Pandangan Al-Qur’An Perihal Turunnya Nabi Isa As Ke Bumi
Friday, April 24, 2020
Edit
Ayat Al-Qur’an Tentang Turunnya Nabi Isa As ke Bumi
1. QS. An nisa’ : 157-158.
157
Dan alasannya ucapan mereka: "Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham wacana (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan wacana yang dibunuh itu. Mereka tidak memiliki keyakinan wacana siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu yaitu Isa."
158
"Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan yaitu Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."
Allah Swt mengangkat Nabi Isa As. dalam keadaan hidup dengan ruh dan jasadnya, ayat di atas sebagai dalil untuk membantah orang-orang Yahudi yang menyangka Isa dibunuh dan disalib. Kalau yang diangkat ruhnya saja, maka apa bedanya Nabi Isa dengan Nabi-nabi yang lainnya, bahkan juga kaum Mukminin, semua ruhnya diangkat Allah Swt setelah wafat! Jadi, tidak beda antara Nabi Isa dengan yang lainnya? Lantas apa manfaat penyebutan diangkat ke langit, jikalau bukan yang diangkat ruh dan jasadnya.
Ibnu Katsir setelah menafsirkan ayat ini kemudian membawakan beberapa hadis wacana turunnya Nabi Isa As. Beliau berkata: “Inilah hadis hadis mutawatir yang berasal dari Rasulullah yang diriwayatkan dari para Sahabat, menyerupai Abu Hurairah, Ibnu Mas’ud, ‘Utsman bin Abil ‘Ash, Abu Umamah, an-Nawwas bin Sam’an, ‘Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash, Mujammi’ bin Jariyah, Abu Syuraikah dan Hudzaifah bin Usaid Radhiyallahu anhum. Di dalam hadis-hadis ini mengandung petunjuk wacana sifat-sifat turunnya, juga tempatnya, yaitu ia akan turun di Syam (Syiria) tepatnya di Damaskus pada menara timur dan terjadi saat akan didirikan salat Shubuh.
2. QS. Ali Imran : 55.
(Ingatlah), saat Allah berfirman:”Hai Isa, Sesungguhnya saya akan memberikan kau kepada simpulan ajalmu dan mengangkat kau kepadaKu serta membersihkan kau dari orang-orang yang kafir, dan mengakibatkan orang-orang yang mengikuti kau di atas orang-orang yang kafir sampai hari kiamat. kemudian hanya kepada Akulah kembalimu, kemudian saya tetapkan diantaramu wacana hal-hal yang selalu kau berselisih padanya”. (QS. Ali Imaran; 55)
Para jago tafsir berbeda pendapat mengenai firman Allah: إِنِّى مُتَوَفِّيكَ وَرَافِعُكَ إِلَىَّ “Sesungguhnya Aku akan menyampaikanmu kepada simpulan ajalmu dan mengangkat kau kepada-Ku...”
Menurut Qatadah dan ulama lainnya: “Ini merupakan bentuk kalimat dalam bentuk muqaddam dan muakhkhar (yaitu bentuk kalimat yang mendahulukan apa yang seharusnya ada di akhir, dan mengakhirkan apa yang seharusnya didahulukan). Kedudukan bersama-sama adalah إِنِّى مُتَوَفِّيكَ وَرَافِعُكَ إِلَىَّ ”yakni Aku mengangkatmu kepadaKu dan mewafatkanmu."
Dan secara umum dikuasai ulama beropini bahwa yang dimaksud dengan kematian tersebut yaitu tidur, sebagaimana firman-Nya
” Dan Dia-lah yang menidurkan kalian di malam hari.” (QS. al-An’aam: 60)
Allah Swt berfirman,
”(Allah yang memegang jiwa (orang) saat matinya dan (meme-gang) jiwa (orang) yang belum mati pada waktu tidurnya.” (QS. Az-Zumar: 42)
3. QS. Az-Zukhruuf : 61
“Dan sesungguhnya ‘Isa itu benar-benar menunjukkan pengetahuan wacana hari Kiamat.Karena itu janganlah kau ragu-ragu wacana Kiamat itu dan ikutilah Aku.Inilah jalan yang lurus.” (QS. Az-Zukhruuf: 61)
Tafsiran lafazh: ˯menurut Ibnu ‘Abbas ra sebagaimana tercantum dalam kitab Tafsir Ibni Katsir yaitu turunnya Nabi Isa bin Maryam sebelum hari Kiamat. Kemudian dijelaskan juga oleh Ibnu Katsir rahimahullah hadis-hadis wacana turunnya Nabi ‘Isa sebelum hari Kiamat diriwayatkan dari Abu Hurairah, Ibnu ‘Abbas, Abul ‘Aliyah, Abu Malik, Ikrimah, Hasan, Qatadah, ad-Dhahhak dan selainnya. Hadis-hadis turunnya Nabi Isa As. sebelum hari Kiamat sebagai Imam yang adil, dan hakim yang bijaksana yaitu mutawatir.
Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan wacana pandangan Al-Qur’an wacana turunnya Nabi Isa As ke bumi. Sumber buku Ilmu Kalam Kelas XI MA Kementerian Agama Republik Indonesia, 2015. Kunjungilah selalu www.bacaanmadani.com semoga bermanfaat. Aamiin.
1. QS. An nisa’ : 157-158.
157
وَقَوْلِهِمْ إِنَّا قَتَلْنَا ٱلْمَسِيحَ عِيسَى ٱبْنَ مَرْيَمَ رَسُولَ ٱللَّهِ وَمَا قَتَلُوهُ وَمَا صَلَبُوهُ وَلَٰكِن شُبِّهَ لَهُمْ ۚ وَإِنَّ ٱلَّذِينَ ٱخْتَلَفُوا۟ فِيهِ لَفِى شَكٍّ مِّنْهُ ۚ مَا لَهُم بِهِۦ مِنْ عِلْمٍ إِلَّا ٱتِّبَاعَ ٱلظَّنِّ ۚ وَمَا قَتَلُوهُ يَقِينًۢا
158
بَل رَّفَعَهُ ٱللَّهُ إِلَيْهِ ۚ وَكَانَ ٱللَّهُ عَزِيزًا حَكِيمًا
"Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan yaitu Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."
Allah Swt mengangkat Nabi Isa As. dalam keadaan hidup dengan ruh dan jasadnya, ayat di atas sebagai dalil untuk membantah orang-orang Yahudi yang menyangka Isa dibunuh dan disalib. Kalau yang diangkat ruhnya saja, maka apa bedanya Nabi Isa dengan Nabi-nabi yang lainnya, bahkan juga kaum Mukminin, semua ruhnya diangkat Allah Swt setelah wafat! Jadi, tidak beda antara Nabi Isa dengan yang lainnya? Lantas apa manfaat penyebutan diangkat ke langit, jikalau bukan yang diangkat ruh dan jasadnya.
Ibnu Katsir setelah menafsirkan ayat ini kemudian membawakan beberapa hadis wacana turunnya Nabi Isa As. Beliau berkata: “Inilah hadis hadis mutawatir yang berasal dari Rasulullah yang diriwayatkan dari para Sahabat, menyerupai Abu Hurairah, Ibnu Mas’ud, ‘Utsman bin Abil ‘Ash, Abu Umamah, an-Nawwas bin Sam’an, ‘Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash, Mujammi’ bin Jariyah, Abu Syuraikah dan Hudzaifah bin Usaid Radhiyallahu anhum. Di dalam hadis-hadis ini mengandung petunjuk wacana sifat-sifat turunnya, juga tempatnya, yaitu ia akan turun di Syam (Syiria) tepatnya di Damaskus pada menara timur dan terjadi saat akan didirikan salat Shubuh.
2. QS. Ali Imran : 55.
إِذْ قَالَ ٱللَّهُ يَٰعِيسَىٰٓ إِنِّى مُتَوَفِّيكَ وَرَافِعُكَ إِلَىَّ وَمُطَهِّرُكَ مِنَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ وَجَاعِلُ ٱلَّذِينَ ٱتَّبَعُوكَ فَوْقَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوٓا۟ إِلَىٰ يَوْمِ ٱلْقِيَٰمَةِ ۖ ثُمَّ إِلَىَّ مَرْجِعُكُمْ فَأَحْكُمُ بَيْنَكُمْ فِيمَا كُنتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ
Para jago tafsir berbeda pendapat mengenai firman Allah: إِنِّى مُتَوَفِّيكَ وَرَافِعُكَ إِلَىَّ “Sesungguhnya Aku akan menyampaikanmu kepada simpulan ajalmu dan mengangkat kau kepada-Ku...”
Menurut Qatadah dan ulama lainnya: “Ini merupakan bentuk kalimat dalam bentuk muqaddam dan muakhkhar (yaitu bentuk kalimat yang mendahulukan apa yang seharusnya ada di akhir, dan mengakhirkan apa yang seharusnya didahulukan). Kedudukan bersama-sama adalah إِنِّى مُتَوَفِّيكَ وَرَافِعُكَ إِلَىَّ ”yakni Aku mengangkatmu kepadaKu dan mewafatkanmu."
Dan secara umum dikuasai ulama beropini bahwa yang dimaksud dengan kematian tersebut yaitu tidur, sebagaimana firman-Nya
وَهُوَ ٱلَّذِى يَتَوَفَّىٰكُم بِٱلَّيْلِ
” Dan Dia-lah yang menidurkan kalian di malam hari.” (QS. al-An’aam: 60)
Allah Swt berfirman,
ٱللَّهُ يَتَوَفَّى ٱلْأَنفُسَ حِينَ مَوْتِهَا وَٱلَّتِى لَمْ تَمُتْ فِى مَنَامِهَا
”(Allah yang memegang jiwa (orang) saat matinya dan (meme-gang) jiwa (orang) yang belum mati pada waktu tidurnya.” (QS. Az-Zumar: 42)
3. QS. Az-Zukhruuf : 61
وَإِنَّهُۥ لَعِلْمٌ لِّلسَّاعَةِ فَلَا تَمْتَرُنَّ بِهَا وَٱتَّبِعُونِ ۚ هَٰذَا صِرَٰطٌ مُّسْتَقِيمٌ
“Dan sesungguhnya ‘Isa itu benar-benar menunjukkan pengetahuan wacana hari Kiamat.Karena itu janganlah kau ragu-ragu wacana Kiamat itu dan ikutilah Aku.Inilah jalan yang lurus.” (QS. Az-Zukhruuf: 61)
Tafsiran lafazh: ˯menurut Ibnu ‘Abbas ra sebagaimana tercantum dalam kitab Tafsir Ibni Katsir yaitu turunnya Nabi Isa bin Maryam sebelum hari Kiamat. Kemudian dijelaskan juga oleh Ibnu Katsir rahimahullah hadis-hadis wacana turunnya Nabi ‘Isa sebelum hari Kiamat diriwayatkan dari Abu Hurairah, Ibnu ‘Abbas, Abul ‘Aliyah, Abu Malik, Ikrimah, Hasan, Qatadah, ad-Dhahhak dan selainnya. Hadis-hadis turunnya Nabi Isa As. sebelum hari Kiamat sebagai Imam yang adil, dan hakim yang bijaksana yaitu mutawatir.
Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan wacana pandangan Al-Qur’an wacana turunnya Nabi Isa As ke bumi. Sumber buku Ilmu Kalam Kelas XI MA Kementerian Agama Republik Indonesia, 2015. Kunjungilah selalu www.bacaanmadani.com semoga bermanfaat. Aamiin.