Andai Tahu Ini, Anda Niscaya Berlomba Menjadi Tukang Adzan
Tuesday, August 8, 2017
Edit
Para muadzin (pengumandang adzan) sering dinilai sebelah mata oleh banyak sekali kalangan. Mereka sering ditempatkan selaku kelas dua jikalau di banding pengelola masjid atau tokoh penduduk setempat. Padahal, para pengumandang adzan memiliki kedudukan yang tinggi dalam analisa Allah Ta’ala dan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
Berikut ini beberapa keunggulan pengumandang adzan sebagaimana disebutkan dalam hadits-hadits Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
Setara dengan Pahala Shaf Pertama
Disebutkan dalam riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim dari Abu Hurairah, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Jika insan mengenali (keutamaan) shaf pertama dan adzan, dan mereka tidak dapat mendapatkannya melainkan dengan undian, pastilah mereka akan melaksanakan undian (untuk mendapat kemuliaannya).”
Kedudukan yang Mulia
Disebutkan dalam al-Adzkar, Imam an-Nawawi menukil satu riwayat mulia yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari sobat Muawiyah bin Abu Sufyan, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa sallam bersabda, “Para muadzin merupakan orang-orang yang paling mulia derajatnya di Hari Kiamat.”
Seluruh Makhluk menjadi Saksi
“Tidaklah terdengar bunyi muadzin oleh jin, manusia, dan makhluk apa pun,” demikian sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam yang driwayatkan oleh Imam al-Bukhari dari Sa’id al-Khudzri, “melainkan semua (makhluk) itu akan bersaksi pada Hari Kiamat.”
Saking mulianya para muadzin ini, para ulama membahasnya panjang lebar dan membandingkan kedudukan muadzin dan para imam shalat. sebagian ulama mengatakan, kedudukan keduanya sederajat. Sebagian yang lain meninggikan kedudukan para imam. Sebagian yang lain lagi lebih mengunggulkan para muadzin. Dan yang terakhir, disarankan bagi seseorang yang bisa menjadi imam lebih menegaskan menjadi imam, dan jikalau tidak, mereka diusulkan untuk menjadi muadzin.
Betapa mulia para muadzin ini. Mereka tersadar dan berdiri lebih permulaan untuk membangunkan kaum Muslimin. Jika pun sebagian mereka ada yang mendapat imbalan duniawi, sangat derajat alam abadi lebih mulia dari segala dosis dunia.
Sebagai penutup, amat penting kiranya bagi kandidat mertua untuk menyeleksi kandidat menantu laki-lakinya kelak. Jika ia bisa mengumandang adzan, letakkan pada posisi dipertimbangkan. Andai sudah biasa adzan, jangan segan untuk memilihnya. Dan jikalau tidak pernah adzan dengan argumentasi sibuk bekerja, pertimbangkanlah baik-baik.
Sebab adzan merupakan dakwah yang paling mudah.
[Pirman/BersamaDakwah]