Pengertian Hadis Hasan, Macam, Kriteria Hadis Hasan Dan Pola Hadis Hasan
Wednesday, April 15, 2020
Edit
Dari segi bahasa Hasan dari kata al-Husnu = keindahan. Menurut istilah Hadis Hasan adalah:
Artinya: Hadis Hasan yaitu Hadis yang bersambung sanadnya, diriwayatkan oleh orang adil, kurang sedikit ke-dhâbith-annya, tidak ada keanehan (syâdz), dan tidak ada `illat.
Kriteria Hadis Hasan hampir sama dengan kriteria Hadis Shahih. Perberbedaannya hanya terletak pada sisi kedhabith-annya. Hadis Shahih ke- dhabith-an seluruh perawinya harus tamm (sempurna), sedang dalam Hadis Hasan, kurang sedikit ke-dhabith-annya bila dibandingkan dengan Hadis Shahih.
Hadis yang diriwayatkan oleh al-Turmudzi, Ibn Majah, dan Ibn Hibban dari al-Hasan bin `Urfah al-Maharibi dari Muhammad bin `Amr dari Abi Salamah dari Abi Hurayrah, bahwa Nabi saw bersabda:
Artinya: Usia umatku sekitar antara 60 hingga 70 tahun dan sedikit sekali yang melebihi demikian itu.
Para perawi Hadis di atas tsiqah semua kecuali Muhammad bin `Amr beliau yaitu shadûq =sangat benar. Oleh para ulama Hadis nilai ta`dîl shadûq tidak mencapai dhâbith tamm sekalipun telah mencapai keadilan, ke-dhabith-annya kurang sedikit bila dibandingkan dengan ke-dhabith-an shahih menyerupai tsiqatun (terpercaya ) dan sesamanya.
Hadis Hasan terbagi menjadi dua macam, yaitu Hasan li Dzatih dan Hasan li Ghayrih.
Hadis Hasan lidzatih yaitu Hadis yang memenuhi persyaratan Hadis Hasan.
Sedang Hadis Hasan li Ghayrih yaitu ‚ Hadis Dha`if diriwayatkan melalui jalan (sanad) lain yang sama atau lebih kuat.
Hadis Hasan sanggup dijadikan hujah walaupun kualitasnya di bawah Hadis Shahih. Semua Fuqaha, sebagian Muhadditsin dan Ushuliyin mengamalkannya kecuali sedikit dari kalangan orang yang sangat ketat dalam mempersyaratkan penerimaan Hadis (musyaddidin). Bahkan sebagian Muhadditsîn yang mempermudah dalam persyaratan Shahih (mutasahilin) memasukkannya ke dalam Hadis Shahih menyerupai al-Hakim, Ibn Hibban, dan Ibn Khuzaymah.
Buku- buku Hadis yang memuat Hadis Hasan, pada umumnya yaitu Jami’ al-Turmudzi yang masyhur dikenal Sunan al-Turmudzi, Sunan Abi Dawud, dan Sunan al-Dar Quthni, yang dijelaskan di dalamnya banyak Hadis Hasan.
Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan ihwal pengertian hadis hasan, macam, kriteria hadis hasan dan pola hadis hasan. Sumber Modul 1 Konsep Dasar Ulumul Hadis PPG dalam Jabatan Tahun 2019 Kementerian Agama Republik Indonesia JAKARTA 2019. Kunjungilah selalu www.bacaanmadani.com semoga bermanfaat. Aamiin.
Artinya: Hadis Hasan yaitu Hadis yang bersambung sanadnya, diriwayatkan oleh orang adil, kurang sedikit ke-dhâbith-annya, tidak ada keanehan (syâdz), dan tidak ada `illat.
Kriteria Hadis Hasan hampir sama dengan kriteria Hadis Shahih. Perberbedaannya hanya terletak pada sisi kedhabith-annya. Hadis Shahih ke- dhabith-an seluruh perawinya harus tamm (sempurna), sedang dalam Hadis Hasan, kurang sedikit ke-dhabith-annya bila dibandingkan dengan Hadis Shahih.
Hadis yang diriwayatkan oleh al-Turmudzi, Ibn Majah, dan Ibn Hibban dari al-Hasan bin `Urfah al-Maharibi dari Muhammad bin `Amr dari Abi Salamah dari Abi Hurayrah, bahwa Nabi saw bersabda:
Artinya: Usia umatku sekitar antara 60 hingga 70 tahun dan sedikit sekali yang melebihi demikian itu.
Para perawi Hadis di atas tsiqah semua kecuali Muhammad bin `Amr beliau yaitu shadûq =sangat benar. Oleh para ulama Hadis nilai ta`dîl shadûq tidak mencapai dhâbith tamm sekalipun telah mencapai keadilan, ke-dhabith-annya kurang sedikit bila dibandingkan dengan ke-dhabith-an shahih menyerupai tsiqatun (terpercaya ) dan sesamanya.
Hadis Hasan terbagi menjadi dua macam, yaitu Hasan li Dzatih dan Hasan li Ghayrih.
Hadis Hasan lidzatih yaitu Hadis yang memenuhi persyaratan Hadis Hasan.
Sedang Hadis Hasan li Ghayrih yaitu ‚ Hadis Dha`if diriwayatkan melalui jalan (sanad) lain yang sama atau lebih kuat.
Hadis Hasan sanggup dijadikan hujah walaupun kualitasnya di bawah Hadis Shahih. Semua Fuqaha, sebagian Muhadditsin dan Ushuliyin mengamalkannya kecuali sedikit dari kalangan orang yang sangat ketat dalam mempersyaratkan penerimaan Hadis (musyaddidin). Bahkan sebagian Muhadditsîn yang mempermudah dalam persyaratan Shahih (mutasahilin) memasukkannya ke dalam Hadis Shahih menyerupai al-Hakim, Ibn Hibban, dan Ibn Khuzaymah.
Buku- buku Hadis yang memuat Hadis Hasan, pada umumnya yaitu Jami’ al-Turmudzi yang masyhur dikenal Sunan al-Turmudzi, Sunan Abi Dawud, dan Sunan al-Dar Quthni, yang dijelaskan di dalamnya banyak Hadis Hasan.