Akhlak Utama Shalahuddin Al Ayyubi

Shalahuddin Yusuf bin Ayub atau masyhur dengan sebutan Shalahudin ialah putra Najm ad-Din bin Ayyub (Najmuddin bin Ayyub) dari bangsa Azerbaijan. Salahudin merupakan keturunan suku Kurdi yang hidup dalam sebuah kastil di Takreet yang berada di tepian sungai Tirgis (Irak) dan mengelola kastil itu. Dia lahir di kastil tersebut pada tahun 1137 M atau 532 H.

Pada masa pemerintahannya Shalahuddin Al-Ayyubi banyak disibukkan dengan peperangan, disebabkan upayanya untuk membantu Mesir dan beberapa negara Islam lainnya dari serangan tentara Salib yang terang-terangan telah menyulut peperangan.

Meski demikian, Shalahuddin Al Ayyubi tidak meninggalkan kebijakannya dalam rangka mencapai kesejahteraan rakyat. Pembangunan, pendidikan, kepentingan rakyat, permasalahan pengadilan, dan keadaan dalam negeri secara umum tetap berjalan. Pemerintahan Shalahuddin Al Ayyubi merupakan yang kompleks. Keadaan yang kompleks itu mencakup keadaan keagamaan, keilmuwan, pertanian, perdagangan dan industri, dan keadaan kehidupan sosial.

Adapun budbahasa utama Salahuddin al-Ayyubi ialah sebagai berikut :

a) Salahuddin merupakan pimpinan yang bijaksana, zuhud, memiliki pasukan militer yang tangguh dan berwibawa di depan lawan, serta memiliki sifat ksatria, santun dan pemaaf.

b) Pada masa Dinasti Ayyubiyah menjauhi cara-cara pemborosan, mendukung pentingnya ilmu pengetahuan bagi kesejahteraan rakyat. Sehingga masuk akal saat itu banyak dibangun madrasah-madrasah yang jauh melebihi madrasah yang dibangun semasa kepemimpinan Dinasti Fathimiyah atau Dinasti Abbasiyah.

Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan perihal budbahasa utama Shalahuddin Al Ayyubi. Semoga kita sanggup mengambil pelajaran dari pembahasan tersebut. Aamiin. Sumber Akhlak Tasawuf Kelas XII MA, Kementerian Agama Republik Indonesia, Jakarta 2016. Kujungilah selalu www.bacaanmadani.com semoga bermanfaat. Aamiin.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel