Pengertian Tawazun (Seimbang), Manfaat Dan Pembagian Terstruktur Mengenai Tawazun

A. Pengertian Tawazun (Seimbang) dan Manfaat Tawazun
Kehidupan seorang individu sehari-hari mencakup kehidupan individu, keluarga, profesi, dan sosial. Hal ini menuntut seorang individu untuk menjalaninya secara proporsional dan seimbang. Menjalani hidup dengan seimbang bukan berarti melaksanakan segala aspek kehidupan dengan porsi yang sama, namun sesuai dengan porsi dan skala prioritas. Tawazun (keseimbangan) merupakan kunci utama dari kesuksesan setiap individu dalam melaksanakan semua hak dan kewajibannya sebagai manusia.

Islam merupakan agama yang mengajarkan abjad yang baik, diantara karakter-karakter tersebut yaitu perilaku tawazun (seimbang). Islam yaitu agama yang tidak mengabaikan dua sisi yang bertolak belakang antara ruhiyah (spiritual) dengan maadiyah (material), fardiyah (individu) dengan jam’iyah (kolektif), waqi’iyah (realitas) dengan mitsaliyah (idealisme), tsabat (statis) dengan taghayur (dinamis, Keseimbangan). Namun Islam menawarkan ruang setiap jalan dengan adil dan seimbang tanpa ada perilaku berlebihan dan menihilkan yang lainnya. Dengan perilaku tawazun ini insan akan sanggup hidup dengan baik dan bahagia.

Akar kata tawazun dari Al Wazn ( الوزن ) Al Waznu ditambah ta’ dan alif menjadi  توازنا – يتوازنتوازن Tawazun, berasal dari kata tawazana : Seimbang Tawazun bermakna memberi sesuatu akan haknya, tanpa ada penambahan dan pengurangan. Dengan demikian tawazun berdasarkan bahasa berarti keseimbangan atau seimbang sedangkan berdasarkan istilah tawazun merupakan suatu perilaku seseorang untuk menentukan titik yang seimbang atau adil dalam menghadapi suatu persoalan.

Sikap tawazun sangat dibutuhkan oleh insan biar beliau tidak melaksanakan sesuatu hal yang berlebihan dan mengesampingkanhal-hal yang lain, yang mempunyai hak harus ditunaikan. Tawazun merupakan Kemampuan seorang individu untuk menyeimbangkan kehidupanya dalam banyak sekali dimensi, sehingga tercipta kondisi yang stabil, sehat, kondusif dan nyaman. Sikap tawazun ini sangat penting dalam kehidupan seorang individu sebagai manusia. Oleh alasannya yaitu itu perilaku tawazun ini harus dinternalisasikan dalam diri penerima didik, biar mereka sanggup melaksanakan segala sesuatu dengan seimbang dalam kehidupannya.

Dalam menjalani kehidupan, insan membutuhkan perilaku tawazun. Sikap tawazun (keseimbangan) ini akan menghasilkan kemampuan diri, yakni suatu kekuatan yang sangat dibutuhkan oleh seorang individu untuk bertanggung jawab penuh dalam kehidupannya, baik dalam perkara kehidupan pribadi, keluarga, pekerjaan, sosial, ataupun spiritual. Dengan mempunyai perilaku tawazun, seseorang akan bisa dan siap dalam menghadapi segala problem kehidupan dengan penuh tanggung jawab.Sikap tawazun ini juga merupakan wasilah dan sarana untuk mewujudkan kehidupan yang bahagia. Sedangkan hidup yang seimbang yaitu bagaimana kita bisa menyeimbangkan setiap aspek dalam kehidupan yang dijalani. Islam menyeimbangkan peranan wahyu Ilahi dengan nalar insan dan menawarkan ruang sendiri-sendiri bagi wahyu dan akal. Dalam kehidupan pribadi, Islam mendorong terciptanya kesimbangan antara ruh dengan akal, antara nalar dengan hati, antara hak dengan kewajiban, dan lain sebagainya.

B. Klasifikasi Tawazun
Sikap tawazun merupakan perilaku seimbang dalam berhidmah, baik hidmah kepada Allah SWT atau hidmah kepada sesama insan maupun dengan lingkungannya. Termasuk perilaku tawazun juga yaitu seimbang dalam menyelaraskan kepentingan masa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang. Tawazun juga dibutuhkan di antara hak dan tanggungjawab tidak menumpukkan salah satu diantara keduanya, misalkan lebih mengutamakan hak saja dan mengenyampingkan kewajiban atau sebaliknya.

Pada tataran yang lebih rinci bentuk-bentuk keseimbangan dalam Islam sanggup diklasifikasikan ke dalam banyak sekali ragam pranata kehidupan beragama sebagai berikut:

a. Keseimbangan teologi
b. Kesimbangan ritual keagamaan
c. Keseimbangan moralitas dan budi pekerti
d. Keseimbangan proses tasyri’ (pembentukan hukum)

Sikap tawazun (seimbang) harus diinternalisasi dan dilaksanakan oleh setiap individu, alasannya yaitu kalau perilaku tawazun diabaikan dalam kehidupan ini, maka akan melahirkan banyak sekali masalah. Dalam banyak sekali ayat juga hadis, agama juga menuntut kita untuk bersikap tawazun dalam segala aspek kehidupan. Kita dihentikan belebihan dalam menyikapi suatu permasalahan tau sebaliknya. Diantara fatwa yang mengakibatkan Islam sebagai agama yang tepat yaitu alasannya yaitu keseimbangannya. Keseimbangan merupakan keharusan sosial, dengan demikian seseorang yang tidak seimbang dalam kehidupan individu dan sosialnya, bahkan interaksi sosialnya maka akan rusak

Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan wacana pengertian tawazun (seimbang), manfaat dan penjabaran tawazun. Sumber Modul 4 Konsep Tawassuth, Tawazun dan Tasamuh dalam Al Alquran Hadis PPG dalam Jabatan Tahun 2019 Kementerian Agama Republik Indonesia JAKARTA 2019. Kunjungilah selalu www.bacaanmadani.com semoga bermanfaat. Aamiin.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel