Pengertian Qadariyah, Tokoh Aliran Qadariyah Dan Iman Anutan Aliran Qadariyah

Pengertian Qadariyah.
Pengertian Qadariyah secara etimologis, berasal dari bahasa Arab, yaitu Qadara yang bemakna kemampuan dan kekuatan. Adapun secara terminologi istilah ialah suatu aliran yang percaya bahwa segala tindakan insan tidak diintervensi oleh Allah Swt. Aliran-aliran ini beropini bahwa tiap-tiap orang ialah pencipta bagi segala perbuatannya, beliau sanggup berbuat sesuatu atau meninggalkannya atas kehendaknya sendiri. Aliran ini lebih menekankan atas kebebasan dan kekuatan insan dalam mewujudkan perbutan-perbutannya.

Dalam istilah Inggrisnya faham ini dikenal dengan nama free will dan free act. Mereka, kaum Qadariyah mengemukakan dalil-dalil logika dan dalil-dalil naqal (Al-Qur’an dan Hadits) untuk memperkuat pendirian mereka. Mereka memajukan dalil, jikalau perbuatan insan kini dijadikan oleh Tuhan, kenapa mereka diberi pahala jikalau berbuat baik dan disiksa jikalau berbuat maksiat, padahal yang membuat atau membuat hal itu ialah Allah Swt.

Kaprikornus istilah Qadariyah dinisbatkan kepada faham ini, bukan berarti faham ini mengajarkan percaya pada taqdir, justru sebaliknya faham Qadariyah ialah faham pengingkaran taqdir. Penyebab lebih dikenalkanya penisbatan dan sebutan Qadariyah para pengingkar takdir.

Sejarah lahirnya aliran Qadariyah tidak sanggup diketahui secara niscaya dan masih merupakan sebuah perdebatan. Akan tetepi berdasarkan Ahmad Amin, ada sebagian pakar teologi yang menyampaikan bahwa Qadariyah pertama kali dimunculkan oleh Ma’bad al-Jauhani dan Ghilan ad-Dimasyqi sekitar tahun 70 H/689M.

Harun Nasution menegaskan bahwa aliran ini berasal dari pengertian bahwa insan mempunyai kekuatan untuk melaksanakan kehendaknya, dan bukan berasal dari pengertian bahwa insan terpaksa tunduk pada qadar Tuhan. Menurut Ahmad Amin, orang-orang yang berpaham Qadariyah ialah mereka yang menyampaikan bahwa insan mempunyai kebebasan berkehendak dan mempunyai kemampuan dalam melaksanakan perbuatan. Manusia bisa melaksanakan perbuatan, meliputi semua perbuatan, yakni baik dan buruk.

Tokoh Aliran Qadariyah.

1) Ma’bad al-Juhani.
2) Ghailan al-Dimasyqi.

Doktrin Ajaran Aliran Qadariyah.

Menurut Ahmad Amin dalam kitabnya Fajrul Islam, menyebutkan pokok-pokok pedoman Qadariyah sebagai berikut :

1) Orang yang berdosa besar itu bukanlah kafir, dan bukan mukmin, tapi fasik dan orang fasik itu masuk neraka secara kekal.

2) Allah Swt. tidak membuat amal perbuatan manusia, melainkan insan yang menciptakannya dan alasannya ialah itulah maka insan akan mendapatkan pembalasan baik atas segala amal baiknya, dan mendapatkan akhir jelek atas segala amal perbuatannya yang salah dan dosa alasannya ialah itu pula, maka Allah Swt berhak disebut adil.

3) Kaum Qadariyah menyampaikan bahwa Allah Swt itu Maha Esa atau satu dalam arti bahwa Allah Swt tidak mempunyai sifat-sifat azali, menyerupai al-ilm, al-hayat, mendengar dan melihat yang bukan dengan dzat-Nya sendiri. Menurut mereka Allah Swt., itu mengetahui, berkuasa, hidup, mendengar, dan melihat dengan dzat-Nya sendiri.

4) Kaum Qadariyah beropini bahwa logika insan bisa mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk, walaupun Allah Swt tidak menurunkan agama. Sebab, katanya segala sesuatu ada yang mempunyai sifat yang mengakibatkan baik atau buruk.

Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan perihal pengertian Qadariyah, tokoh aliran Qadariyah dan kepercayaan pedoman aliran Qadariyah. Sumber buku Siswa Kelas X MA Ilmu Kalam Kementerian Agama Republik Indonesia, 2014. Kunjungilah selalu www.bacaanmadani.com semoga bermanfaat. Aamiin.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel