Perilaku Dan Penghayatan Akan Sejarah Perkembangan Islam Pada Abad Pembaruan
Sunday, April 26, 2020
Edit
Perilaku, Cerminan dan Penghayatan akan Sejarah Perkembangan Islam pada Masa Pembaruan.
Islam Masa Modern (1800 – sekarang) Islam pada periode ini dikenal dengan era kebangkitan umat Islam. Kebangkitan umat Islam disebabkan oleh adanya benturan antara kekuatan Islam dengan kekuatan Eropa. Benturan itu menyadarkan umat Islam bahwa sudah cukup jauh tertinggal dengan Eropa. Hal ini dirasakan sekali oleh Kerajaan Turki Usmani yang eksklusif menghadapi kekuatan Eropa yang pertama kali. Kesadaran tersebut menciptakan penguasa dan pejuang-pejuang Turki tergugah untuk berguru dari Eropa. Guna pemulihan kembali kekuatan Islam, Kerajaan Turki mengadakan suatu gerakan pembaharuan dengan mengevaluasi yang menjadi penyebab mundurnya Islam dan mencari ide-ide pembaharuan dan ilmu pengetahuan dari Barat.
Benih pembaharuan dunia Islam bahu-membahu telah muncul sekitar periode XIII M. saat dunia Islam mengalami kemunduran di aneka macam bidang. Saat itu pula lahirlah Taqiyudin Ibnu Taimiyah, seorang muslim yang sangat peduli terhadap nasib umat Islam dengan menerima derma muridnya Ibnu Qoyyim al Jauziyah (691‒751). Mereka ingin mengembalikan pemahaman keagamaan umat Islam kepada pemahaman dan pengamalan Rasulullah saw
Ada beberapa sikap yang sanggup dijadikan cerminan terhadap penghayatan akan sejarah perkembangan Islam pada masa pembaruan ini. Hal-hal tersebut yaitu sebagai berikut.
1. Menyikapi tragedi masa kemudian dengan sikap sabar dan menanamkan jihad yang sesuai dengan aliran al-Qur’an dan hadits.
2. Menjadikan sumber ide untuk menciptakan langkah-langkah inovatif biar kehidupan insan menjadi tenang dan sejahtera baik di dunia maupun di akhirat.
3. Memotivasi diri terhadap masa depan biar memperoleh kemajuan serta mengupayakan biar sejarah yang mengandung nilai negatif atau kurang baik tidak akan terulang kembali.
4. Membangun masa depan menurut pijakan-pijakan yang telah ada di masa kemudian sehingga sanggup membangun negara senantiasa menjadi baldatun tayyibatun wa rabbun gafur atau negara yang baik dan menerima ampunan dari Allah Swt.
5. Ilmu pengetahuan dan teknologi di masa pembaruan cukup canggih dan menakjubkan sehingga melalui proses berguru akan sanggup diperoleh kemajuan yang lebih baik bagi generasi-generasi muslim di masa depan.
6. Mencari upaya antisipasi biar kekeliruan yang mengakibatkan kegagalan di masa kemudian tidak terulang di masa yang akan datang.
7. Dalam sejarah, dikemukakan pula duduk masalah sosial dan politik yang terdapat di kalangan bangsa-bangsa terdahulu. Semua itu biar menjadi perhatian dan menjadi pelajaran saat menghadapi permasalahan yang mungkin akan terjadi.
Islam Masa Modern (1800 – sekarang) Islam pada periode ini dikenal dengan era kebangkitan umat Islam. Kebangkitan umat Islam disebabkan oleh adanya benturan antara kekuatan Islam dengan kekuatan Eropa. Benturan itu menyadarkan umat Islam bahwa sudah cukup jauh tertinggal dengan Eropa. Hal ini dirasakan sekali oleh Kerajaan Turki Usmani yang eksklusif menghadapi kekuatan Eropa yang pertama kali. Kesadaran tersebut menciptakan penguasa dan pejuang-pejuang Turki tergugah untuk berguru dari Eropa. Guna pemulihan kembali kekuatan Islam, Kerajaan Turki mengadakan suatu gerakan pembaharuan dengan mengevaluasi yang menjadi penyebab mundurnya Islam dan mencari ide-ide pembaharuan dan ilmu pengetahuan dari Barat.
Benih pembaharuan dunia Islam bahu-membahu telah muncul sekitar periode XIII M. saat dunia Islam mengalami kemunduran di aneka macam bidang. Saat itu pula lahirlah Taqiyudin Ibnu Taimiyah, seorang muslim yang sangat peduli terhadap nasib umat Islam dengan menerima derma muridnya Ibnu Qoyyim al Jauziyah (691‒751). Mereka ingin mengembalikan pemahaman keagamaan umat Islam kepada pemahaman dan pengamalan Rasulullah saw
Ada beberapa sikap yang sanggup dijadikan cerminan terhadap penghayatan akan sejarah perkembangan Islam pada masa pembaruan ini. Hal-hal tersebut yaitu sebagai berikut.
1. Menyikapi tragedi masa kemudian dengan sikap sabar dan menanamkan jihad yang sesuai dengan aliran al-Qur’an dan hadits.
2. Menjadikan sumber ide untuk menciptakan langkah-langkah inovatif biar kehidupan insan menjadi tenang dan sejahtera baik di dunia maupun di akhirat.
3. Memotivasi diri terhadap masa depan biar memperoleh kemajuan serta mengupayakan biar sejarah yang mengandung nilai negatif atau kurang baik tidak akan terulang kembali.
4. Membangun masa depan menurut pijakan-pijakan yang telah ada di masa kemudian sehingga sanggup membangun negara senantiasa menjadi baldatun tayyibatun wa rabbun gafur atau negara yang baik dan menerima ampunan dari Allah Swt.
5. Ilmu pengetahuan dan teknologi di masa pembaruan cukup canggih dan menakjubkan sehingga melalui proses berguru akan sanggup diperoleh kemajuan yang lebih baik bagi generasi-generasi muslim di masa depan.
6. Mencari upaya antisipasi biar kekeliruan yang mengakibatkan kegagalan di masa kemudian tidak terulang di masa yang akan datang.
7. Dalam sejarah, dikemukakan pula duduk masalah sosial dan politik yang terdapat di kalangan bangsa-bangsa terdahulu. Semua itu biar menjadi perhatian dan menjadi pelajaran saat menghadapi permasalahan yang mungkin akan terjadi.
Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan perihal sikap yang sanggup dijadikan cerminan terhadap penghayatan akan sejarah perkembangan Islam pada masa pembaruan. Sumber Buku Pendidikan Agama Islam Kelas XI Sekolah Menengah kejuruan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 2014. Kunjungilah selalu www.bacaanmadani.com semoga bermanfaat. Aamiin.