3 Gagasan Muhammad Iqbal Sebagai Kontribusinya Dalam Gerakan Pembaharuan Islam Modern


Tiga buah gagasan Iqbal sebagai kontribusinya dalam gerakan pembaharuan Islam modern antara lain:

1. Pan Islamisme.
Obsesi Iqbal mengenai terbentuknya negara tersendiri bagi komunitas muslim tidaklah bertentangan dengan faham Pan-Islamisme. Iqbal menyatakan bahwa Islam bukan nasionalisme dan bukan pula imperialisme, melainkan sebuah forum bangsa-bangsa yang mengakui adanya batasan-batasan perbedaan rasial, namun itu hanya untuk mempermudah perkenalan belaka (li ta’arofuu), dan bukan untuk membatasi cakrawala sosial para anggotanya.

2. A Free Personal Causality.
Respon Iqbal terhadap kemandegan dan kejumudan intelektual umat Islam termasuk juga komunitas muslim di India ia sampaikan melalui pemikiran-pemikirannya antara lain ihwal ego atau kehendak manusia: kebebasan dan keabadiannya. Iqbal mengemukakan bahwa adanya kebebasan manusia, sebagai dasar adanya pertanggung jawaban. Ia memandang kehendak sebagai “a free personal causality” atau aturan alasannya yakni jawaban dari kehendak pribadi. Manusia bebas melaksanakan kehendaknya, namun ia memerlukan pertanggungjawaban dari pelakunya. Termasuk dalam konsep ini yakni pendapatnya ihwal ijtihad.

Bahkan berdasarkan Iqbal ijtihad merupakan “the principle of movement in the structure of Islam”. Dengan demikian, dalam konsep ijtihad terdapat pula aspek perubahan, lantaran dengan adanya perubahan itulah ijtihad perlu dilakukan. Bukan hanya adanya perubahan, bahkan juga dinamika alam semesta. Dari sinilah Iqbal amat cendekia menemukan pedoman dinamisme. Ia menangkap adanya prinsip dinamika hampir pada semua segi, termasuk jatuh bangunnya suatu umat juga tidak terlepas dari prinsip dinamika ini. Iqbal melihat adanya kombinasi kaum konservatif terhadap faham rasionalis (yang hanya mengandalkan logika) dengan cara memakai otoritas syariat untuk menciptakan umat tunduk dan diam, sebagai salah satu alasannya yakni terjadinya kebekuan aturan Islam yang pada gilirannya menimbulkan ijtihad sebagai sesuatu yang terlarang. Hal itu dilakukan semata-mata demi stabilitas sosial untuk mendukung kesatuan politik yang bergotong-royong sewenang-wenang terhadap segala sendi kehidupan termasuk agama.

3. Faham Dinamisme.
Faham inilah yang menciptakan Iqbal memiliki kedudukan penting dalam pembaharuan di India. Terapi Iqbal dengan faham dinamikanya ini amat sempurna dilihat dari sudut keminoritasan komunitas muslim ditengah-tengah komunitas Hindu yang mayoritas, lantaran dengan menyuntikkan semangat dinamisasi ke dalam komunitas muslim menimbulkan mereka sanggup tampil dengan eksistensinya (keberadaannya) secara penuh.

Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan ihwal 3 gagasan Muhammad Iqbal sebagai kontribusinya dalam gerakan pembaharuan Islam modern. Sumber buku Siswa SKI Kelas XII MA Kementerian Agama Republik Indonesia, 2016. Kunjungilah selalu www.bacaanmadani.com semoga bermanfaat. Aamiin.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel