Pengertian Murji’Ah, Tokoh Murji'ah, Keyakinan Fatwa Murji'ah Dan Sekte Aliran Murji'ah
Thursday, April 30, 2020
Edit
Pengertian Murji’ah.
Kata Murji’ah berasal dari kata bahasa Arab arja’a-yarji’u, yang berarti menunda atau menangguhkan. Golongan Murji`ah adalah orang yang menunda klarifikasi kedudukan seseorang yang bersengketa yakni Ali dan Muawiyah serta pasukannya masing-masing ke hari selesai zaman kelak.
Aliran Murji'ah ini muncul pada masa 1 Hijriyah. Pembawa paham Murji’ah ialah Gailan ad-Damsiqy. Aliran ini disebut Murji’ah alasannya ialah dalam prinsipnya mereka menunda penyelesaian dilema konflik politik antara Khalifah Ali bin Abi Thalib r.a., Mu’awiyah bin Abi Sufyan dan Khawarij ke hari perhitungan di alam abadi nanti. Karena itu mereka tidak ingin mengeluarkan pendapat wacana siapa yang benar dan siapa yang dianggap kafir di antara ketiga golongan yang tengah bertikai tersebut.
Paham kaum Murji’ah menyatakan bahwa orang yang berdosa besar tetap mukmin selama masih beriman kepada Allah Swt. dan rasul-Nya. Adapun dosa besar orang tersebut ditunda penyelesaiannya di akhirat. Maksudnya, kelak di alam abadi gres ditentukan eksekusi baginya.
Aliran Murji’ah mengacu kepada segolongan sahabat Nabi Saw., antara lain Abdullah bin Umar, Sa’ad bin Abi Waqas, dan Imran bin Husin yang tidak mau melibatkan diri dalam kontradiksi politik antara Khalifah Usman bin Affan r.a. dan Khalifah Ali bin Abi Thalib r.a..
Tokoh Aliran Murji'ah.
1) Abu Hasan ash-Shalihi
2) Yunus bin an-Namiri
3) Ubaid al-Muktaib
4) Ghailan ad-Dimasyq
5) Bisyar al-Marisi
6) Muhammad bin Karram
Doktrin Ajaran Aliran Murji'ah.
Menurut Harun Nasution, bahwa Murji’ah mempunyai empat pedoman pokok, yaitu :
1) Menunda eksekusi atas Ali bin Abi Thalib r.a., Mu’awiyah bin Abu Sufyan, Amr bin Ash, dan Abu Musa al-Asy’ari yang terlibat taḥkim dan menyerahkannya kepada Allah Swt di hari selesai zaman kelak.
2) Menyerahkan keputusan kepada Allah Swt atas orang muslim yang berdosa besar.
3) Meletakkan (pentingnya) kepercayaan dari amal.
4) Memberikan pengharapan kepada muslim yang berdosa besar untuk memperoleh ampunan dan rahmat dari Allah Swt.
Sekte Aliran Murji'ah.
1) Golongan Murji’ah moderat, beropini bahwa orang yang berdosa besar bukanlah kafir dan tidak awet dalam neraka, tetapi akan di aturan sesuai dengan besar kecilnya dosa yang dilakukan.
2) Golongan Murji’ah ekstrim, yaitu pengikut Jaham Ibnu Sofwan, beropini bahwa orang Islam yang percaya kepada Tuhan kemudian menyatakan kekufuran secara lisan, tidaklah menjadi kafir, alasannya ialah kepercayaan dan kufur tempatnya dalam hati.
Bahkan, orang yang menyembah berhala, menjalankan agama Yahudi dan Katolik sehingga ia mati, tidaklah menjadi kafir. Orang yang demikian, berdasarkan pandangan Allah, tetap merupakan seorang mukmin yang tepat imannya.
Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan wacana pengertian Murji’ah, tokoh Murji'ah, kepercayaan pedoman Murji'ah dan sekte aliran Murji'ah. Sumber buku Siswa Kelas X MA Ilmu Kalam Kementerian Agama Republik Indonesia, 2014. Kunjungilah selalu www.bacaanmadani.com semoga bermanfaat. Aamiin.
Kata Murji’ah berasal dari kata bahasa Arab arja’a-yarji’u, yang berarti menunda atau menangguhkan. Golongan Murji`ah adalah orang yang menunda klarifikasi kedudukan seseorang yang bersengketa yakni Ali dan Muawiyah serta pasukannya masing-masing ke hari selesai zaman kelak.
Aliran Murji'ah ini muncul pada masa 1 Hijriyah. Pembawa paham Murji’ah ialah Gailan ad-Damsiqy. Aliran ini disebut Murji’ah alasannya ialah dalam prinsipnya mereka menunda penyelesaian dilema konflik politik antara Khalifah Ali bin Abi Thalib r.a., Mu’awiyah bin Abi Sufyan dan Khawarij ke hari perhitungan di alam abadi nanti. Karena itu mereka tidak ingin mengeluarkan pendapat wacana siapa yang benar dan siapa yang dianggap kafir di antara ketiga golongan yang tengah bertikai tersebut.
Paham kaum Murji’ah menyatakan bahwa orang yang berdosa besar tetap mukmin selama masih beriman kepada Allah Swt. dan rasul-Nya. Adapun dosa besar orang tersebut ditunda penyelesaiannya di akhirat. Maksudnya, kelak di alam abadi gres ditentukan eksekusi baginya.
Aliran Murji’ah mengacu kepada segolongan sahabat Nabi Saw., antara lain Abdullah bin Umar, Sa’ad bin Abi Waqas, dan Imran bin Husin yang tidak mau melibatkan diri dalam kontradiksi politik antara Khalifah Usman bin Affan r.a. dan Khalifah Ali bin Abi Thalib r.a..
Tokoh Aliran Murji'ah.
1) Abu Hasan ash-Shalihi
2) Yunus bin an-Namiri
3) Ubaid al-Muktaib
4) Ghailan ad-Dimasyq
5) Bisyar al-Marisi
6) Muhammad bin Karram
Doktrin Ajaran Aliran Murji'ah.
Menurut Harun Nasution, bahwa Murji’ah mempunyai empat pedoman pokok, yaitu :
1) Menunda eksekusi atas Ali bin Abi Thalib r.a., Mu’awiyah bin Abu Sufyan, Amr bin Ash, dan Abu Musa al-Asy’ari yang terlibat taḥkim dan menyerahkannya kepada Allah Swt di hari selesai zaman kelak.
2) Menyerahkan keputusan kepada Allah Swt atas orang muslim yang berdosa besar.
3) Meletakkan (pentingnya) kepercayaan dari amal.
4) Memberikan pengharapan kepada muslim yang berdosa besar untuk memperoleh ampunan dan rahmat dari Allah Swt.
Sekte Aliran Murji'ah.
1) Golongan Murji’ah moderat, beropini bahwa orang yang berdosa besar bukanlah kafir dan tidak awet dalam neraka, tetapi akan di aturan sesuai dengan besar kecilnya dosa yang dilakukan.
2) Golongan Murji’ah ekstrim, yaitu pengikut Jaham Ibnu Sofwan, beropini bahwa orang Islam yang percaya kepada Tuhan kemudian menyatakan kekufuran secara lisan, tidaklah menjadi kafir, alasannya ialah kepercayaan dan kufur tempatnya dalam hati.
Bahkan, orang yang menyembah berhala, menjalankan agama Yahudi dan Katolik sehingga ia mati, tidaklah menjadi kafir. Orang yang demikian, berdasarkan pandangan Allah, tetap merupakan seorang mukmin yang tepat imannya.
Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan wacana pengertian Murji’ah, tokoh Murji'ah, kepercayaan pedoman Murji'ah dan sekte aliran Murji'ah. Sumber buku Siswa Kelas X MA Ilmu Kalam Kementerian Agama Republik Indonesia, 2014. Kunjungilah selalu www.bacaanmadani.com semoga bermanfaat. Aamiin.