Akibat Sikap Syirik Di Dunia Dan Di Akhirat
Thursday, April 30, 2020
Edit
a. Pengertian Syirik.
Kata syirik berasal dari bahasa Arab syaraka yang berarti sekutu, berserikat dengan yang lain. Kata syaraka juga berarti “mencampurkan dua atau lebih benda/hal yang tidak sama menjadi seperti sama”, misalnya mencampurkan beras kelas dua ke dalam beras kelas satu. Campuran itu dinamakan beras isyrak. Orang yang mencampurkannya disebut musyrik.
Lawan syaraka ialah khalaṣa artinya memurnikan. Beras kelas satu yang masih murni, tidak bercampur sebutir pun dengan beras jenis lain disebut dengan beras yang “khalis”. Makara orang yang tulus bertuhankan hanya Allah Swt ialah orang yang benar-benar bertauhid. Inilah konsep yang paling sentral di dalam aliran Islam.
Jadi, secara umum, syirik -lawan dari tauhid- sanggup dimaknai menyekutukan Allah Swt. Ibnu Manzhur dalam Lisan al-Arab menjelaskan bahwa syirik kepada Allah Swt yaitu mengakibatkan adanya sekutu atau partner bagi Allah Swt dalam hal kepemilikan semesta.
Adapun akhir sikap syirik di dunia dan di darul abadi sebagai berikut,
b. Akibat di Dunia.
1) Bimbang dan Ragu.
Menurut pendapat Ibnu Abbas, penyakit hati orang syirik yaitu perasaan bimbang dan ragu (syak), kegoncangan batin ibarat inilah yang mengakibatkan mereka merasa gelisah. Hatinya tidak pernah tenang, merasa tidak puas dengan harta, jabatan yang mereka miliki.
“Dalam hati mereka ada penyakit kemudian ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta.” (QS. al-Baqarah : 10)
2) Mematikan Kesucian Jiwa.
Jiwa yang bertauhid tidak akan karam dalam lumpur hawa nafsu, karena hawa nafsu bersifat menurunkan jiwa insan ke bumi sementara ruh mengangkat ke langit dan melihat ke alam malakut. Maka jiwa yang melaksanakan syirik akan jatuh ke jurang kerendahan dan kehinaan (QS. al-Ḥajj : 31).
“Dengan tulus kepada Allah, tidak mempersekutukan sesuatu dengan Dia. Barangsiapa mempersekutukan sesuatu dengan Allah, Maka yaitu ia seperti jatuh dari langit kemudian disambar oleh burung, atau diterbangkan angin ke daerah yang jauh.” (QS. al-Ḥajj : 31)
3) Sulit Menerima Kebenaran.
Hati orang-orang syirik tertutup untuk mendapatkan kebenaran baik yang datangnya dari Allah Swt dan Rasul-Nya. Menurut Ibnu Jarir aṭ-Tabari, ketertutupan hati orang syirik itu karena dari sifat kesombongan dan penentangannya terhadap kebenaran yang disampaikan kepadanya. Orang-orang syirik yang mendustakan ayat-ayat Allah Swt diberi peringatan atau tidak sama saja bagi mereka, karena hati mereka buta.
“Allah telah mengunci-mati hati dan indera pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. dan bagi mereka siksa yang Amat berat.” (QS. al-Baqarah : 7)
4) Hilangnya Sifat ‘Izzah (Kemuliaan).
Perbuatan syirik akan membuat jiwa menjadi tunduk kepada sesuatu selain Allah Swt yang rendah dan hina. Padahala Allah telah memuliakanya.
“Sesungguhnya Kami telah membuat insan dalam bentuk yang sebaik-baiknya.” (QS. at-Tin : 4)
Seorang yang berbuat syirik tidak akan pernah mempunyai kemuliaan dan tidak akan pernah merasakannya karena ia telah bersandar kepada sesuatu yang rendah dan hina, serta tidak mempunyai kekuatan apapun. QS. al-Ḥajj : 73 menyinggul hal tersebut:
"Hai manusia, telah dibentuk perumpamaan, Maka dengarkanlah olehmu perumpamaan itu. Sesungguhnya segala yang kau seru selain Allah sekali-kali tidak sanggup membuat seekor lalatpun, walaupun mereka bersatu menciptakannya. dan bila lalat itu merampas sesuatu dari mereka, Tiadalah mereka sanggup merebutnya kembali dari lalat itu. Amat lemahlah yang menyembah dan amat lemah (pulalah) yang disembah." (QS. al-Ḥajj :73)
c. Akibat di Akhirat.
1) Allah tidak akan Mengampuni Orang yang Berbuat Syirik.
Menyekutukan Allah Swt. merupakan dosa yang paling besar. Bahkan Allah Swt. tidak akan mengampuni dosa musyrik yang terbawa mati.
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar”. (QS. An-Nisa' : 48)
Dari Anas r.a. beliau berkata: Saya mendengar Rasulullah Saw. bersabda: Allah berfirman: “Wahai anak Adam, sebetulnya Engkau berdoa kepada-Ku dan memohon kepada-Ku, maka akan saya ampuni engkau, Aku tidak peduli (berapapun banyaknya dan besarnya dosamu). Wahai anak Adam seandainya dosa-dosamu (sebanyak awan di langit kemudian engkau minta ampun kepadaku pasti akan Aku ampuni engkau. Wahai anak Adam sebetulnya bila engkau tiba kepadaku dengan kes- alahan sepenuh bumi kemudian engkau menemuiku dengan tidak menyekutukan Aku sedikitpun maka akan saya temui engkau dengan sepenuh itu pula ampunan." (HR. Tirmidzi)
2) Mendapat Balasan di Neraka.
Pelaku syirik, ketika meninggal dalam keadaan belum bertaubat, maka Allah Swt tidak akan mengampuninya. Konsekuensinya beliau pasti masuk neraka, beliau abadi di dalamnya.
“Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan Surga kepadanya, dan tempatnya ialah Neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zhalim itu seorang penolong pun.” (QS. al-Ma’idah : 72)
Dari Abu Dzar ra berkata; Telah bersabda Rasulullah Saw.: “Baru saja tiba kepadaku utusan dari Rabbku kemudian mengabarkan kepadaku” atau Beliau bersabda: “Telah tiba mengabarkan kepadaku bahwa barangsiapa yang mati dari umatku sedang beliau tidak menyekutukan Allah dengan suatu apapun maka beliau pasti masuk surga”. Aku tanyakan: “Sekalipun beliau berzina atau mencuri?” Beliau menjawab: “Ya, sekalipun beliau berzina atau mencuri”. (HR. Bukhari)
3) Syirik Menghapuskan Pahala segala Amal Kebaikan.
Perbuatan syirik akan menghapuskan semua amalan saleh pelakunya, mulai dari awal umurnya hingga dikala beliau berbuat kesyirikan, dan ibadahnya sehabis beliau berbuat syirik tidak akan diterima oleh Allah.
“Itulah petunjuk Allah, yang dengannya Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya. Seandainya mereka mempersekutukan Allah, pasti lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan”. (QS. al-An’am : 88)
“Dan sebetulnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (Nabi-Nabi) sebelummu: “Jika kau mempersekutukan (Allah), pasti akan hapus amalmu dan tentulah kau termasuk orang-orang yang merugi”. (QS. az-Zumar : 65)
Kata syirik berasal dari bahasa Arab syaraka yang berarti sekutu, berserikat dengan yang lain. Kata syaraka juga berarti “mencampurkan dua atau lebih benda/hal yang tidak sama menjadi seperti sama”, misalnya mencampurkan beras kelas dua ke dalam beras kelas satu. Campuran itu dinamakan beras isyrak. Orang yang mencampurkannya disebut musyrik.
Lawan syaraka ialah khalaṣa artinya memurnikan. Beras kelas satu yang masih murni, tidak bercampur sebutir pun dengan beras jenis lain disebut dengan beras yang “khalis”. Makara orang yang tulus bertuhankan hanya Allah Swt ialah orang yang benar-benar bertauhid. Inilah konsep yang paling sentral di dalam aliran Islam.
Jadi, secara umum, syirik -lawan dari tauhid- sanggup dimaknai menyekutukan Allah Swt. Ibnu Manzhur dalam Lisan al-Arab menjelaskan bahwa syirik kepada Allah Swt yaitu mengakibatkan adanya sekutu atau partner bagi Allah Swt dalam hal kepemilikan semesta.
Adapun akhir sikap syirik di dunia dan di darul abadi sebagai berikut,
b. Akibat di Dunia.
1) Bimbang dan Ragu.
Menurut pendapat Ibnu Abbas, penyakit hati orang syirik yaitu perasaan bimbang dan ragu (syak), kegoncangan batin ibarat inilah yang mengakibatkan mereka merasa gelisah. Hatinya tidak pernah tenang, merasa tidak puas dengan harta, jabatan yang mereka miliki.
فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ فَزَادَهُمُ اللَّهُ مَرَضًا ۖ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ بِمَا كَانُوا يَكْذِبُونَ
“Dalam hati mereka ada penyakit kemudian ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta.” (QS. al-Baqarah : 10)
2) Mematikan Kesucian Jiwa.
Jiwa yang bertauhid tidak akan karam dalam lumpur hawa nafsu, karena hawa nafsu bersifat menurunkan jiwa insan ke bumi sementara ruh mengangkat ke langit dan melihat ke alam malakut. Maka jiwa yang melaksanakan syirik akan jatuh ke jurang kerendahan dan kehinaan (QS. al-Ḥajj : 31).
حُنَفَاءَ لِلَّهِ غَيْرَ مُشْرِكِينَ بِهِ ۚ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَكَأَنَّمَا خَرَّ مِنَ السَّمَاءِ فَتَخْطَفُهُ الطَّيْرُ أَوْ تَهْوِي بِهِ الرِّيحُ فِي مَكَانٍ سَحِيقٍ
“Dengan tulus kepada Allah, tidak mempersekutukan sesuatu dengan Dia. Barangsiapa mempersekutukan sesuatu dengan Allah, Maka yaitu ia seperti jatuh dari langit kemudian disambar oleh burung, atau diterbangkan angin ke daerah yang jauh.” (QS. al-Ḥajj : 31)
3) Sulit Menerima Kebenaran.
Hati orang-orang syirik tertutup untuk mendapatkan kebenaran baik yang datangnya dari Allah Swt dan Rasul-Nya. Menurut Ibnu Jarir aṭ-Tabari, ketertutupan hati orang syirik itu karena dari sifat kesombongan dan penentangannya terhadap kebenaran yang disampaikan kepadanya. Orang-orang syirik yang mendustakan ayat-ayat Allah Swt diberi peringatan atau tidak sama saja bagi mereka, karena hati mereka buta.
خَتَمَ اللَّهُ عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ وَعَلَىٰ سَمْعِهِمْ ۖ وَعَلَىٰ أَبْصَارِهِمْ غِشَاوَةٌ ۖ وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ
“Allah telah mengunci-mati hati dan indera pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. dan bagi mereka siksa yang Amat berat.” (QS. al-Baqarah : 7)
4) Hilangnya Sifat ‘Izzah (Kemuliaan).
Perbuatan syirik akan membuat jiwa menjadi tunduk kepada sesuatu selain Allah Swt yang rendah dan hina. Padahala Allah telah memuliakanya.
لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ
“Sesungguhnya Kami telah membuat insan dalam bentuk yang sebaik-baiknya.” (QS. at-Tin : 4)
Seorang yang berbuat syirik tidak akan pernah mempunyai kemuliaan dan tidak akan pernah merasakannya karena ia telah bersandar kepada sesuatu yang rendah dan hina, serta tidak mempunyai kekuatan apapun. QS. al-Ḥajj : 73 menyinggul hal tersebut:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ ضُرِبَ مَثَلٌ فَاسْتَمِعُوا لَهُ ۚ إِنَّ الَّذِينَ تَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ لَنْ يَخْلُقُوا ذُبَابًا وَلَوِ اجْتَمَعُوا لَهُ ۖ وَإِنْ يَسْلُبْهُمُ الذُّبَابُ شَيْئًا لَا يَسْتَنْقِذُوهُ مِنْهُ ۚ ضَعُفَ الطَّالِبُ وَالْمَطْلُوبُ
"Hai manusia, telah dibentuk perumpamaan, Maka dengarkanlah olehmu perumpamaan itu. Sesungguhnya segala yang kau seru selain Allah sekali-kali tidak sanggup membuat seekor lalatpun, walaupun mereka bersatu menciptakannya. dan bila lalat itu merampas sesuatu dari mereka, Tiadalah mereka sanggup merebutnya kembali dari lalat itu. Amat lemahlah yang menyembah dan amat lemah (pulalah) yang disembah." (QS. al-Ḥajj :73)
c. Akibat di Akhirat.
1) Allah tidak akan Mengampuni Orang yang Berbuat Syirik.
Menyekutukan Allah Swt. merupakan dosa yang paling besar. Bahkan Allah Swt. tidak akan mengampuni dosa musyrik yang terbawa mati.
إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ ۚ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَىٰ إِثْمًا عَظِيمًا
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar”. (QS. An-Nisa' : 48)
Dari Anas r.a. beliau berkata: Saya mendengar Rasulullah Saw. bersabda: Allah berfirman: “Wahai anak Adam, sebetulnya Engkau berdoa kepada-Ku dan memohon kepada-Ku, maka akan saya ampuni engkau, Aku tidak peduli (berapapun banyaknya dan besarnya dosamu). Wahai anak Adam seandainya dosa-dosamu (sebanyak awan di langit kemudian engkau minta ampun kepadaku pasti akan Aku ampuni engkau. Wahai anak Adam sebetulnya bila engkau tiba kepadaku dengan kes- alahan sepenuh bumi kemudian engkau menemuiku dengan tidak menyekutukan Aku sedikitpun maka akan saya temui engkau dengan sepenuh itu pula ampunan." (HR. Tirmidzi)
2) Mendapat Balasan di Neraka.
Pelaku syirik, ketika meninggal dalam keadaan belum bertaubat, maka Allah Swt tidak akan mengampuninya. Konsekuensinya beliau pasti masuk neraka, beliau abadi di dalamnya.
إِنَّهُ مَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ ۖ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ
“Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan Surga kepadanya, dan tempatnya ialah Neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zhalim itu seorang penolong pun.” (QS. al-Ma’idah : 72)
Dari Abu Dzar ra berkata; Telah bersabda Rasulullah Saw.: “Baru saja tiba kepadaku utusan dari Rabbku kemudian mengabarkan kepadaku” atau Beliau bersabda: “Telah tiba mengabarkan kepadaku bahwa barangsiapa yang mati dari umatku sedang beliau tidak menyekutukan Allah dengan suatu apapun maka beliau pasti masuk surga”. Aku tanyakan: “Sekalipun beliau berzina atau mencuri?” Beliau menjawab: “Ya, sekalipun beliau berzina atau mencuri”. (HR. Bukhari)
3) Syirik Menghapuskan Pahala segala Amal Kebaikan.
Perbuatan syirik akan menghapuskan semua amalan saleh pelakunya, mulai dari awal umurnya hingga dikala beliau berbuat kesyirikan, dan ibadahnya sehabis beliau berbuat syirik tidak akan diterima oleh Allah.
ذَٰلِكَ هُدَى اللَّهِ يَهْدِي بِهِ مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ ۚ وَلَوْ أَشْرَكُوا لَحَبِطَ عَنْهُمْ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
“Itulah petunjuk Allah, yang dengannya Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya. Seandainya mereka mempersekutukan Allah, pasti lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan”. (QS. al-An’am : 88)
وَلَقَدْ أُوحِيَ إِلَيْكَ وَإِلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكَ لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
“Dan sebetulnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (Nabi-Nabi) sebelummu: “Jika kau mempersekutukan (Allah), pasti akan hapus amalmu dan tentulah kau termasuk orang-orang yang merugi”. (QS. az-Zumar : 65)
Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan perihal pengertian syirik dan akhir sikap syirik di dunia dan di akhirat. Sumber buku Siswa Kelas X MA Ilmu Kalam Kementerian Agama Republik Indonesia, 2014. Kunjungilah selalu www.bacaanmadani.com semoga bermanfaat. Aamiin.