Saudaraku, Inilah Kelebihan Puasa Ramadhan
Thursday, August 31, 2017
Edit
Keutamaan Bulan Ramadhan
Ramadhan yakni Bulan Diturunkannya Al-Qur’an
Bulan Ramadhan yakni bulan yang mulia. Bulan ini dipilih selaku bulan untuk berpuasa dan pada bulan ini pula Al-Qur’an diturunkan. Sebagaimana Allah ta’ala berfirman,
 شَهْرُ  رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ  الْقُرْآَنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ  الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ  فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ
 “(Beberapa hari yang diputuskan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan  yang  di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Alquran selaku  isyarat  bagi  insan dan  penjelasan-penjelasan perihal isyarat  itu dan pembeda  (antara yang hak dan  yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara  kau hadir (di negeri kawasan  tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah  ia berpuasa pada bulan itu.” (QS. Al Baqarah [2] : 185)Ibnu Katsir rahimahullah tatkala menafsirkan ayat yang mulia ini mengatakan,”(Dalam ayat ini) Allah ta’ala memuji bulan ampunan –yaitu bulan Ramadhan- dari bulan-bulan lainnya. Allah memuji demikian alasannya yakni bulan ini sudah Allah pilih selaku bulan diturunkannya Al Qur’an dari bulan-bulan lainnya. Sebagaimana pula pada bulan Ramadhan ini Allah sudah menurunkan kitab ilahiyah yang lain pada para Nabi ‘alaihimus salam.” (Tafsirul Qur’anil Adzim, I/501, Darut Thoybah)
Setan-setan Dibelenggu, Pintu-pintu Neraka Ditutup dan Pintu-pintu Surga Dibuka Ketika Ramadhan Tiba
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
 إِذَا  جَاءَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ  وَصُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ
 “Apabila  Ramadhan tiba, pintu nirwana dibuka, pintu neraka ditutup, dan setan pun  dibelenggu.” (HR. Muslim)Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah mengatakan,”Pintu-pintu nirwana dibuka pada bulan ini alasannya yakni banyaknya amal saleh dilakukan sekaligus untuk memotivasi umat islam untuk mengerjakan kebaikan. Pintu-pintu neraka ditutup alasannya yakni minimal maksiat yang dilakukan oleh orang yang beriman. Setan-setan diikat kemudian dibelenggu, tidak dibiarkan lepas seumpama di bulan selain Ramadhan.” (Majalis Syahri Ramadhan, hal. 4, Wazarotul Suunil Islamiyyah)
Terdapat Malam yang Penuh Kemuliaan dan Keberkahan
Pada bulan Ramadhan terdapat suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan yakni lailatul qadar (malam kemuliaan). Pada malam inilah -yaitu 10 hari terakhir di bulan Ramadhan- dikala diturunkannya Al Qur’anul Karim.
Allah ta’ala berfirman,
 إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي  لَيْلَةِ  الْقَدْرِ – وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ – لَيْلَةُ  الْقَدْرِ  خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ
 “Sesungguhnya  Kami sudah menurunkannya (Al Quran) pada lailatul  qadar (malam kemuliaan). Dan  tahukah kau apakah malam kemuliaan itu?  Malam kemuliaan itu lebih baik dari  seribu bulan.” (QS. Al Qadr [97] : 1-3)Dan Allah ta’ala juga berfirman,
 إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي  لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ
 “Sesungguhnya  Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan bergotong-royong Kami-lah  yang memberi peringatan.” (QS. Ad Dukhan [44] : 3)Ibnu Abbas, Qotadah dan Mujahid menyampaikan bahwa malam yang diberkahi tersebut yakni malam lailatul qadar. (Lihat Ruhul Ma’ani, 18/423, Syihabuddin Al Alusi)
Bulan Ramadhan yakni Salah Satu Waktu Dikabulkannya Doa
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
 إِنَّ لِلّهِ فِى كُلِّ يَوْمٍ عِتْقَاءَ  مِنَ  النَّارِ فِى شَهْرِ رَمَضَانَ ,وَإِنَّ لِكُلِّ مُسْلِمٍ دَعْوَةً  يَدْعُوْ بِهَا  فَيَسْتَجِيْبُ لَهُ
 “Sesungguhnya  Allah membebaskan beberapa orang dari api neraka pada setiap hari di bulan  Ramadhan,dan setiap muslim apabila beliau memanjatkan do’a maka niscaya  dikabulkan.” (HR. Al Bazaar sebagaimana dalam Mujma’ul Zawaid dan Al Haytsami menyampaikan periwayatnya tsiqoh/terpercaya. Lihat Jami’ul  Ahadits, Imam Suyuthi)Keutamaan Puasa
1. Puasa yakni Perisai
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
 إِنَّمَا  الصِّيَامُ جُنَّةٌ يَسْتَجِنُّ بِهَا الْعَبْدُ مِنَ النَّارِ
 “Puasa yakni  perisai yang sanggup melindungi seorang hamba dari api neraka.” (HR.  Ahmad dan Baihaqi, dihasankan oleh Syaikh Al Albani dalam Shohihul Jami’)2. Orang yang Berpuasa akan Mendapatkan Pahala yang Tak Terhingga
3. Orang yang Berpuasa akan Mendapatkan Dua Kebahagiaan
4. Bau Mulut Orang yang Bepuasa Lebih Harum di Hadapan Allah ketimbang Bau Misik/Kasturi
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
 قَالَ اللَّهُ : كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ  لَهُ  إِلاَّ الصِّيَامَ ، فَإِنَّهُ لِى ، وَأَنَا أَجْزِى بِهِ .  وَالصِّيَامُ جُنَّةٌ  ، وَإِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ ، فَلاَ  يَرْفُثْ وَلاَ يَصْخَبْ ،  فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ ، أَوْ قَاتَلَهُ  فَلْيَقُلْ إِنِّى امْرُؤٌ صَائِمٌ .  وَالَّذِى نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ  لَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ  اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ  ، لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ يَفْرَحُهُمَا إِذَا  أَفْطَرَ فَرِحَ ،  وَإِذَا لَقِىَ رَبَّهُ فَرِحَ بِصَوْمِهِ
 “Allah  berfirman,’Setiap amal anak Adam yakni untuknya kecuali  puasa. Puasa tersebut  yakni untuk-Ku dan Aku yang mau membalasnya.  Puasa yakni perisai. Apabila  salah seorang dari kalian berpuasa maka  janganlah berkata kotor, jangan pula  berteriak-teriak. Jika ada  seseorang yang mencaci dan mengajak tabrak maka  katakanlah,’Saya  sedang berpuasa’. Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di  tangan-Nya,  bergotong-royong wangi lisan orang yang berpuasa lebih harum di segi  Allah  pada hari final zaman ketimbang wangi misk/kasturi. Dan bagi orang yang berpuasa   ada dua kegembiraan, di saat berbuka mereka bergembira dengan bukanya  dan ketika berjumpa  Allah mereka bergembira alasannya yakni puasanya’. “ (HR. Bukhari dan Muslim)5. Puasa akan Memberikan Syafaat bagi Orang yang Menjalankannya
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
 الصِّيَامُ وَالْقُرْآنُ يَشْفَعَانِ  لِلْعَبْدِ  يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَقُولُ الصِّيَامُ أَىْ رَبِّ مَنَعْتُهُ  الطَّعَامَ  وَالشَّهَوَاتِ بِالنَّهَارِ فَشَفِّعْنِى فِيهِ. وَيَقُولُ  الْقُرْآنُ  مَنَعْتُهُ النَّوْمَ بِاللَّيْلِ فَشَفِّعْنِى فِيهِ. قَالَ  فَيُشَفَّعَانِ
 “Puasa dan Al-Qur’an  itu akan memamerkan syafaat terhadap seorang  hamba pada hari final zaman nanti. Puasa  akan berkata,’Wahai Tuhanku, saya  sudah menahannya dari makan dan nafsu  syahwat, jadinya perkenankan  saya untuk memamerkan syafaat kepadanya’. Dan Al-Qur’an  pula  berkata,’Saya sudah melarangnya dari tidur pada malam hari, jadinya   perkenankan saya untuk memberi syafaat kepadanya.’ Beliau bersabda, ‘Maka  syafaat keduanya diperkenankan.’” (HR. Ahmad, Hakim, Thabrani,  periwayatnya shahih sebagaimana dibilang oleh Al Haytsami dalam Mujma’ul  Zawaid)6. Orang yang Berpuasa akan Mendapatkan Pengampunan Dosa
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
 مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ  لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
 “Barangsiapa yang  berpuasa di bulan Ramadhan alasannya yakni keyakinan dan  mengharap pahala dari Allah maka  dosanya di masa kemudian niscaya diampuni”. (HR. Bukhari dan Muslim)7. Bagi Orang yang Berpuasa akan Disediakan Ar Rayyan
Sahl bin Sa’d radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
 إِنَّ فِى الْجَنَّةِ بَابًا يُقَالُ لَهُ   الرَّيَّانُ ، يَدْخُلُ مِنْهُ الصَّائِمُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ، لاَ  يَدْخُلُ  مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ  ،  يُقَالُ أَيْنَ الصَّائِمُونَ  فَيَقُومُونَ ، لاَ يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ  غَيْرُهُمْ ، فَإِذَا دَخَلُوا  أُغْلِقَ ، فَلَمْ يَدْخُلْ مِنْهُ أَحَدٌ
 “Sesungguhnya di  nirwana ada suatu pintu yang bernama    Ar-Royyaan. Pada hari final zaman orang-orang yang berpuasa akan masuk nirwana   lewat pintu tersebut dan tidak ada seorang pun yang masuk lewat  pintu  tersebut kecuali mereka. Dikatakan terhadap mereka,’Di mana  orang-orang yang  berpuasa?’ Maka orang-orang yang berpuasa pun bangun  dan tidak ada seorang pun  yang masuk lewat pintu tersebut kecuali  mereka. Jika mereka sudah masuk,  pintu tersebut ditutup dan tidak ada  lagi seorang pun yang masuk lewat pintu  tersebut”. (HR. Bukhari dan Muslim)Semoga pembahasan di atas sanggup mendorong kita agar lebih bersemangat untuk mendapat kelebihan berpuasa di bulan Ramadhan dengan cara menghiasi hari-hari di bulan yang sarat berkah tersebut dengan amal saleh yang cocok dengan tuntunan Allah dan Rasul-Nya yang mulia.
Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat, wa shallallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala alihi wa shohbihi wa sallam.
Maroji’:
Shifat Shaum Nabi fi Ramadhan, Syaikh Salim Al Hilali & Syaikh Ali Hasan Al Halabi dengan sedikit tambahan
***
Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal
Muroja’ah: Ustadz Abu Sa’ad
Artikel www.muslim.or.id