Hadits Wacana Doa Mohon Ampun Yang Di Ajarkan Rasulullah Saw

Sesungguhnya sifat insan itu yakni salah dan lupa. Kita banyak berbuat salah/dosa baik yang disengaja atau pun yang tidak disengaja. Setiap dosa yang kita kerjakan akan terus menumpuk. Balasan dosa yakni siksa dari Allah Swt. Semakin banyak dosa yang kita kerjakan, semakin besar pula siksa yang akan kita terima kelak.

Agar sanggup tobat kepada Allah Swt, pertama kita harus sadar akan kesalahan kita. Sebab jikalau kita tidak sadar kalau kita punya salah, kita tidak akan sanggup bertobat. Jangankan insan biasa. Nabi yang maksum saja meski bebas dosa, mereka itu tak bebas dari salah. Namun ketika mereka melaksanakan kesalahan, mereka segera bertobat sebagaimana Nabi Adam as dan Nabi Yunus as sehingga dosa mereka diangkat oleh Allah Swt. Dalam doanya yang ada di bawah mereka mengaku telah bertindak zholim.

Firman Allah Swt,

لَوْلَا تَسْتَغْفِرُونَ اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

"Hendaklah kau meminta ampun kepada Allah, semoga kau menerima rahmat.” (QS. An Naml : 46)

وَاسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ ۚ إِنَّ رَبِّي رَحِيمٌ وَدُودٌ

“Mohon ampunlah kepada Tuhanmu semua dan bertaubatlah kepadaNya. Sesungguhnya tuhanku maha penyayang lagi maha pengasih” (QS. Hud: 90)

Jangankan kita yang banyak berbuat dosa. Nabi Muhammad SAW yang maksum dan dijamin Allah masuk nirwana saja bertaubat kepada Allah 100 x setiap hari:

عَنِ اْلأَغَرِّ بْنِ يَسَارٍ الْمُزَنِي قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: يَآايُّهَا النَّاسُ تُوْبُوْا إِلَى اللهِ وَاسْتَغْفِرُوْهُ فَإِنِّي أَتُوْبُ فِي الْيَوْمِ مِائَةَ مَرَّةٍ

Dari Aghar bin Yasar al-Muzani r.a. katanya: Rasulullah s.a.w. bersabda: “Hai sekalian manusia, bertaubatlah kepada Allah dan mohonlah pengampunan daripadaNya, sebab bergotong-royong saya ini bertaubat dalam sehari seratus kali.” (Riwayat Muslim)

حَدَّثَنَا قَبِيصَةُ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ ابْنِ جُرَيْجٍ عَنْ سُلَيْمَانَ عَنْ طَاوُسٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَدْعُو مِنْ اللَّيْلِ اللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ رَبُّ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَنْ فِيهِنَّ لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُورُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ قَوْلُكَ الْحَقُّ وَوَعْدُكَ الْحَقُّ وَلِقَاؤُكَ حَقٌّ وَالْجَنَّةُ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ وَالسَّاعَةُ حَقٌّ اللَّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ وَبِكَ خَاصَمْتُ وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ فَاغْفِرْ لِي مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ وَأَسْرَرْتُ وَأَعْلَنْتُ أَنْتَ إِلَهِي لَا إِلَهَ لِي غَيْرُكَ حَدَّثَنَا ثَابِتُ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بِهَذَا وَقَالَ أَنْتَ الْحَقُّ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ

Telah menceritakan kepada kami [Qabishah] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Ibn Juraij] dari [Sulaiman] dari [Thawus] dari [Ibn Abbas] radliyallahu'anhuma, ia berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berdoa diwaktu malam: 

'ALLAAHUMMA LAKAL HAMDU ANTA RABBUS SAMAAWAATI WAL ARDLI LAKAL HAMD, ANTA QAYYIMUS SAMAAWAATI WAL ARDL WAMAN FIIHINNA, LAKAL HAMDU ANTA NUURUS SAMAAWAATI WAL ARDLI, QOULUKAL HAQQ, WAWA'DUKAL HAQQ, WALIQAA'UKA HAQQ, WAL JANNATU HAQQ WAN NAARU HAQQ, WASSAA'ATU HAQQ, ALLAAHUMMA LAKA ASLAMTU WABIKA AAMANTU WA'ALAIKA TAWAKKALTU, WAILAIKA ANABTU WABIKA KHAASHAMTU, WAILAIKA HAAKAMTU, FAGHFIR LII MAA QADDAMTU WAMAAA AKHKHARTU WA ASRARTU WAMAA A'LANTU ANTA ILAAHII LAA-ILAAHA LII GHAIRUKA '

(Ya Allah, bagi-Mu segala puji, Engkau Tuhan langit dan bumi, bagi-Mu segala puji, Engkau pengurus langit dan bumi dan semua penghuninya, bagi-Mu segala puji, Engkau yakni cahaya langit dan bumi, firman-Mu benar, janji-Mu benar, perjumpaan terhadap-Mu yakni benar, nirwana yakni benar, neraka yakni benar, hari simpulan zaman benar, ya Allah, kepada-Mu saya berserah diri, kepada-Mu saya beriman, kepada-Mu saya bertawakkal, kepada-Mu saya bersandar, karena-Mu saya memusuhi (musuh), kepada-Mu saya berhakim, maka ampunilah bagiku apa yang pernah saya lakukan dan apa yang belum saya lakukan, apa yang saya lakukan secara sembunyi-sembunyi dan apa yang saya lakukan secara terang-terangan, Engkau yakni Tuhanku, tiada sesembahan yang hak bagiku selain Engkau) '." Dan telah menceritakan kepada kami [Tsabit bin Muhammad] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dengan hadis ini, dan ia menyebutkan dengan redaksi, 'Engkau yakni benar dan firman-Mu benar.' (HR. Bukhari)

Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan wacana hadits Rasulullah Saw wacana doa mohon ampun yang di ajarkan Rasulullah SAW. Kunjungilah selalu www.bacaanmadani.com semoga bermanfaat. Aamiin.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel