Pengertian Tasamuh (Toleransi) Dan Karakteristik Tasamuh
Tuesday, April 14, 2020
Edit
A. Pengertian Tasamuh (Toleransi)
Perilaku tasamuḥ merupakan salah satu abjad yang sanggup dilakukan oleh seseorang sebagai balasan bagaimana cara menghadapi perbedaan yang ada pada manusia.Perilaku tasāmuḥ hendaknya diterapkan dalam kehidupan sehari-hari supaya keharmonisan sanggup tercipta baik dalam kehidupan keluarga, masyarakat, maupun dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sikap ini juga harus ditanamkan pada belum dewasa maupun akseptor didik dalam proses pembelajaran, sehingga mereka bisa menginternalisasi perilaku ini dalam kehidupannya.
Istilah tasamuh (تسامح )berasal dari dari kata سمح yang berarti kelayakan atau kemudahan. Dalam kamus al-Munawwir kata سمح diartikan dengan ساهل .yang berarti bermurah hati. Sedangkan kata تسامح diartikandengan تساهل yang berarti mempermudah. Istilah tasamuh tersebut sering disamakan dengan term toleransi yang telah menjadi istilah mutakhir bagi korelasi antara dua pihak yang berbeda secara idiologi maupun konsep. Term tasamuh dan toleransi berbeda bergotong-royong secara substantif dan terminologis tetapi hal tersebuttetap didekatkan penggunaannya dalam konteks agama, sosial budaya dan politik sebagai implikasi dari perbauran budaya yang tidak sanggup dihindari kini ini.
Berdasarkan pengertian di atas, maka kata tasamuh memperlihatkan kemurahan hati dan fasilitas dari kedua belah pihak atas dasar saling pengertian. Istilah ini selalu dipergunakan dalam bentuk korelasi timbal balik. Dengan demikian, tasamuh (toleransi) dalam Islam bisa dimaknai dengan membangun perilaku untuk saling menghargai, saling menghormati antara satu dengan lainnya. Istilah toleransi dijelaskan juga dalam Kamus Websters bahwa kata toleransi berasal dari kata latin tolerare lalu diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan tolerate yang berarti mengizinkan atau mempekenalkan dan makna terminologisnya ialah mengakui dan menghormati keyakinan atau perbuatan orang lain tanpa harus menyetujuinya.
Pengertian toleransi menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia disebutkan sebagai perilaku menenggang (menghargai, membiarkan, membolehkan) pendirian (pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan dan kelakuan) yang lain atau bertentangan dengan pendiriannya sendiri menyerupai agama, idiologi. Sikap toleran sebagaimana pengertian tersebut sangat penting dimiliki dandikembangkan oleh semua pemeluk agama alasannya ialah hanya dengan perilaku itulah kerukunan antar umat beragama sanggup dikembangkan.
Dari pengertian banyak sekali kamus tersebut sanggup dikatakan bahwa Tasamuḥ secara etimologis ialah mentoleransi atau mendapatkan perkara secara ringan. Sedangkan secara terminologis berarti mentoleransi atau mendapatkan perbedaan dengan ringan hati. Secara umum, istilah tasamuḥ (toleransi) merupakan perilaku memperlihatkan kebebasan kepada sesama insan atau sesama warga masyarakat untuk menjalankan keyakinannya, atau mengatur kehidupannya dan memilih nasibnya masingmasing, selama didalam menjalankan dan memilih sikapnya itu tidak melanggar dan tidak bertentangan dengan syarat-syarat asas terciptanya ketertiban dan perdamaian dalam masyarakat. Dengan demikian tasamuh/ (toleransi) merupakan suatu istilah untuk menjelaskan perilaku saling menghormati, menghargai dan kerjasama di antara kelompok-kelompok masyarakat yang berbeda baik secara, budaya, bahasa, etnis, politik, maupun agama.
Namun makna toleransiyang bergotong-royong bukanlah mencampuradukkan keimanan dan ritual Islam dengan agama non Islam, tapi menghargai eksistensi agama orang lain. Toleransi merupakan istilah dalam konteksosial, budaya dan agama yang berarti perilaku dan perbuatan yang melarang adanya diskriminasi terhadap kelompok-kelompok yang berbeda atau tidak sanggup diterima oleh lebih banyak didominasi dalam suatu masyarakat. Contohnya ialah toleransi beragama, dimana penganut lebih banyak didominasi dalam suatu masyarakat mengizinkan eksistensi agama-agama lainnya.
B. Karakteristik Tasamuh
Sikap tasamuḥ ini sangat penting dimiliki oleh setiap orang. Agar mempunyai sifat ini, maka setiap individu harus menginternalisasikan perilaku ini dalam dirinya sehingga beliau akan sanggup menyikapi segala perbedaan dengan baik tanpa adanya rasa keterpaksaan. Tasamuḥ ini, akan menjadi alat pemersatu yang paling besar lengan berkuasa antara individu yang satu dengan individu yang lain, lantaran dalam perilaku tasamuḥ atau toleransi ada perasaan ikhlas dan bersedia untuk mendapatkan perbedaan dan pemikiran dari pihak lain.
Menurut Syekh Salim bin Hilali tasamuḥ mempunyai beberapa karakteristik, yaitu:
a. Kerelaan hati lantaran kemuliaan dan kedermawanan.
b. Kelapangan dada lantaran kebersihan dan ketaqwaan.
c. Kelemah lembutan lantaran kemudahan.
d. Muka yang ceria lantaran kegembiraan.
e. Rendah hati dihadapan kaum muslimin bukan lantaran kehinaan.
f. Praktis dalam bekerjasama sosial (muamalah) tanpa penipuan.
g. Menggampangkan dalam berdakwah kejalan Allah Swt tanpa basa-basi.
h. Terikat dan tunduk kepada agama Allah Swt tanpa rasa keberatan.
Sedangkan Menurut Forum Kerukunan Umat beragama (FKUB), ruang lingkup tasāmuḥ (toleransi) ialah sebagai berikut: Mengakui hak orang lain, Menghormati keyakinan orang lain, agree In Disagrement (setuju dalam perbedaan), Saling Mengerti, Kesadaran dan kejujuran.
Orang yang mempunyai perilaku tasamuḥ akan terbina sebagai seorang yang mempunyai langsung luhur, tinggi kebijaksanaan pekerti dan pri-kemanusiaanya, bersifat lemah-lembut dan kasih sayang, bisa menguasai amarah dan mengendalikan hawa nafsunya, berjiwa pemaaf dan suka memaklumi kesalahan orang lain, membalas kejahatan orang yang berbuat permusuhan terhadap dirinya dengan kebaikan.
Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan wacana pengertian tasamuh (toleransi) dan karakteristik tasamuh. Sumber Modul 4 Konsep Tawassuth, Tawazun dan Tasamuh dalam Al Alquran Hadis PPG dalam Jabatan Tahun 2019 Kementerian Agama Republik Indonesia JAKARTA 2019. Kunjungilah selalu www.bacaanmadani.com semoga bermanfaat. Aamiin.
Perilaku tasamuḥ merupakan salah satu abjad yang sanggup dilakukan oleh seseorang sebagai balasan bagaimana cara menghadapi perbedaan yang ada pada manusia.Perilaku tasāmuḥ hendaknya diterapkan dalam kehidupan sehari-hari supaya keharmonisan sanggup tercipta baik dalam kehidupan keluarga, masyarakat, maupun dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sikap ini juga harus ditanamkan pada belum dewasa maupun akseptor didik dalam proses pembelajaran, sehingga mereka bisa menginternalisasi perilaku ini dalam kehidupannya.
Istilah tasamuh (تسامح )berasal dari dari kata سمح yang berarti kelayakan atau kemudahan. Dalam kamus al-Munawwir kata سمح diartikan dengan ساهل .yang berarti bermurah hati. Sedangkan kata تسامح diartikandengan تساهل yang berarti mempermudah. Istilah tasamuh tersebut sering disamakan dengan term toleransi yang telah menjadi istilah mutakhir bagi korelasi antara dua pihak yang berbeda secara idiologi maupun konsep. Term tasamuh dan toleransi berbeda bergotong-royong secara substantif dan terminologis tetapi hal tersebuttetap didekatkan penggunaannya dalam konteks agama, sosial budaya dan politik sebagai implikasi dari perbauran budaya yang tidak sanggup dihindari kini ini.
Berdasarkan pengertian di atas, maka kata tasamuh memperlihatkan kemurahan hati dan fasilitas dari kedua belah pihak atas dasar saling pengertian. Istilah ini selalu dipergunakan dalam bentuk korelasi timbal balik. Dengan demikian, tasamuh (toleransi) dalam Islam bisa dimaknai dengan membangun perilaku untuk saling menghargai, saling menghormati antara satu dengan lainnya. Istilah toleransi dijelaskan juga dalam Kamus Websters bahwa kata toleransi berasal dari kata latin tolerare lalu diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan tolerate yang berarti mengizinkan atau mempekenalkan dan makna terminologisnya ialah mengakui dan menghormati keyakinan atau perbuatan orang lain tanpa harus menyetujuinya.
Pengertian toleransi menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia disebutkan sebagai perilaku menenggang (menghargai, membiarkan, membolehkan) pendirian (pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan dan kelakuan) yang lain atau bertentangan dengan pendiriannya sendiri menyerupai agama, idiologi. Sikap toleran sebagaimana pengertian tersebut sangat penting dimiliki dandikembangkan oleh semua pemeluk agama alasannya ialah hanya dengan perilaku itulah kerukunan antar umat beragama sanggup dikembangkan.
Dari pengertian banyak sekali kamus tersebut sanggup dikatakan bahwa Tasamuḥ secara etimologis ialah mentoleransi atau mendapatkan perkara secara ringan. Sedangkan secara terminologis berarti mentoleransi atau mendapatkan perbedaan dengan ringan hati. Secara umum, istilah tasamuḥ (toleransi) merupakan perilaku memperlihatkan kebebasan kepada sesama insan atau sesama warga masyarakat untuk menjalankan keyakinannya, atau mengatur kehidupannya dan memilih nasibnya masingmasing, selama didalam menjalankan dan memilih sikapnya itu tidak melanggar dan tidak bertentangan dengan syarat-syarat asas terciptanya ketertiban dan perdamaian dalam masyarakat. Dengan demikian tasamuh/ (toleransi) merupakan suatu istilah untuk menjelaskan perilaku saling menghormati, menghargai dan kerjasama di antara kelompok-kelompok masyarakat yang berbeda baik secara, budaya, bahasa, etnis, politik, maupun agama.
Namun makna toleransiyang bergotong-royong bukanlah mencampuradukkan keimanan dan ritual Islam dengan agama non Islam, tapi menghargai eksistensi agama orang lain. Toleransi merupakan istilah dalam konteksosial, budaya dan agama yang berarti perilaku dan perbuatan yang melarang adanya diskriminasi terhadap kelompok-kelompok yang berbeda atau tidak sanggup diterima oleh lebih banyak didominasi dalam suatu masyarakat. Contohnya ialah toleransi beragama, dimana penganut lebih banyak didominasi dalam suatu masyarakat mengizinkan eksistensi agama-agama lainnya.
B. Karakteristik Tasamuh
Sikap tasamuḥ ini sangat penting dimiliki oleh setiap orang. Agar mempunyai sifat ini, maka setiap individu harus menginternalisasikan perilaku ini dalam dirinya sehingga beliau akan sanggup menyikapi segala perbedaan dengan baik tanpa adanya rasa keterpaksaan. Tasamuḥ ini, akan menjadi alat pemersatu yang paling besar lengan berkuasa antara individu yang satu dengan individu yang lain, lantaran dalam perilaku tasamuḥ atau toleransi ada perasaan ikhlas dan bersedia untuk mendapatkan perbedaan dan pemikiran dari pihak lain.
Menurut Syekh Salim bin Hilali tasamuḥ mempunyai beberapa karakteristik, yaitu:
a. Kerelaan hati lantaran kemuliaan dan kedermawanan.
b. Kelapangan dada lantaran kebersihan dan ketaqwaan.
c. Kelemah lembutan lantaran kemudahan.
d. Muka yang ceria lantaran kegembiraan.
e. Rendah hati dihadapan kaum muslimin bukan lantaran kehinaan.
f. Praktis dalam bekerjasama sosial (muamalah) tanpa penipuan.
g. Menggampangkan dalam berdakwah kejalan Allah Swt tanpa basa-basi.
h. Terikat dan tunduk kepada agama Allah Swt tanpa rasa keberatan.
Sedangkan Menurut Forum Kerukunan Umat beragama (FKUB), ruang lingkup tasāmuḥ (toleransi) ialah sebagai berikut: Mengakui hak orang lain, Menghormati keyakinan orang lain, agree In Disagrement (setuju dalam perbedaan), Saling Mengerti, Kesadaran dan kejujuran.
Orang yang mempunyai perilaku tasamuḥ akan terbina sebagai seorang yang mempunyai langsung luhur, tinggi kebijaksanaan pekerti dan pri-kemanusiaanya, bersifat lemah-lembut dan kasih sayang, bisa menguasai amarah dan mengendalikan hawa nafsunya, berjiwa pemaaf dan suka memaklumi kesalahan orang lain, membalas kejahatan orang yang berbuat permusuhan terhadap dirinya dengan kebaikan.