Tahap-Tahap Perkembangan Islamdi Asia Tenggara
Wednesday, April 15, 2020
Edit
A. Kehadiran Para Pedagang Muslim (7 - 12 M)
Fase ini diyakini sebagai fase permulaan dari proses sosialisasi Islam di tempat Asia Tenggara, yang dimulai dengan kontak sosial budaya antara pendatang muslim dengan penduduk setempat. Pada fase pertama ini, tidak ditemukan data mengenai masuknya penduduk orisinil ke dalam Islam. Bukti yang cukup terang mengenai hal ini gres diperoleh jauh hari kemudian, ialah pada permulaan periode ke-13 M /7 H. Sangat mungkin dalam kurun periode ke 1 hingga 4 H terdapat kekerabatan perkawinan antara pedagang muslim dengan penduduk setempat, hingga mengakibatkan mereka beralih menjadi muslim. Tetapi ini gres pada tahap dugaan. Walaupun di Leran, Gresik, terdapat sebuah watu nisan bertuliskan Fatimah binti Maimun yang wafat pada tahun 475 H / 1082 M, namun dari bentuknya, nisan itu menunjukkan contoh gaya hias makam dari periode ke-16 M menyerupai yang ditemukan di Campa, ialah berisi goresan pena berupa do’a-do’a kepada Allah.
B. Terbentuknya Kerajaan Islam (13 – 16 M)
Pada fase kedua ini, Islam semakin tersosialisasi dalam masyarakat Nusantara dengan mulai terbentuknya sentra kekuasaan Islam. Pada simpulan periode ke-13, kerajaan Samudera Pasai sebagai kerajaan Islam pertama di Indonesia merebut jalur perdagangan di Selat Malaka yang sebelumnya dikuasai oleh kerajaan Sriwijaya. Hal ini terus berlanjut hingga pada permulaan periode ke-14 bangun kerajaan Malaka di Semenanjung Malaysia. Sultan Mansyur Syah (w. 1477 M), yang merupakan sultan keenam Kerajaan Malaka, telah menciptakan Islam sangat berkembang di Pesisir timur Sumatera dan Semenanjung Malaka. Adapun di bab lain, khususnya di Jawa, dikala itu sudah menunjukkan bukti kuatnya peranan kelompok masyarakat muslim, terutama di pesisir utara.
C. Pelembagaan Islam
Pada fase ini sosialisasi dan dakwah Islam semakin tak terbendung dan berhasil masuk ke pusat-pusat kekuasaan, merambah hampir ke seluruh wilayah. Hal ini tidak sanggup dilepaskan dari peranan para penyebar dan pengajar Islam. Mereka menduduki banyak sekali jabatan dalam struktur birokrasi kerajaan, dan banyak diantara mereka menikah dengan penduduk pribumi.
Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan perihal Tahap-tahap perkembangan Islam di Asia Tenggara. Sumber Sejarah Kebudayaan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia, 2016. Kunjungilah selalu www.bacaanmadani.com semoga bermanfaat. Aamiin.
Fase ini diyakini sebagai fase permulaan dari proses sosialisasi Islam di tempat Asia Tenggara, yang dimulai dengan kontak sosial budaya antara pendatang muslim dengan penduduk setempat. Pada fase pertama ini, tidak ditemukan data mengenai masuknya penduduk orisinil ke dalam Islam. Bukti yang cukup terang mengenai hal ini gres diperoleh jauh hari kemudian, ialah pada permulaan periode ke-13 M /7 H. Sangat mungkin dalam kurun periode ke 1 hingga 4 H terdapat kekerabatan perkawinan antara pedagang muslim dengan penduduk setempat, hingga mengakibatkan mereka beralih menjadi muslim. Tetapi ini gres pada tahap dugaan. Walaupun di Leran, Gresik, terdapat sebuah watu nisan bertuliskan Fatimah binti Maimun yang wafat pada tahun 475 H / 1082 M, namun dari bentuknya, nisan itu menunjukkan contoh gaya hias makam dari periode ke-16 M menyerupai yang ditemukan di Campa, ialah berisi goresan pena berupa do’a-do’a kepada Allah.
B. Terbentuknya Kerajaan Islam (13 – 16 M)
Pada fase kedua ini, Islam semakin tersosialisasi dalam masyarakat Nusantara dengan mulai terbentuknya sentra kekuasaan Islam. Pada simpulan periode ke-13, kerajaan Samudera Pasai sebagai kerajaan Islam pertama di Indonesia merebut jalur perdagangan di Selat Malaka yang sebelumnya dikuasai oleh kerajaan Sriwijaya. Hal ini terus berlanjut hingga pada permulaan periode ke-14 bangun kerajaan Malaka di Semenanjung Malaysia. Sultan Mansyur Syah (w. 1477 M), yang merupakan sultan keenam Kerajaan Malaka, telah menciptakan Islam sangat berkembang di Pesisir timur Sumatera dan Semenanjung Malaka. Adapun di bab lain, khususnya di Jawa, dikala itu sudah menunjukkan bukti kuatnya peranan kelompok masyarakat muslim, terutama di pesisir utara.
C. Pelembagaan Islam
Pada fase ini sosialisasi dan dakwah Islam semakin tak terbendung dan berhasil masuk ke pusat-pusat kekuasaan, merambah hampir ke seluruh wilayah. Hal ini tidak sanggup dilepaskan dari peranan para penyebar dan pengajar Islam. Mereka menduduki banyak sekali jabatan dalam struktur birokrasi kerajaan, dan banyak diantara mereka menikah dengan penduduk pribumi.
Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan perihal Tahap-tahap perkembangan Islam di Asia Tenggara. Sumber Sejarah Kebudayaan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia, 2016. Kunjungilah selalu www.bacaanmadani.com semoga bermanfaat. Aamiin.