Langkah-Langkah Simpel Penelitian Hadis
Wednesday, April 15, 2020
Edit
Langkah-Langkah penelitian Hadis mencakup penelitian sanad dan penelitian matan.
a. Penelitian Sanad dan Rawi Hadis
1) Meneliti Sanad dan Rawi ialah takhrij.
2) I`tibar
I`tibar yaitu menyertakan sanad-sanad yang lain untuk suatu hadis tertentu, dan hadis tersebut pada bab sanadnya tampak hanya terdapat rawi saja, dan dengan menyertakan sanad-sanad yang lain tersebut akan sanggup diketahui apakah ada rawi yang lain atau tidak untuk bab sanad dari sanad yang dimaksud. Langkah ini tidak sanggup ditinggal sama sekali, mengingat sebelum melaksanakan penelitian terhadap karakteristik terhadap setiap rawi, perlu diketahui lebih duhulu rangkaian para rawi yang terlibat dalam periwayatan hadis yang bersangkutan. Langkah ini dilakukan dengan menciptakan bagan sanad.
3) Penelitian asma Ar-ruwat
Meneliti nama para rawi yang tercantum dalam bagan sanad (penelitian asma Ar-ruwat). Langkah ini dilakukan dengan mencari nama, nisbat, kunyah, dan laqob setiap rawi dalam kitab-kitab rijalul hadis, ibarat kitab Tahdzib At-Tahdzib.
4) Meneliti Tarikh Ar-Ruwat
Meneliti Tarikh Ar-Ruwat, yaitu meneliti al-Masyayikh wa al-Talamidz (Guru dan murid) dan al-mawalid wa alwafayat (tahun kelahiran dan kematian). Dengan langkah ini sanggup diketahui bersambung atau tidaknya suatu sanad.
5) Meneliti Jarh wa Ta`dil
Meneliti Jarh wa Ta`dil untuk mengetahui karakteristik rawi yang bersangkutan, baik dari segi aspek akhlak maupun aspek intelektualnya (keadilan dan kedhobitannya)
b. Penelitian Matan
Langkah terakhir ialah penelitian terhadap matan hadis, yaitu menganalisa matan untuk mengetahui kemungkinan adanya `illat dan syudzudz padanya. Langkah ini sanggup dikatakan sebagai langkah yang paling berat dalam penelitian suatu hadis, baik teknik pelaksanaannya maupun aspek tanggung jawabnya. Hal itu alasannya ialah kebanyakan pengalaman suatu hadis justru lebih bergantung pada hasil analisis matannya daripada penelitian sanad.
Langkah ini memerlukan wawasan yang luas dan mendalam, untuk itu seorang peneliti dituntut untuk menguasai bahasa arab dengan baik, menguasai kaidahkaidah yang berkaitan dengan tema matan hadis, memahami isi al-Qur`an, baik tekstual maupun kontekstual, memahami prinsip-prinsip aliran islam, mengetahui metode istinbath, dan sebagainya.
Berdasarkan uraian di atas sanggup disimpulan bahwa Langkah-langkah mudah penelitian hadis yaitu melalui penelitian sanad dan rowi hadis serta penelitian matan hadis.
Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan wacana langkah-langkah mudah penelitian hadis. Sumber Modul 3 Konsep Dasar Ulumul Hadis PPG dalam Jabatan Tahun 2019 Kementerian Agama Republik Indonesia JAKARTA 2019. Kunjungilah selalu www.bacaanmadani.com semoga bermanfaat. Aamiin.
a. Penelitian Sanad dan Rawi Hadis
1) Meneliti Sanad dan Rawi ialah takhrij.
2) I`tibar
I`tibar yaitu menyertakan sanad-sanad yang lain untuk suatu hadis tertentu, dan hadis tersebut pada bab sanadnya tampak hanya terdapat rawi saja, dan dengan menyertakan sanad-sanad yang lain tersebut akan sanggup diketahui apakah ada rawi yang lain atau tidak untuk bab sanad dari sanad yang dimaksud. Langkah ini tidak sanggup ditinggal sama sekali, mengingat sebelum melaksanakan penelitian terhadap karakteristik terhadap setiap rawi, perlu diketahui lebih duhulu rangkaian para rawi yang terlibat dalam periwayatan hadis yang bersangkutan. Langkah ini dilakukan dengan menciptakan bagan sanad.
3) Penelitian asma Ar-ruwat
Meneliti nama para rawi yang tercantum dalam bagan sanad (penelitian asma Ar-ruwat). Langkah ini dilakukan dengan mencari nama, nisbat, kunyah, dan laqob setiap rawi dalam kitab-kitab rijalul hadis, ibarat kitab Tahdzib At-Tahdzib.
4) Meneliti Tarikh Ar-Ruwat
Meneliti Tarikh Ar-Ruwat, yaitu meneliti al-Masyayikh wa al-Talamidz (Guru dan murid) dan al-mawalid wa alwafayat (tahun kelahiran dan kematian). Dengan langkah ini sanggup diketahui bersambung atau tidaknya suatu sanad.
5) Meneliti Jarh wa Ta`dil
Meneliti Jarh wa Ta`dil untuk mengetahui karakteristik rawi yang bersangkutan, baik dari segi aspek akhlak maupun aspek intelektualnya (keadilan dan kedhobitannya)
b. Penelitian Matan
Langkah terakhir ialah penelitian terhadap matan hadis, yaitu menganalisa matan untuk mengetahui kemungkinan adanya `illat dan syudzudz padanya. Langkah ini sanggup dikatakan sebagai langkah yang paling berat dalam penelitian suatu hadis, baik teknik pelaksanaannya maupun aspek tanggung jawabnya. Hal itu alasannya ialah kebanyakan pengalaman suatu hadis justru lebih bergantung pada hasil analisis matannya daripada penelitian sanad.
Langkah ini memerlukan wawasan yang luas dan mendalam, untuk itu seorang peneliti dituntut untuk menguasai bahasa arab dengan baik, menguasai kaidahkaidah yang berkaitan dengan tema matan hadis, memahami isi al-Qur`an, baik tekstual maupun kontekstual, memahami prinsip-prinsip aliran islam, mengetahui metode istinbath, dan sebagainya.
Berdasarkan uraian di atas sanggup disimpulan bahwa Langkah-langkah mudah penelitian hadis yaitu melalui penelitian sanad dan rowi hadis serta penelitian matan hadis.