Contoh Sikap Ikhlas, Sabar Dan Pemaaf Dalam Kehidupan Sehari-Hari

Ikhlas, sabar, dan pemaaf merupakan sikap terpuji yang harus sanggup diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

1 . Perilaku Ikhlas dalam Kehidupan Sehari-hari.
Secara harfiyah, ikhlas artinya tulus dan bersih. Adapun berdasarkan istilah, ikhlas ialah mengerjakan sesuatu kebaikan dengan semata-mata mengharap rida Allah Swt. Bagi orang yang ikhlas, suatu perbuatan baik tidak harus dikaitkan dengan imbalan atau balasan, melainkan semata-mata ingin mendapatkan rida Allah Swt. Makara meskipun tidak menerima imbalan apa pun dan dari pihak mana pun, akan tetap melaksanakan perbuatan baiknya tersebut.

إِلَّا الَّذِينَ تَابُوا وَأَصْلَحُوا وَاعْتَصَمُوا بِاللَّهِ وَأَخْلَصُوا دِينَهُمْ لِلَّهِ فَأُولَٰئِكَ مَعَ الْمُؤْمِنِينَ ۖ وَسَوْفَ يُؤْتِ اللَّهُ الْمُؤْمِنِينَ أَجْرًا عَظِيمًا

“Kecuali orang-orang yang taubat dan mengadakan perbaikan dan berpegang teguh pada (agama) Allah dan tulus lapang dada (mengerjakan) agama mereka alasannya yaitu Allah. Maka mereka itu yaitu gotong royong orang yang beriman dan kelak Allah akan menunjukkan kepada orang-orang yang beriman pahala yang besar."  (QS. an-Nisa' : 146)

Perilaku ikhlas sebagai penghayatan dan pengamalan QS. an-Nisa' ayat 146 dalam kehidupan sehari-hari sanggup diwujudkan dengan cara:

a. Gemar melaksanakan perbuatan terpuji dan tidak di pamerkan kepada orang lain;
b. Ikhlas dalam beribadah, semata-mata alasannya yaitu Allah Swt.;
c. Tidak mengharapkan kebanggaan atau sanjungan dari orang lain; 
d. Selalu berhati-hati dalam bertindak atau berperilaku;
e. Tidak pernah membedakan antara amal besar dan amal kecil;
f. Tidak menghitung-hitung apalagi mengungkit-ungkit kebaikan yang pernah diberikan kepada orang lain.

2. Perilaku Sabar dalam Kehidupan Sehari-hari.
Sabar berasal dari kata “sobaro-yasbiru” yang artinya menahan. Dan berdasarkan istilah, sabar adalah menahan diri dari kesusahan dan menyikapinya sesuai syariah dan akal, menjaga mulut dari celaan, dan menahan anggota tubuh dari berbuat dosa dan sebagainya.

Sabar adalah sikap hati yang muncul pertama kali dikala mendapatkan ujian maupun musibah. Bila menghadapi petaka dan respon pertama yang muncul yaitu kalimat istirja (inna lillahi wa inna ilaihi roji’un) ataupun sejenisnya, maka itu yaitu salah satu ukuran kesabaran.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ

“Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah derma (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar." (QS. al- Baqarah :153)

Perilaku sabar sebagai penghayatan dan pengamalan QS. al-Baqarah ayat 153 dalam kehidupan sehari-hari sanggup diwujudkan dengan cara sebagai berikut. 

a. Sabar dalam menjalankan perintah Allah Swt., seperti:
1) Ketika mendengar azan segera menuju ke masjid untuk melaksanakan £alat berjamaah;
2) Ketika bel berbunyi segera masuk kelas untuk mengikuti pelajaran;
3) Saat orang renta memanggil, segera menghadap dan menemui semoga tidak mengecewakannya.

b. Sabar dalam menjauhi maksiat atau meninggalkan larangan Allah Swt., seperti:
1) Ketika diajak membolos segera menolak dan menghindari teman-teman yang bersekongkol untuk membolos;
2) Saat diajak tawuran segera menolak dan menjauhi teman-teman yang mengajaknya;
3) Tidak cepat murka dan main hakim sendiri.

c. Sabar dalam mendapatkan dan menghadapi musibah, seperti: 
1) Ketika terkena petaka sakit tidak mengeluh dan tidak frustasi untuk berusaha mencari obatnya;
2) Ketika terkena petaka tidak mengeluh dan tidak menyalahkan Allah dan orang lain.

3. Perilaku Pemaaf dalam Kehidupan Sehari-hari.
Pemaaf berarti orang yang rela memberi maaf kepada orang lain. Sikap pemaaf berarti sikap suka memaafkan kesalahan orang lain tanpa sedikit pun ada rasa benci dan impian untuk membalasnya. Dalam bahasa Arab sikap pemaaf disebut al-‘afw yang juga mempunyai arti bertambah (berlebih), penghapusan, ampun, atau anugerah.

الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ ۗ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

“(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (QS. Ali-Imran :134)

Perilaku pemaaf sebagai penghayatan dan pengamalan QS. Ali-Imran ayat 134 dalam kehidupan sehari-hari sanggup diwujudkan dengan:

a. Memberikan maaf dengan lapang dada kepada orang yang meminta maaf;
b. Meminta maaf atas kesalahan yang diperbuat;
c. Tidak memendam rasa benci dan perasaan dendam kepada orang lain.

Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan wacana rujukan sikap ikhlas, sabar dan pemaaf dalam kehidupan sehari-hari. Kunjungilah selalu www.bacaanmadani.com semoga bermanfaat. Aamiin.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel