Pengertian Jabariyah, Tokoh Aliran Jabariyah Dan Keyakinan Aliran Aliran Jabariyah
Thursday, April 30, 2020
Edit
Pengertian Jabariyah.
Secara bahasa Jabariyah berasal dari kata jabbara yang mengandung arti memaksa dan mengharuskannya melaksanakan sesuatu. Salah satu sifat dari Allah Swt yaitu al-Jabbar yang berarti Allah Maha Memaksa. Sedangkan secara istilah Jabariyah yaitu menolak adanya perbuatan dari insan dan menyandarkan semua perbuatan kepada Allah Swt. Dengan kata lain yaitu insan mengerjakan perbuatan dalam keadaan terpaksa (majbur).
Aliran Jabariyah lahir di Khurasan, Iran pada paruh pertama kala ke-2 H/ ke-8 M, yang dipelopori oleh Ja’ad bin Dirham ( wafat 124 H/ 724 M).
Menurut Harun Nasution Jabariyah yaitu paham yang menyebutkan bahwa segala perbuatan insan telah ditentukan dari semula oleh qaḍa dan qadar Allah Swt. Maksudnya yaitu bahwa setiap perbuatan yang dikerjakan insan tidak menurut kehendak manusia, tapi diciptakan oleh Tuhan dan dengan kehendak-Nya, di sini insan tidak mempunyai kebebasan dalam berbuat, sebab tidak mempunyai kemampuan. Ada yang mengistilahlkan bahwa Jabariyah yaitu aliran insan menjadi wayang dan Tuhan sebagai dalangnya.
Abu Zahra menuturkan bahwa paham ini muncul semenjak zaman sahabat dan masa Bani Umayyah. Ketika itu para ulama membicarakan wacana problem qadar dan kekuasaan insan saat berhadapan dengan kekuasaan mutlak Tuhan.
Tokoh Aliran Jabariyah.
1) Jahm bin Shafwan
2) Al-Ja’ad bin Dirham
3) Husain bin Muhammad al-Najjar
4) Dirar Ibn ‘Amr
Doktrin Ajaran Aliran Jabariyah.
1) Aliran Ekstrim.
Tokoh aliran ekstrim yaitu Jahm bin Shafwan, dengan doktrin pokok adalah:
a) Manusia tidak bisa untuk berbuat apa-apa. Ia tidak mempunyai daya, tidak mempunyai kehendak sendiri, dan tidak mempunyai pilihan.
b) Surga dan neraka tidak kekal, dan yang abadi hanya Allah Swt.
c) Iman yaitu makrifat atau membenarkan dengan hati, dan hal ini sama dengan konsep yang dikemukakan oleh kaum Murji’ah.
d) Kalam Tuhan yaitu makhluk.
e) Allah Swt tidak mempunyai keserupaan dengan insan menyerupai berbicara, mendengar, dan melihat.
f) Allah Swt tidak sanggup dilihat dengan indera mata di alam abadi kelak.
2) Aliran Moderat.
a) Tuhan membuat perbuatan manusia, baik itu konkret atau negatif, tetapi insan mempunyai pecahan di dalamnya. Tenaga yang diciptakan dalam diri insan mempunyai dampak untuk mewujudkan perbuatannya.
b) Manusia tidak dipaksa dan tidak pula menjadi pencipta perbuatan, tetapi insan memperoleh perbuatan yang diciptakan Tuhan.
c) Tuhan tidak sanggup dilihat di akhirat.
Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan wacana pengertian Jabariyah, tokoh aliran Jabariyah dan iman anutan aliran Jabariyah. Sumber buku Siswa Kelas X MA Ilmu Kalam Kementerian Agama Republik Indonesia, 2014. Kunjungilah selalu www.bacaanmadani.com semoga bermanfaat. Aamiin.
Secara bahasa Jabariyah berasal dari kata jabbara yang mengandung arti memaksa dan mengharuskannya melaksanakan sesuatu. Salah satu sifat dari Allah Swt yaitu al-Jabbar yang berarti Allah Maha Memaksa. Sedangkan secara istilah Jabariyah yaitu menolak adanya perbuatan dari insan dan menyandarkan semua perbuatan kepada Allah Swt. Dengan kata lain yaitu insan mengerjakan perbuatan dalam keadaan terpaksa (majbur).
Aliran Jabariyah lahir di Khurasan, Iran pada paruh pertama kala ke-2 H/ ke-8 M, yang dipelopori oleh Ja’ad bin Dirham ( wafat 124 H/ 724 M).
Menurut Harun Nasution Jabariyah yaitu paham yang menyebutkan bahwa segala perbuatan insan telah ditentukan dari semula oleh qaḍa dan qadar Allah Swt. Maksudnya yaitu bahwa setiap perbuatan yang dikerjakan insan tidak menurut kehendak manusia, tapi diciptakan oleh Tuhan dan dengan kehendak-Nya, di sini insan tidak mempunyai kebebasan dalam berbuat, sebab tidak mempunyai kemampuan. Ada yang mengistilahlkan bahwa Jabariyah yaitu aliran insan menjadi wayang dan Tuhan sebagai dalangnya.
Abu Zahra menuturkan bahwa paham ini muncul semenjak zaman sahabat dan masa Bani Umayyah. Ketika itu para ulama membicarakan wacana problem qadar dan kekuasaan insan saat berhadapan dengan kekuasaan mutlak Tuhan.
Tokoh Aliran Jabariyah.
1) Jahm bin Shafwan
2) Al-Ja’ad bin Dirham
3) Husain bin Muhammad al-Najjar
4) Dirar Ibn ‘Amr
Doktrin Ajaran Aliran Jabariyah.
1) Aliran Ekstrim.
Tokoh aliran ekstrim yaitu Jahm bin Shafwan, dengan doktrin pokok adalah:
a) Manusia tidak bisa untuk berbuat apa-apa. Ia tidak mempunyai daya, tidak mempunyai kehendak sendiri, dan tidak mempunyai pilihan.
b) Surga dan neraka tidak kekal, dan yang abadi hanya Allah Swt.
c) Iman yaitu makrifat atau membenarkan dengan hati, dan hal ini sama dengan konsep yang dikemukakan oleh kaum Murji’ah.
d) Kalam Tuhan yaitu makhluk.
e) Allah Swt tidak mempunyai keserupaan dengan insan menyerupai berbicara, mendengar, dan melihat.
f) Allah Swt tidak sanggup dilihat dengan indera mata di alam abadi kelak.
2) Aliran Moderat.
a) Tuhan membuat perbuatan manusia, baik itu konkret atau negatif, tetapi insan mempunyai pecahan di dalamnya. Tenaga yang diciptakan dalam diri insan mempunyai dampak untuk mewujudkan perbuatannya.
b) Manusia tidak dipaksa dan tidak pula menjadi pencipta perbuatan, tetapi insan memperoleh perbuatan yang diciptakan Tuhan.
c) Tuhan tidak sanggup dilihat di akhirat.
Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan wacana pengertian Jabariyah, tokoh aliran Jabariyah dan iman anutan aliran Jabariyah. Sumber buku Siswa Kelas X MA Ilmu Kalam Kementerian Agama Republik Indonesia, 2014. Kunjungilah selalu www.bacaanmadani.com semoga bermanfaat. Aamiin.