5 Cara Untuk Menghindarkan Diri Dari Pergaulan Bebas Dan Perbuatan Zina
Thursday, April 30, 2020
Edit
Perilaku Mulia Untuk Menghindarkan Diri dari Pergaulan Bebas dan Perbuatan Zina.
Kewajiban menutup aurat dengan berbusana sesuai dengan syari’at Islam, merupakan salah satu adat yang sangat penting dalam Islam. Pernerapan sikap tersebut dalam pergaulan sehari-hari di antaranya sanggup dilakukan dengan cara sebagai berikut:
5 Perilaku Mulia Untuk Menghindarkan Diri dari Pergaulan Bebas dan Perbuatan Zina.
1. Menjaga Pergaulan yang Sehat.
Beruntunglah para cowok dan remaja yang bisa menjaga pergaulan sesuai dengan pedoman Islam. Islam mengajarkan pergaulan yang sehat, bernilai positif, dan mengandung manfaat. Pergaulan yang sehat antara pria dan perempuan merupakan pergaulan yang terbebas dari nafsu yang bisa mengarah kepada hubungan seksual di luar nikah.
Pergaulan remaja dan muda-mudi ketika ini memang sudah sedemikian tipis batasan-batasannya. Tidak gampang untuk membatasi pergaulan itu. Ditambah lagi dengan aneka macam fasilitas akses, baik melalui telepon, SMS, chatting, dan situs jejaring sosial. Dengan aneka macam sarana itu pergaulan remaja pada umumnya ketika ini menjadi begitu akrab dan mudah. Persoalan yang lebih memprihatinkan yaitu para remaja tidak paham dan kadang tidak peduli mana batas-batas yang wajar, mana yang tidak wajar, dan mana yang sudah kebablasan.
Lantas apa batasan pergaulan itu? Dalam hal ini Rasulullah Saw. memperlihatkan batasan berupa larangan berdua-duaan antara pria dan perempuan melalui hadis berikut:
Dari Ibnu Abbas; bahwa Rasulullah saw. bersabda, "Janganlah seorang pria berduaan dengan seorang perempuan (yang bukan mahramnya), dan janganlah seorang perempuan bepergian kecuali bersama mah}ramnya ...” (HR. Bukhari dan Muslim)
2. Menjaga Aurat.
Aurat merupakan kepingan dari badan yang harus dilindungi dan ditutupi semoga terjaga dari pandangan lawan jenis. Aurat perempuan yaitu seluruh kepingan badan kecuali wajah dan kedua telapak tangan. Sedangkan aurat pria yaitu kepingan badan antara pusar hingga dengan lutut.
Agar aurat perempuan tertutup maka diwajibkan untuk memakai jilbab dan pakaian yang bisa menutupi seluruh tubuhnya, termasuk menutupi kepingan dada. Kain kerudung dan pakaian itu pun merupakan kain yang disyari’atkan, misal kainnya dilarang tipis, dilarang sempit atau ketat, dan bisa menyamarkan lekuk badan perempuan. Demikian juga dengan laki-laki, semoga terjaga dari pandangan maka kepingan badan yang menjadi aurat itu harus dijaga dari pandangan lawan jenis, caranya ditutup dengan pakaian yang sesuai. Firman Allah Swt.
“Katakanlah kepada perempuan yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara pria mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan pria yang tidak memiliki impian (terhadap wanita) atau belum dewasa yang belum mengerti wacana aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua semoga diketahui tambahan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kau sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kau beruntung.” (QS. an Nur :31)
3. Menjaga Pandangan.
Pandangan pria terhadap perempuan atau sebaliknya termasuk celah bagi setan melancarkan taktik untuk menggodanya. Kalau cuma sekilas saja atau spontanitas atau tidak sengaja, pandangan mata itu tidak menjadi masalah. Pandangan pertama yang tidak sengaja diperbolehkan, tetapi jikalau berkelanjutan maka haram hukumnya. Rasulullah saw. bersabda yang artinya,
Dari ‘Abdulah bin Buraidah dari ayahnya, bahwa Rasulullah Saw. bersabda kepada ‘Ali bin Abi Thalib, "Hai ‘Ali! Janganlah kau ikuti pandangan pertama dengan pandangan selanjutnya, alasannya yaitu yang pertama dimaafkan, tapi yang selanjutnya tidak.” (HR. Ahmad)
Untuk menjaga semoga pandangan pertama tidak disertai tujuan lain tersebut, cepatlah kendalikan diri kita. Salah satunya dengan cara menundukkan pandangan. Sebelum iblis memasuki atau mempengaruhi pikiran dan hati kita. Segera mohon derma kepada Allah Swt. semoga kita tidak mengulangi pandangan yang mengandung unsur pembangkang itu.
4. Menjaga Kehormatan.
Organ paling langsung insan sering disebut atau diperhalus dengan kata “kehormatan”. Jika direnungkan secara mendalam, sebutan ini sungguh sangat arif dan tepat. Benteng paling simpulan dari harga diri dan kehormatan insan baik pria maupun perempuan yaitu pada organ badan yang paling langsung tersebut. Terkadang organ vital insan juga disebut dengan “kemaluan”. Hal ini juga relevan alasannya yaitu palang pintu rasa aib terakhir yaitu pada kepingan badan tersebut. Orang cukup umur yang normal, baik pria maupun perempuan tentu sangat aib jikalau organ vitalnya itu terlihat oleh pihak lain yang tidak memiliki hak untuk memandangnya.
5. Meningkatkan Aktivitas dan Rajin Berpuasa.
Bagi para cowok dan remaja yang belum menikah disarankan untuk memperbanyak acara atau kegiatan yang positif. Hal ini bisa menciptakan mengalihkan perhatian dan pikiran mesum. Ikutlah kegiatan olah raga, ekstrakurikuler, kursus, bimbingan belajar, pekerjaan tambahan dan lain-lain. Menyibukkan diri dengan aneka macam acara sanggup menyebabkan perhatian kita selalu ke arah yang positif.
Cara lain yang bisa ditempuh untuk menahan nafsu bagi para cowok dan remaja yang belum menikah yaitu dengan berpuasa sunah. Islam itu indah dan sehat, dengan taat beribadah dan rajin puasa maka otomatis pikiran dan hati menjadi higienis dan jernih. Tidak akan terlintas di pikiran kita untuk melaksanakan hal yang melanggar kesusilaan. Perhatikan hadis Rasulullah Saw. berikut ini!
Dari Abdurrahman bin Yazid dari Abdullah beliau berkata; Rasulullah saw. menyampaikan kepada kami, “Wahai para pemuda, barangsiapa di antara kalian bisa ba`ah maka menikahlah alasannya yaitu hal itu sanggup menundukkan pandangan dan menjaga kemaluan, barangsiapa yang tidak mampu, hendaklah berpuasa alasannya yaitu hal itu sanggup menekan hawa nafsunya.” (HR. Ahmad)
Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan tentang 5 sikap mulia untuk menghindarkan diri dari pergaulan bebas dan perbuatan zina. Kunjungilah selalu www.bacaanmadani.com semoga bermanfaat. Aamiin.
Kewajiban menutup aurat dengan berbusana sesuai dengan syari’at Islam, merupakan salah satu adat yang sangat penting dalam Islam. Pernerapan sikap tersebut dalam pergaulan sehari-hari di antaranya sanggup dilakukan dengan cara sebagai berikut:
5 Perilaku Mulia Untuk Menghindarkan Diri dari Pergaulan Bebas dan Perbuatan Zina.
1. Menjaga Pergaulan yang Sehat.
Beruntunglah para cowok dan remaja yang bisa menjaga pergaulan sesuai dengan pedoman Islam. Islam mengajarkan pergaulan yang sehat, bernilai positif, dan mengandung manfaat. Pergaulan yang sehat antara pria dan perempuan merupakan pergaulan yang terbebas dari nafsu yang bisa mengarah kepada hubungan seksual di luar nikah.
Pergaulan remaja dan muda-mudi ketika ini memang sudah sedemikian tipis batasan-batasannya. Tidak gampang untuk membatasi pergaulan itu. Ditambah lagi dengan aneka macam fasilitas akses, baik melalui telepon, SMS, chatting, dan situs jejaring sosial. Dengan aneka macam sarana itu pergaulan remaja pada umumnya ketika ini menjadi begitu akrab dan mudah. Persoalan yang lebih memprihatinkan yaitu para remaja tidak paham dan kadang tidak peduli mana batas-batas yang wajar, mana yang tidak wajar, dan mana yang sudah kebablasan.
Lantas apa batasan pergaulan itu? Dalam hal ini Rasulullah Saw. memperlihatkan batasan berupa larangan berdua-duaan antara pria dan perempuan melalui hadis berikut:
Dari Ibnu Abbas; bahwa Rasulullah saw. bersabda, "Janganlah seorang pria berduaan dengan seorang perempuan (yang bukan mahramnya), dan janganlah seorang perempuan bepergian kecuali bersama mah}ramnya ...” (HR. Bukhari dan Muslim)
2. Menjaga Aurat.
Aurat merupakan kepingan dari badan yang harus dilindungi dan ditutupi semoga terjaga dari pandangan lawan jenis. Aurat perempuan yaitu seluruh kepingan badan kecuali wajah dan kedua telapak tangan. Sedangkan aurat pria yaitu kepingan badan antara pusar hingga dengan lutut.
Agar aurat perempuan tertutup maka diwajibkan untuk memakai jilbab dan pakaian yang bisa menutupi seluruh tubuhnya, termasuk menutupi kepingan dada. Kain kerudung dan pakaian itu pun merupakan kain yang disyari’atkan, misal kainnya dilarang tipis, dilarang sempit atau ketat, dan bisa menyamarkan lekuk badan perempuan. Demikian juga dengan laki-laki, semoga terjaga dari pandangan maka kepingan badan yang menjadi aurat itu harus dijaga dari pandangan lawan jenis, caranya ditutup dengan pakaian yang sesuai. Firman Allah Swt.
وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا ۖ وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَىٰ جُيُوبِهِنَّ ۖ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا لِبُعُولَتِهِنَّ أَوْ آبَائِهِنَّ أَوْ آبَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ أَبْنَائِهِنَّ أَوْ أَبْنَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي أَخَوَاتِهِنَّ أَوْ نِسَائِهِنَّ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُنَّ أَوِ التَّابِعِينَ غَيْرِ أُولِي الْإِرْبَةِ مِنَ الرِّجَالِ أَوِ الطِّفْلِ الَّذِينَ لَمْ يَظْهَرُوا عَلَىٰ عَوْرَاتِ النِّسَاءِ ۖ وَلَا يَضْرِبْنَ بِأَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِينَ مِنْ زِينَتِهِنَّ ۚ وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“Katakanlah kepada perempuan yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara pria mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan pria yang tidak memiliki impian (terhadap wanita) atau belum dewasa yang belum mengerti wacana aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua semoga diketahui tambahan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kau sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kau beruntung.” (QS. an Nur :31)
3. Menjaga Pandangan.
Pandangan pria terhadap perempuan atau sebaliknya termasuk celah bagi setan melancarkan taktik untuk menggodanya. Kalau cuma sekilas saja atau spontanitas atau tidak sengaja, pandangan mata itu tidak menjadi masalah. Pandangan pertama yang tidak sengaja diperbolehkan, tetapi jikalau berkelanjutan maka haram hukumnya. Rasulullah saw. bersabda yang artinya,
Dari ‘Abdulah bin Buraidah dari ayahnya, bahwa Rasulullah Saw. bersabda kepada ‘Ali bin Abi Thalib, "Hai ‘Ali! Janganlah kau ikuti pandangan pertama dengan pandangan selanjutnya, alasannya yaitu yang pertama dimaafkan, tapi yang selanjutnya tidak.” (HR. Ahmad)
Untuk menjaga semoga pandangan pertama tidak disertai tujuan lain tersebut, cepatlah kendalikan diri kita. Salah satunya dengan cara menundukkan pandangan. Sebelum iblis memasuki atau mempengaruhi pikiran dan hati kita. Segera mohon derma kepada Allah Swt. semoga kita tidak mengulangi pandangan yang mengandung unsur pembangkang itu.
4. Menjaga Kehormatan.
Organ paling langsung insan sering disebut atau diperhalus dengan kata “kehormatan”. Jika direnungkan secara mendalam, sebutan ini sungguh sangat arif dan tepat. Benteng paling simpulan dari harga diri dan kehormatan insan baik pria maupun perempuan yaitu pada organ badan yang paling langsung tersebut. Terkadang organ vital insan juga disebut dengan “kemaluan”. Hal ini juga relevan alasannya yaitu palang pintu rasa aib terakhir yaitu pada kepingan badan tersebut. Orang cukup umur yang normal, baik pria maupun perempuan tentu sangat aib jikalau organ vitalnya itu terlihat oleh pihak lain yang tidak memiliki hak untuk memandangnya.
5. Meningkatkan Aktivitas dan Rajin Berpuasa.
Bagi para cowok dan remaja yang belum menikah disarankan untuk memperbanyak acara atau kegiatan yang positif. Hal ini bisa menciptakan mengalihkan perhatian dan pikiran mesum. Ikutlah kegiatan olah raga, ekstrakurikuler, kursus, bimbingan belajar, pekerjaan tambahan dan lain-lain. Menyibukkan diri dengan aneka macam acara sanggup menyebabkan perhatian kita selalu ke arah yang positif.
Cara lain yang bisa ditempuh untuk menahan nafsu bagi para cowok dan remaja yang belum menikah yaitu dengan berpuasa sunah. Islam itu indah dan sehat, dengan taat beribadah dan rajin puasa maka otomatis pikiran dan hati menjadi higienis dan jernih. Tidak akan terlintas di pikiran kita untuk melaksanakan hal yang melanggar kesusilaan. Perhatikan hadis Rasulullah Saw. berikut ini!
Dari Abdurrahman bin Yazid dari Abdullah beliau berkata; Rasulullah saw. menyampaikan kepada kami, “Wahai para pemuda, barangsiapa di antara kalian bisa ba`ah maka menikahlah alasannya yaitu hal itu sanggup menundukkan pandangan dan menjaga kemaluan, barangsiapa yang tidak mampu, hendaklah berpuasa alasannya yaitu hal itu sanggup menekan hawa nafsunya.” (HR. Ahmad)
Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan tentang 5 sikap mulia untuk menghindarkan diri dari pergaulan bebas dan perbuatan zina. Kunjungilah selalu www.bacaanmadani.com semoga bermanfaat. Aamiin.