Pengertian Ya’Juj Dan Ma’Juj Serta Subyek Ya'juj Dan Ma’Juj
Friday, April 24, 2020
Edit
A. Pengertian Ya’juj dan Ma’juj
Dalam kamus Lisanul-’Arab kata Ya’juj dan Ma’juj berasal dari kata ajja atau ajij dalam wazan Yaf’ul. Kata ajij artinya nyala api. Tetapi kata ajja berarti pula asra’a, maknanya berjalan cepat. Ya’juj dan Ma’juj sanggup pula diibaratkan sebagai api menyala dan air bergelombang, alasannya ialah hebatnya gerakan.
Nama Ya’juj dan Ma’juj disebut dua kali dalam al-Qur’an, yaitu:
1. QS. al-Kahfi (18); 92-98:
92
"Kemudian ia menempuh suatu jalan (yang lain lagi)."
93
"Hingga apabila ia telah hingga di antara dua buah gunung, ia mendapati di hadapan kedua bukit itu suatu kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraan."
94
Mereka berkata: "Hai Dzulkarnain, sesungguhnya Ya'juj dan Ma'juj itu orang-orang yang menciptakan kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami menawarkan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya kau menciptakan dinding antara kami dan mereka?"
95
Dzulkarnain berkata: "Apa yang telah dikuasakan oleh Tuhanku kepadaku terhadapnya ialah lebih baik, maka tolonglah saya dengan kekuatan (manusia dan alat-alat), semoga saya menyebarkan dinding antara kau dan mereka,"
96
"berilah saya potongan-potongan besi". Hingga apabila besi itu telah sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu, berkatalah Dzulkarnain: "Tiuplah (api itu)". Hingga apabila besi itu sudah menjadi (merah seperti) api, diapun berkata: "Berilah saya tembaga (yang mendidih) semoga saya kutuangkan ke atas besi panas itu".
97
"Maka mereka tidak sanggup mendakinya dan mereka tidak sanggup (pula) melobanginya."
98
Dzulkarnain berkata: "Ini (dinding) ialah rahmat dari Tuhanku, maka apabila sudah tiba akad Tuhanku, Dia akan menjadikannya hancur luluh; dan akad Tuhanku itu ialah benar".
2. QS. al-Anbiya (21); 96-97.
96
"Hingga apabila dibukakan (tembok) Ya'juj dan Ma'juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh daerah yang tinggi."
97
"Dan telah dekatlah kedatangan akad yang benar (hari berbangkit), maka tiba-tiba terbelalaklah mata orang-orang yang kafir. (Mereka berkata): "Aduhai, celakalah kami, sesungguhnya kami ialah dalam kelalaian perihal ini, bahkan kami ialah orang-orang yang zalim".
Dalam surat al-Kahfi diterangkan bahwa Ya’juj dan Ma’juj ialah orang orang yang menciptakan kerusakan di muka bumi yang ditakuti oleh suatu kaum yang bertempat tinggal diantara dua gunung, sehingga saat Zulkarnain tiba ke daerah ittu, kaum tersebut memohon kepadanya semoga dibuatkan tembok penghalang dari serangan mereka. Sedangkan dalam surah al-Anbiya disebutkan bahwa Ya’juj dan Ma’juj akan segera turun dengan cepat daritempat yang tinggi saat tembok penghalang mereka terbuka sebagai tanda telah dekatnya kedatangan akad Allah Swt.
B. Subyek Yakjuj dan Ma’juj.
Al-Qur’an tidak menandakan siapa sebetulnya Ya’juj dan Ma’juj, dari bangsa dan keturunan mana mereka. al-Qur’an hanya menjelaskan sifat-sifat mereka, yaitu kaum pembuat kerusakn di bumi. Kalau tembok penghalang dibuka mereka akan turun mengalir mirip mengalirnya air bah/banjir, dan jikalau tembok penghalang kokoh, mereka tidak masuk dan tidak sanggup menciptakan kerusakan.
Menurut Tafsir Depag didapati keterangan menyangkut Asbabun Nuzul QS. al-Kahfi 83-98 bahwa, orang-orang kafir Quraisy pernah mengutus delegasi kepada orang-orang Yahudi untuk bertanya apa yang harus mereka tanyakan kepada Muhammad untuk menguji kebenarannya. Mereka berkata: ‘Coba tanyakanlah kepada Muhammad perihal seorang pria yang pernah mengelilingi dunia, dan perihal sekelompok cowok yang tidak diketahui apa yang mereka perbuat, dan perihal hakekat ruh.’ Maka turunlah surat al-Kahfi ini.
Dikatakan pula siapa Dzulqarnain pada ayat diatas, yakni berdasarkan pendapat sebagian besar mahir sejarah, yang dinamakan Zulkarnain ialah Iskandar bin Philips keturunan Yunani murid dari Aristoteles seorang filosof besar yang fatwa filsafatnya telah tersebar luas dikalangan umat Islam. Zulkarnain hidupnya kirakira pada 330 SM. Dia berasal dari kota Macedonia, pernah memerangi Persia. Menguasai kerajaan Darius dan kawin dengan salah seorang puterinya. Kemudian ia menyerbu India dan menguasainya dan melebarkan sayap kekuasaannya hingga ke negeri Mesir dan mendirikan kota Iskandaria untuk mempeingati jasa-jasanya.
Adapun mengenai benteng yang dibangun oleh Zulkarnain ialah benteng yang terletak di belakang sungai Jehun di negeri Belekh bersahabat kota Tirmids. Dan benteng itu diberi nama pintu besi ditengah perjalanan antara Samarkhan dan India. Benteng itu pernah pula dilalui oleh raja Timurlenk dengan tentaranya.
Dalam kamus Lisanul-’Arab kata Ya’juj dan Ma’juj berasal dari kata ajja atau ajij dalam wazan Yaf’ul. Kata ajij artinya nyala api. Tetapi kata ajja berarti pula asra’a, maknanya berjalan cepat. Ya’juj dan Ma’juj sanggup pula diibaratkan sebagai api menyala dan air bergelombang, alasannya ialah hebatnya gerakan.
Nama Ya’juj dan Ma’juj disebut dua kali dalam al-Qur’an, yaitu:
1. QS. al-Kahfi (18); 92-98:
92
ثُمَّ أَتْبَعَ سَبَبًا
"Kemudian ia menempuh suatu jalan (yang lain lagi)."
93
حَتَّىٰٓ إِذَا بَلَغَ بَيْنَ ٱلسَّدَّيْنِ وَجَدَ مِن دُونِهِمَا قَوْمًا لَّا يَكَادُونَ يَفْقَهُونَ قَوْلًا
"Hingga apabila ia telah hingga di antara dua buah gunung, ia mendapati di hadapan kedua bukit itu suatu kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraan."
94
قَالُوا۟ يَٰذَا ٱلْقَرْنَيْنِ إِنَّ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ مُفْسِدُونَ فِى ٱلْأَرْضِ فَهَلْ نَجْعَلُ لَكَ خَرْجًا عَلَىٰٓ أَن تَجْعَلَ بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمْ سَدًّا
Mereka berkata: "Hai Dzulkarnain, sesungguhnya Ya'juj dan Ma'juj itu orang-orang yang menciptakan kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami menawarkan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya kau menciptakan dinding antara kami dan mereka?"
95
قَالَ مَا مَكَّنِّى فِيهِ رَبِّى خَيْرٌ فَأَعِينُونِى بِقُوَّةٍ أَجْعَلْ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَهُمْ رَدْمًا
Dzulkarnain berkata: "Apa yang telah dikuasakan oleh Tuhanku kepadaku terhadapnya ialah lebih baik, maka tolonglah saya dengan kekuatan (manusia dan alat-alat), semoga saya menyebarkan dinding antara kau dan mereka,"
96
ءَاتُونِى زُبَرَ ٱلْحَدِيدِ ۖ حَتَّىٰٓ إِذَا سَاوَىٰ بَيْنَ ٱلصَّدَفَيْنِ قَالَ ٱنفُخُوا۟ ۖ حَتَّىٰٓ إِذَا جَعَلَهُۥ نَارًا قَالَ ءَاتُونِىٓ أُفْرِغْ عَلَيْهِ قِطْرًا
"berilah saya potongan-potongan besi". Hingga apabila besi itu telah sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu, berkatalah Dzulkarnain: "Tiuplah (api itu)". Hingga apabila besi itu sudah menjadi (merah seperti) api, diapun berkata: "Berilah saya tembaga (yang mendidih) semoga saya kutuangkan ke atas besi panas itu".
97
فَمَا ٱسْطَٰعُوٓا۟ أَن يَظْهَرُوهُ وَمَا ٱسْتَطَٰعُوا۟ لَهُۥ نَقْبًا
"Maka mereka tidak sanggup mendakinya dan mereka tidak sanggup (pula) melobanginya."
98
قَالَ هَٰذَا رَحْمَةٌ مِّن رَّبِّى ۖ فَإِذَا جَآءَ وَعْدُ رَبِّى جَعَلَهُۥ دَكَّآءَ ۖ وَكَانَ وَعْدُ رَبِّى حَقًّا
Dzulkarnain berkata: "Ini (dinding) ialah rahmat dari Tuhanku, maka apabila sudah tiba akad Tuhanku, Dia akan menjadikannya hancur luluh; dan akad Tuhanku itu ialah benar".
2. QS. al-Anbiya (21); 96-97.
96
حَتَّىٰٓ إِذَا فُتِحَتْ يَأْجُوجُ وَمَأْجُوجُ وَهُم مِّن كُلِّ حَدَبٍ يَنسِلُونَ
"Hingga apabila dibukakan (tembok) Ya'juj dan Ma'juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh daerah yang tinggi."
97
وَٱقْتَرَبَ ٱلْوَعْدُ ٱلْحَقُّ فَإِذَا هِىَ شَٰخِصَةٌ أَبْصَٰرُ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ يَٰوَيْلَنَا قَدْ كُنَّا فِى غَفْلَةٍ مِّنْ هَٰذَا بَلْ كُنَّا ظَٰلِمِينَ
"Dan telah dekatlah kedatangan akad yang benar (hari berbangkit), maka tiba-tiba terbelalaklah mata orang-orang yang kafir. (Mereka berkata): "Aduhai, celakalah kami, sesungguhnya kami ialah dalam kelalaian perihal ini, bahkan kami ialah orang-orang yang zalim".
Dalam surat al-Kahfi diterangkan bahwa Ya’juj dan Ma’juj ialah orang orang yang menciptakan kerusakan di muka bumi yang ditakuti oleh suatu kaum yang bertempat tinggal diantara dua gunung, sehingga saat Zulkarnain tiba ke daerah ittu, kaum tersebut memohon kepadanya semoga dibuatkan tembok penghalang dari serangan mereka. Sedangkan dalam surah al-Anbiya disebutkan bahwa Ya’juj dan Ma’juj akan segera turun dengan cepat daritempat yang tinggi saat tembok penghalang mereka terbuka sebagai tanda telah dekatnya kedatangan akad Allah Swt.
Baca Juga :
B. Subyek Yakjuj dan Ma’juj.
Al-Qur’an tidak menandakan siapa sebetulnya Ya’juj dan Ma’juj, dari bangsa dan keturunan mana mereka. al-Qur’an hanya menjelaskan sifat-sifat mereka, yaitu kaum pembuat kerusakn di bumi. Kalau tembok penghalang dibuka mereka akan turun mengalir mirip mengalirnya air bah/banjir, dan jikalau tembok penghalang kokoh, mereka tidak masuk dan tidak sanggup menciptakan kerusakan.
Menurut Tafsir Depag didapati keterangan menyangkut Asbabun Nuzul QS. al-Kahfi 83-98 bahwa, orang-orang kafir Quraisy pernah mengutus delegasi kepada orang-orang Yahudi untuk bertanya apa yang harus mereka tanyakan kepada Muhammad untuk menguji kebenarannya. Mereka berkata: ‘Coba tanyakanlah kepada Muhammad perihal seorang pria yang pernah mengelilingi dunia, dan perihal sekelompok cowok yang tidak diketahui apa yang mereka perbuat, dan perihal hakekat ruh.’ Maka turunlah surat al-Kahfi ini.
Dikatakan pula siapa Dzulqarnain pada ayat diatas, yakni berdasarkan pendapat sebagian besar mahir sejarah, yang dinamakan Zulkarnain ialah Iskandar bin Philips keturunan Yunani murid dari Aristoteles seorang filosof besar yang fatwa filsafatnya telah tersebar luas dikalangan umat Islam. Zulkarnain hidupnya kirakira pada 330 SM. Dia berasal dari kota Macedonia, pernah memerangi Persia. Menguasai kerajaan Darius dan kawin dengan salah seorang puterinya. Kemudian ia menyerbu India dan menguasainya dan melebarkan sayap kekuasaannya hingga ke negeri Mesir dan mendirikan kota Iskandaria untuk mempeingati jasa-jasanya.
Adapun mengenai benteng yang dibangun oleh Zulkarnain ialah benteng yang terletak di belakang sungai Jehun di negeri Belekh bersahabat kota Tirmids. Dan benteng itu diberi nama pintu besi ditengah perjalanan antara Samarkhan dan India. Benteng itu pernah pula dilalui oleh raja Timurlenk dengan tentaranya.
Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan perihal pengertian Ya’juj dan Ma’juj serta subyek Ya'juj dan Ma’juj. Sumber buku Ilmu Kalam Kelas XI MA Kementerian Agama Republik Indonesia, 2015. Kunjungilah selalu www.bacaanmadani.com semoga bermanfaat. Aamiin.