Isi Kandungan Al-Qur'an Surat Az-Zariyat Ayat 56
Friday, April 24, 2020
Edit
A. Lafal Bacaan Al-Qur'an Surat Az-Zariyat Ayat 56 dan Artinya.
wamaa khalaqtu ljinna wal-insa illaa liya'buduun
"Dan saya tidak membuat jin dan insan melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku." (QS. Az-Zariyat : 56)
B. Isi Kandungan Al-Qur'an Surat Az-Zariyat Ayat 56.
Allah menegaskan dalam QS. az-Zariyat ayat 56 bahwa tujuan diciptakannya jin dan insan tidak lain ialah untuk beribadah kepada-Nya. Beribadah dalam arti menyembah, mengabdi, menghamba, tunduk, tata dan patuh terhadap segala yang dikehendaki-Nya. Ketundukan, ketaatan dan kepatuhan dalam kerangka ibadah tersebut harus menyeluruh dan total, baik lahir maupun batin. Tujuan ibadah ialah untuk mencari ridha Allah Swt.
Secara garis besar, ibadah sanggup dibedakan menjadi dua yaitu: ibadah mahdah yakni ibadah yang telah ditetapkan ketentuan pelaksanaannya, seperti: shalat, puasa, zakat dan haji; dan ibadah ghairu mahdah yakni ibadah yang belum ditetapkan ketentuan secara khusus dalam pelaksanaannya. Sebagai contoh, ibadah melalui menyantuni fakir miskin, berbuat baik, dan hal-hal lain dalam bentuk mu’amalah.
Ibadah merupakan bukti rasa syukur insan kepada Allah Swt. yang telah membuat insan dengan sebaik-baik bentuk dan yang dengan kemurahanNya Allah Swt. menawarkan akomodasi hidup. Sikap tersebut sudah seharusnya dimiliki oleh setiap manusia, apabila insan memiliki kesadaran akan hak itu. Lain halnya apabila insan tidak memiliki kesadaran untuk mensyukuri segala yang telah diberikan oleh Allah Swt., maka ia akan menjadi insan yang tidak mau tunduk, tidak mau taat dan mengingkari Allah Swt. dengan tidak mau beribadah kepada-Nya.
Rasulullah saw. sebagai teladan kita telah mengajarkan bahwa ibadah bukan saja kewajiban tetapi kebutuhan kita untuk berteima kasih ataupun bersyukur kepada Allah Swt. Dalam sebuah hadis ia bersabda :
Aku mendengar Al Mughirah ra. berkata; “Ketika Nabi Saw. bangkit untuk mendirikan shalat (malam) sampai tampak jerawat pada kaki atau betis, Beliau dimintai keterangan tentangnya. Maka Beliau menjawab: “Apakah memang tidak sepatutnya saya menjadi hamba yang bersyukur? ” (HR. Bukhari)
Sikap dan sikap yang sanggup diterapkan sebagai pengahayatan dan pengamalan QS az-Zariyat : 56 sebagai berikut.
1. Selalu beribadah hanya kepada Allah Swt. baik dalam artian sempit maupun luas.
2. Senantiasa mensyukuri segala nikmat yang Allah Swt. berikan kepada kita yang dimanifestasikan dengan beribadah kepada-Nya.
وَمَا خَلَقْتُ ٱلْجِنَّ وَٱلْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
wamaa khalaqtu ljinna wal-insa illaa liya'buduun
"Dan saya tidak membuat jin dan insan melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku." (QS. Az-Zariyat : 56)
B. Isi Kandungan Al-Qur'an Surat Az-Zariyat Ayat 56.
Allah menegaskan dalam QS. az-Zariyat ayat 56 bahwa tujuan diciptakannya jin dan insan tidak lain ialah untuk beribadah kepada-Nya. Beribadah dalam arti menyembah, mengabdi, menghamba, tunduk, tata dan patuh terhadap segala yang dikehendaki-Nya. Ketundukan, ketaatan dan kepatuhan dalam kerangka ibadah tersebut harus menyeluruh dan total, baik lahir maupun batin. Tujuan ibadah ialah untuk mencari ridha Allah Swt.
Secara garis besar, ibadah sanggup dibedakan menjadi dua yaitu: ibadah mahdah yakni ibadah yang telah ditetapkan ketentuan pelaksanaannya, seperti: shalat, puasa, zakat dan haji; dan ibadah ghairu mahdah yakni ibadah yang belum ditetapkan ketentuan secara khusus dalam pelaksanaannya. Sebagai contoh, ibadah melalui menyantuni fakir miskin, berbuat baik, dan hal-hal lain dalam bentuk mu’amalah.
Ibadah merupakan bukti rasa syukur insan kepada Allah Swt. yang telah membuat insan dengan sebaik-baik bentuk dan yang dengan kemurahanNya Allah Swt. menawarkan akomodasi hidup. Sikap tersebut sudah seharusnya dimiliki oleh setiap manusia, apabila insan memiliki kesadaran akan hak itu. Lain halnya apabila insan tidak memiliki kesadaran untuk mensyukuri segala yang telah diberikan oleh Allah Swt., maka ia akan menjadi insan yang tidak mau tunduk, tidak mau taat dan mengingkari Allah Swt. dengan tidak mau beribadah kepada-Nya.
Rasulullah saw. sebagai teladan kita telah mengajarkan bahwa ibadah bukan saja kewajiban tetapi kebutuhan kita untuk berteima kasih ataupun bersyukur kepada Allah Swt. Dalam sebuah hadis ia bersabda :
سَمِعْتُ الْمُغِيرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُ إِنْ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيَقُومُ لِيُصَلِّيَ حَتَّى تَرِمُ قَدَمَاهُ أَوْ سَاقَاهُ فَيُقَالُ لَهُ فَيَقُولُ أَفَلَا أَكُونُ عَبْدًا شَكُورًا
Aku mendengar Al Mughirah ra. berkata; “Ketika Nabi Saw. bangkit untuk mendirikan shalat (malam) sampai tampak jerawat pada kaki atau betis, Beliau dimintai keterangan tentangnya. Maka Beliau menjawab: “Apakah memang tidak sepatutnya saya menjadi hamba yang bersyukur? ” (HR. Bukhari)
Sikap dan sikap yang sanggup diterapkan sebagai pengahayatan dan pengamalan QS az-Zariyat : 56 sebagai berikut.
1. Selalu beribadah hanya kepada Allah Swt. baik dalam artian sempit maupun luas.
2. Senantiasa mensyukuri segala nikmat yang Allah Swt. berikan kepada kita yang dimanifestasikan dengan beribadah kepada-Nya.
Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan ihwal isi kandungan Al-Qur'an surat Az-Zariyat ayat 56 tentang insan dan tugasnya sebagai hamba Allah Swt. dan khalifah di bumi. Sumber buku Al-Qur'an Hadits Kelas X MA Kementerian Agama Republik Indonesia, 2014. Kunjungilah selalu www.bacaanmadani.com semoga bermanfaat. Aamiin.