Hadis Ihwal Tolong Menolong
Friday, April 24, 2020
Edit
Manusia yaitu makhluk sosial, yaitu makhluk yang senantiasa mengadakan korelasi dengan sesamanya. Untuk mencukupi kebutuhan hidupnya insan perlu mengadakan kerjasama dengan pihak lain. Kerjasama dengan orang ain sanggup terbina dengan baik apabila masing-masing pihak mempunyai kepedulian sosial. Kepedulian sosial sanggup diwujudkan dalam bentuk kegiatan tolong menolong
Kata kepedulian berasal dari akar kata peduli yang artinya memerhatikan atau menghiraukan. Menaruh peduli berarti menaruh perhatian atau menghiaraukan sesuatu. Kepedulian merupakan suatu sikap memperhatikan atau menghiraukan urusan orang lain (sesam anggota masyarakat). Kepedulan sosial bukan berarti mencampuri urusan orang lain tetapi lebih pada membantu menuntaskan permasalahan yang dihadapi orang lain dengan tujuan kebaikan. Mengapa insan perlu mempunyai kepedulian sosial? Dikarenakan insan yaitu makhluk sosial yang senantiasa menjalin korelasi kerjasama dengan orang lain.
Hadis Tentang Tolong Menolong.
Hadits Pertama.
Bahwasanya Abdullah bin Umar r.a. mengabarkan, bahwa Rasulullah saw. bersabda: ” Muslim yang satu yaitu saudara muslim yang lain; oleh alasannya yaitu itu ia dihentikan menganiaya dan mendiamkannya. Barang siapa memperhatikan kepentingan saudaranya, maka Allah akan memperhatikan kepentingannya. Barang siapa membantu kesulitan seorang muslim, maka Allah akan membantu kesulitannya dari beberapa kesulitannya nanti pada hari kiamat. Dan barang siapa menutupi (aib) seorang muslim, maka Allah akan menutupi (aib)nya pada hari selesai zaman ” . (HR. Bukhari )
Hadis pertama ini, Rasulullah Saw. mengajarkan kepada kita semoga saling tolong-menolong. Tolong menolong atau ta’awun merupakan kebutuhan hidup insan yang tidak sanggup dipungkiri. Kenyataan telah membuktikan, bahwa suatu pekerjaan atau apa saja yang membutuhkan pihak lain, niscaya tidak akan sanggup dilakukan secara sendirian meskipun beliau seorang yang mempunyai kemampuan dan pengetahuan perihal hal itu. Ini menunjukkan, bahwa bantu-membantu dan saling membantu merupakan sebuah keharusan dalam hidup manusia. Allah Swt telah berfirman:
Ta'awun (saling tolong menolong), yaitu merupakan salah satu cara menjaga ukhuwah islamiah (persaudaraan dalam islam). Tidak ada arti dan nilainya kalau kita menganggap saudara tetapi kita tidak membantu saudara kita dikala memerlukan bantuan, dan menolongnya dikala beliau ditimpa cobaan, serta belas kasihan dikala ia dalam keadaan lemah.
Rasulullah Saw. telah mengajarkan tujuan saling tolong menolong dalam bermasyarakat yaitu bagaikan bangunan:
Artinya:"Mukmin yang satu dengan yang lainnya bagaikan sebuah bangunan yang saling memperkuat antara sebagian dengan sebagian yang lainnya. (Rasulullah SAW. sambil memasukkan jari-jari tangan ke sela jari- jari lainnya) (HR. Bukhari)
Coba kita renungkan, Satu kerikil merah tentu saja lemah, meskipun terlihat kuat. Dan seribu kerikil bata yang berantakan (tidak teratur), tidak mempunyai nilai alasannya yaitu tidak bisa membentuk bangunan. Tetapi manakala kerikil bata itu disusun dengan teratur dalam susunan yang rapi dan kokoh sesuai dengan hukum yang berlaku maka akan membentuk suatu bangunan. batu-bata tersebut tidak lagi disebut kerikil bata tapi bermetamorfosis dinding yang kokoh dan dinding-dinding itu akan berubah wajah menjadi rumah yang besar lengan berkuasa , yang tidak gampang dirobohkan oleh tangan-tangan yang jahil yang menghendaki kerusakan.
Itulah mirip yang digambarkan Rasulullah berkaitan dengan pentingnya perilaku gemar tolong menolong. Allah Swt swt memperlihatkan apresiasi kepada orang yang mau membantu keperluan saudaranya, maka Allah Swt akan membantunya dalam memenuhi kebutuhannya. Orang yang mau melepaskan kesusahan orang lain maka ia akan dilepaskan dari kesusahannya di hari kiamat. Orang yang suka menutupi malu orang lain, ia akan ditutupi oleh Allah Swt dari aibnya di hari selesai zaman nanti.
"Barang siapa melapangkan seorang mukmin dari satu kesusahan dunia, Allah akan melapangkannya dari salah satu kesusahan di hari kiamat. Barang siapa meringankan penderitaan seseorang, Allah akan meringankan penderitaannya di dunia dan akhirat. Barang siapa menutupi (aib) seorang muslim, Allah akan menutupi (aib)nya di dunia dan akhirat. Allah akan menolong seorang hamba selama hamba itu mau menolong saudaranya." (HR. Muslim dari Abu Hurairah).
Hadis kedua ini, menjelaskan tentang perilaku hidup yang harus ditumbuh kembangkan dalam kehidupan bermasyarkat sehari-hari. Yaitu, kesediaan melapangkan kesusahan, meringankan beban penderitaan, menjaga atau menutupi malu saudaranya semoga tidak diketahui oleh orang banyak, dan kesediaan menolong sesama, kalau hal tersebut ditumbuh kembangkan dalam kehidupan sehari dengan nrimo insya Allah akan menerima tanggapan dari Allah Swt, yaitu akan dilapangkan, diringankan, ditutupi aibnya dan menerima pertolongan Allah Swt dari kesusahan-kesusahan di hari kiamat.
Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan perihal hadis perihal tolong menolong. Sumber buku Al-Qur'an Hadits Kelas VIII Mts Kementerian Agama Republik Indonesia, 2014. Kunjungilah selalu www.bacaanmadani.com semoga bermanfaat. Aamiin.
Kata kepedulian berasal dari akar kata peduli yang artinya memerhatikan atau menghiraukan. Menaruh peduli berarti menaruh perhatian atau menghiaraukan sesuatu. Kepedulian merupakan suatu sikap memperhatikan atau menghiraukan urusan orang lain (sesam anggota masyarakat). Kepedulan sosial bukan berarti mencampuri urusan orang lain tetapi lebih pada membantu menuntaskan permasalahan yang dihadapi orang lain dengan tujuan kebaikan. Mengapa insan perlu mempunyai kepedulian sosial? Dikarenakan insan yaitu makhluk sosial yang senantiasa menjalin korelasi kerjasama dengan orang lain.
Hadis Tentang Tolong Menolong.
Hadits Pertama.
أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَخْبَرَهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْمُسْلِمُ أَخُو الْمُسْلِمِ لاَ يَظْلِمُهُ وَلاَ يُسْلِمُهُ وَمَنْ كَانَ فِي حَاجَةِ أَخِيهِ كَانَ اللَّهُ فِي حَاجَتِهِ وَمَنْ فَرَّجَ عَنْ مُسْلِمٍ كُرْبَةً فَرَّجَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرُبَاتِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ رواه البخاري
Bahwasanya Abdullah bin Umar r.a. mengabarkan, bahwa Rasulullah saw. bersabda: ” Muslim yang satu yaitu saudara muslim yang lain; oleh alasannya yaitu itu ia dihentikan menganiaya dan mendiamkannya. Barang siapa memperhatikan kepentingan saudaranya, maka Allah akan memperhatikan kepentingannya. Barang siapa membantu kesulitan seorang muslim, maka Allah akan membantu kesulitannya dari beberapa kesulitannya nanti pada hari kiamat. Dan barang siapa menutupi (aib) seorang muslim, maka Allah akan menutupi (aib)nya pada hari selesai zaman ” . (HR. Bukhari )
Hadis pertama ini, Rasulullah Saw. mengajarkan kepada kita semoga saling tolong-menolong. Tolong menolong atau ta’awun merupakan kebutuhan hidup insan yang tidak sanggup dipungkiri. Kenyataan telah membuktikan, bahwa suatu pekerjaan atau apa saja yang membutuhkan pihak lain, niscaya tidak akan sanggup dilakukan secara sendirian meskipun beliau seorang yang mempunyai kemampuan dan pengetahuan perihal hal itu. Ini menunjukkan, bahwa bantu-membantu dan saling membantu merupakan sebuah keharusan dalam hidup manusia. Allah Swt telah berfirman:
وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلا تَعَاوَنُوا عَلَى الإثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ (٢
Artinya ” Dan jangan bantu-membantu dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah kau kepada Allah, Sesungguhnya Allah Amat berat siksa-Nya”.Ta'awun (saling tolong menolong), yaitu merupakan salah satu cara menjaga ukhuwah islamiah (persaudaraan dalam islam). Tidak ada arti dan nilainya kalau kita menganggap saudara tetapi kita tidak membantu saudara kita dikala memerlukan bantuan, dan menolongnya dikala beliau ditimpa cobaan, serta belas kasihan dikala ia dalam keadaan lemah.
Rasulullah Saw. telah mengajarkan tujuan saling tolong menolong dalam bermasyarakat yaitu bagaikan bangunan:
الْمُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا وَشَبَّكَ بَيْنَ أَصَابِعِه . صحيح البخاري
Artinya:"Mukmin yang satu dengan yang lainnya bagaikan sebuah bangunan yang saling memperkuat antara sebagian dengan sebagian yang lainnya. (Rasulullah SAW. sambil memasukkan jari-jari tangan ke sela jari- jari lainnya) (HR. Bukhari)
Coba kita renungkan, Satu kerikil merah tentu saja lemah, meskipun terlihat kuat. Dan seribu kerikil bata yang berantakan (tidak teratur), tidak mempunyai nilai alasannya yaitu tidak bisa membentuk bangunan. Tetapi manakala kerikil bata itu disusun dengan teratur dalam susunan yang rapi dan kokoh sesuai dengan hukum yang berlaku maka akan membentuk suatu bangunan. batu-bata tersebut tidak lagi disebut kerikil bata tapi bermetamorfosis dinding yang kokoh dan dinding-dinding itu akan berubah wajah menjadi rumah yang besar lengan berkuasa , yang tidak gampang dirobohkan oleh tangan-tangan yang jahil yang menghendaki kerusakan.
Itulah mirip yang digambarkan Rasulullah berkaitan dengan pentingnya perilaku gemar tolong menolong. Allah Swt swt memperlihatkan apresiasi kepada orang yang mau membantu keperluan saudaranya, maka Allah Swt akan membantunya dalam memenuhi kebutuhannya. Orang yang mau melepaskan kesusahan orang lain maka ia akan dilepaskan dari kesusahannya di hari kiamat. Orang yang suka menutupi malu orang lain, ia akan ditutupi oleh Allah Swt dari aibnya di hari selesai zaman nanti.
Hadits Kedua.
مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَابِ الدُّنْياَ نَفْسَ اللهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَابِ يَوْمِ اْلقِيَامَةِ وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللهُ عَلَيْهِ فِى الدُّنْيَا وَالْاَخِرَةِ وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللهُ فِى الدُّنْيَا وَالْاَخِرَةِ وَاللهُ فِى عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ اْلعَبْدُ فِى عَوْنِ اَخِيهِ. رَوَاهُ مُسْلِمٌ عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ
"Barang siapa melapangkan seorang mukmin dari satu kesusahan dunia, Allah akan melapangkannya dari salah satu kesusahan di hari kiamat. Barang siapa meringankan penderitaan seseorang, Allah akan meringankan penderitaannya di dunia dan akhirat. Barang siapa menutupi (aib) seorang muslim, Allah akan menutupi (aib)nya di dunia dan akhirat. Allah akan menolong seorang hamba selama hamba itu mau menolong saudaranya." (HR. Muslim dari Abu Hurairah).
Hadis kedua ini, menjelaskan tentang perilaku hidup yang harus ditumbuh kembangkan dalam kehidupan bermasyarkat sehari-hari. Yaitu, kesediaan melapangkan kesusahan, meringankan beban penderitaan, menjaga atau menutupi malu saudaranya semoga tidak diketahui oleh orang banyak, dan kesediaan menolong sesama, kalau hal tersebut ditumbuh kembangkan dalam kehidupan sehari dengan nrimo insya Allah akan menerima tanggapan dari Allah Swt, yaitu akan dilapangkan, diringankan, ditutupi aibnya dan menerima pertolongan Allah Swt dari kesusahan-kesusahan di hari kiamat.
Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan perihal hadis perihal tolong menolong. Sumber buku Al-Qur'an Hadits Kelas VIII Mts Kementerian Agama Republik Indonesia, 2014. Kunjungilah selalu www.bacaanmadani.com semoga bermanfaat. Aamiin.