Akhlak Utama Dari Bubuk Bakar Dan Meneladani Etika Utama Bubuk Bakar
Saturday, April 25, 2020
Edit
A. Akhlak Utama Dari Abu Bakar Ash-Shiddiq Ra.
Beliau yaitu Abdullah bin Utsman bin Amir bin Amr bin Ka’ab bin Sa’ad bin Taim bin Murrah bin Ka’ab bin Luay bin Ghalib Al-Qurasyi At-Taimy. Nasab dia bertemu dengan nasabnya Rasulullah Saw. pada kakek keenam yaitu Murrah bin Ka’ab.
Bapak beliau, Utsman bin Amir, erat dipanggil Abu Quhafah. Ibu dia yaitu Ummul Khair yaitu Salma binti Shohr bin Amir. Berarti sang ibu yaitu putri pamannya (sepupu) bapak. Beliau dilahirkan dua tahun enam bulan sesudah Tahun Gajah.
Di masa Jahiliyah Abu Bakar dikenal sebagai seorang yang jujur, berakhlak mulia, dan mahir dalam berdagang. Hal ini diketahui oleh semua insan sehingga dia sering didatangi para perjaka Quraisy untuk diminta keterangan wacana ilmu pengetahuan, seni administrasi berdagang, dan sopan santunnya. Selain itu, dia juga termasuk salah satu dari jago nasab Quraisy hingga Rasulullah Saw pernah mengatakan, “Sesungguhnya Abu Bakar Ra. yaitu seorang Quraisy yang paling mengetahui wacana nasab mereka.” (HR. Muslim, 2490)
Bahkan Abu Bakar Ra. tidak pernah meminum Khamer walaupun di masa Jahiliyah. Tatkala dia ditanya, dia menjawab, “Aku yaitu orang yang menjaga kehormatan dan menjaga kewibawaan, siapa yang meminum khamer maka berarti dia telah melalaikan kehormatan dan wibawanya.” (Lihat Tarikh Al-Khaulafa, 49)
Ketika cahaya Islam menerangi bumi Makkah dibawa oleh seorang Al- Amin (yakni Rasulullah Saw), maka Abu Bakar Ra. menyambut baik hidayah Islam, bahkan dia yaitu orang pertama yang masuk Islam dari kalangan kaum pria yang merdeka.
Sahabat Ammar bin Yasir bercerita,
"Aku melihat Rasulullah di Makkah dan tidakkah bersamanya kecuali lima orang budak, dua wanita, dan Abu Bakar Ra.” (HR. Bukhari)
Setelah mengikrarkan keislamannya, Abu Bakar ra mengajak sahabat- sahabatnya untuk masuk Islam, sehingga dengan alasannya yaitu dakwahnya banyak para perjaka Makkah yang menyatakan keislamannya. Beliau pun banyak menginfakkan hartanya di jalan Allah Swt. Bahkan dia pernah menginfakkan seluruh hartanya hingga sobat Umar tidak sanggup mengalahkannya dalam berinfaq. Selain itu, Abu Bakar memerdekakan para budak dan tidak mengharapkan dari hal itu semua kecuali ridha Allah Swt.
Sebagai kesimpulan adat utama dari Abu Bakar Ash-Shiddiq Ra.
a. Di masa jahiliah Abu Bakar dikenal sebagai seorang yang jujur, berakhlak mulia, dan mahir dalam berdagang.
b. Pandai wacana ilmu pengetahuan, seni administrasi berdagang, dan sopan santun.
c. Orang yang menjaga kehormatan dan menjaga kewibawaan, siapa yang meminum Khamer maka berarti dia telah melalaikan kehormatan dan wibawanya.
d. Ketika cahaya Islam menerangi bumi Makkah dibawa oleh seorang Al-Amin (yakni Rasulullah Saw.), maka Abu Bakar Ra. menyambut baik hidayah Islam, bahkan dia yaitu orang pertama yang masuk Islam dari kalangan kaum pria yang merdeka.
e. Abu Bakar Ra. pun banyak menginfakkan hartanya di jalan Allah Swt. Bahkan dia pernah menginfakkan seluruh hartanya hingga sobat Umar tidak sanggup mengalahkannya dalam berinfak. Selain itu, Abu Bakar memerdekakan para budak dan tidak mengharapkan dari hal itu semua kecuali wajah Allah Swt.
B. Meneladani Akhlak Utama dari Abu Bakar Ash-Shiddiq Ra.
Sebagai sobat Nabi tentu Abu Bakar mempunyai ahlak yang luhur dan sanggup diteladani oleh kita semua. Sifat yang patut kita teladaani dari Abu Bakar antara lain :
1) Kasih Sayang, Suka Menolong dan Dermawan.
Abu Bakar yaitu salah satu sobat kaya raya yang dermawan. Bahkan semenjak masukIslam, dia telah mempersilahkan Rasulullah memakai harta bendanya untuk berdakwah demi kejayaan agama Islam. Abu Bakar yaitu sosok yang pengasih. Hal ini dibuktikan dengan penebusan kepada seorang budak yang disiksa oleh majikannya lantaran masuk Islam, dialah Bilal bin Rabbah. Tidak hanya Bilal, masih banyak lagi budak-budak beragama Islam yang dibebaskan oleh Abu Bakar.
Kasih sayang, suka menolong dan gemar memberi merupakan ahlak yang sangat dianjurkan dalam Islam. Salah satu Asmaul Husna yaitu ar-Rahman dan ar-Rahim, artinya pengasih dan penyayang. Dalam Al-Quran dan hadis kita juga dianjurkan untuk saling menolong. Allah Swt menyuruh kita tolong menolong dalam hal kebaikan dan taqwa, namun tidak boleh tolong menolong dalam dosa dan permusuhan. Mendermakan sebagian harta kita untuk orang lain yang membutuhkan akan sanggup mengurangi dosa kita, menyebabkan harta kita higienis dan rizki akan bertambah banyak.
2) Rendah Hati.
Sikap rendah hati Abu Bakar terlihat ketika berpidato di awal pemerintahannya. Abu Bakar berkata kepada umat Islam, "Bantulah saya kalau saya berada di jalan yang benar, dan bimbinglah saya kalau saya di jalan yang salah. Taatilah saya selama saya taat kepada Allah dan Rasul-Nya, dan kalau saya mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka janganlah engkau mengikutiku." Penyebab iblis menjadi musuh baka insan dan diturunkan dari nirwana yaitu lantaran sifat sombong iblis. Allah Swt sangat menyukai orang yang rendah hati, sebaliknya Allah Swt sangat mengutuk orang yang sombong. Dalam hadis dijelaskan bahwa orang yang sombong tidak akan sanggup mencium wanginya surga.
3) Berjiwa Tenang.
Ketika Rasulullah Saw meninggal dunia, semua orang begitu duka lantaran merasa kehilangan orang yang sangat dicintai. Bahkan Umar bin Khattab sangat murka dan menghunuskan pedang ketika ada orang yang memberi kabar bahwa Rasulullah Saw meninggal. Namun tidak demikian dengan Abu Bakar, dia menampakkan kepasrahannya, dia mendapatkan dengan tulus atas meninggalnya Rasulullah Saw.
4) Suka Bermusyawarah.
Sebagai seorang pemimpin Abu Bakar jauh dari sifat otoriter. Dia selalu memutuskan dilema yang dihadapi umat Islam dengan jalan musyawarah. Hal ini sanggup dilihat ketika Abu Bakar jatuh sakit dan merasa ajalnya sudah dekat. Dia memanggil para tokoh Islam dari banyak sekali suku untuk diajak musyawarah memilih siapa pengganti khalifah sesudah dia meninggal. Meskipun pada karenanya Abu Bakar menunjuk sendiri Umar bin Khattab sebagai penggantinya namun dia tetap menawarkannya kepada para sobat yang lain.
5) Setia.
Saat Rasulullah Saw berturut-turut ditinggal wafat oleh orang-orang yang disayanginya, Abu Bakar yaitu orang yang cerdik menghibur Rasulullah Saw. Abu Bakar juga selalu mendampingi dakwah Rasulullah Saw, baik dalam keadaan senang maupun bahaya. Ketika Nabi mendapatkan perlawanan dari kaum kafir Quraisy, Abu Bakar selalu membela Rasulullah Saw, bahkan beberapa kali Abu Bakar berhasil menghentikan perbuatan orang kafir Quraisy yang akan membunuh Rasulullah Saw. Kesetiaan Abu Bakar terhadap Rasulullah juga dibuktikan ketika Abu Bakar mendampingi Rasulullah ketika hijrah ke Madinah. Padahal kejaran kaum kafir Quraisy yaitu ancaman yang mengancam ketika itu, namun Abu Bakar telah mengambarkan kesetiaannya untuk menemani Rasulullah Saw hingga di Madinah.
Beliau yaitu Abdullah bin Utsman bin Amir bin Amr bin Ka’ab bin Sa’ad bin Taim bin Murrah bin Ka’ab bin Luay bin Ghalib Al-Qurasyi At-Taimy. Nasab dia bertemu dengan nasabnya Rasulullah Saw. pada kakek keenam yaitu Murrah bin Ka’ab.
Bapak beliau, Utsman bin Amir, erat dipanggil Abu Quhafah. Ibu dia yaitu Ummul Khair yaitu Salma binti Shohr bin Amir. Berarti sang ibu yaitu putri pamannya (sepupu) bapak. Beliau dilahirkan dua tahun enam bulan sesudah Tahun Gajah.
Di masa Jahiliyah Abu Bakar dikenal sebagai seorang yang jujur, berakhlak mulia, dan mahir dalam berdagang. Hal ini diketahui oleh semua insan sehingga dia sering didatangi para perjaka Quraisy untuk diminta keterangan wacana ilmu pengetahuan, seni administrasi berdagang, dan sopan santunnya. Selain itu, dia juga termasuk salah satu dari jago nasab Quraisy hingga Rasulullah Saw pernah mengatakan, “Sesungguhnya Abu Bakar Ra. yaitu seorang Quraisy yang paling mengetahui wacana nasab mereka.” (HR. Muslim, 2490)
Bahkan Abu Bakar Ra. tidak pernah meminum Khamer walaupun di masa Jahiliyah. Tatkala dia ditanya, dia menjawab, “Aku yaitu orang yang menjaga kehormatan dan menjaga kewibawaan, siapa yang meminum khamer maka berarti dia telah melalaikan kehormatan dan wibawanya.” (Lihat Tarikh Al-Khaulafa, 49)
Ketika cahaya Islam menerangi bumi Makkah dibawa oleh seorang Al- Amin (yakni Rasulullah Saw), maka Abu Bakar Ra. menyambut baik hidayah Islam, bahkan dia yaitu orang pertama yang masuk Islam dari kalangan kaum pria yang merdeka.
Sahabat Ammar bin Yasir bercerita,
سَÙ…ِعْتُ عَÙ…َّارًا ÙŠَÙ‚ُولُ رَØ£َÙŠْتُ رَسُولَ اللَّÙ‡ِ صَÙ„َّÙ‰ اللَّÙ‡ُ عَÙ„َÙŠْÙ‡ِ ÙˆَسَÙ„َّÙ…َ ÙˆَÙ…َا Ù…َعَÙ‡ُ Ø¥ِÙ„َّا Ø®َÙ…ْسَØ©ُ Ø£َعْبُدٍ ÙˆَامْرَØ£َتَانِ ÙˆَØ£َبُÙˆ بَÙƒْرٍ
"Aku melihat Rasulullah di Makkah dan tidakkah bersamanya kecuali lima orang budak, dua wanita, dan Abu Bakar Ra.” (HR. Bukhari)
Setelah mengikrarkan keislamannya, Abu Bakar ra mengajak sahabat- sahabatnya untuk masuk Islam, sehingga dengan alasannya yaitu dakwahnya banyak para perjaka Makkah yang menyatakan keislamannya. Beliau pun banyak menginfakkan hartanya di jalan Allah Swt. Bahkan dia pernah menginfakkan seluruh hartanya hingga sobat Umar tidak sanggup mengalahkannya dalam berinfaq. Selain itu, Abu Bakar memerdekakan para budak dan tidak mengharapkan dari hal itu semua kecuali ridha Allah Swt.
Sebagai kesimpulan adat utama dari Abu Bakar Ash-Shiddiq Ra.
a. Di masa jahiliah Abu Bakar dikenal sebagai seorang yang jujur, berakhlak mulia, dan mahir dalam berdagang.
b. Pandai wacana ilmu pengetahuan, seni administrasi berdagang, dan sopan santun.
c. Orang yang menjaga kehormatan dan menjaga kewibawaan, siapa yang meminum Khamer maka berarti dia telah melalaikan kehormatan dan wibawanya.
d. Ketika cahaya Islam menerangi bumi Makkah dibawa oleh seorang Al-Amin (yakni Rasulullah Saw.), maka Abu Bakar Ra. menyambut baik hidayah Islam, bahkan dia yaitu orang pertama yang masuk Islam dari kalangan kaum pria yang merdeka.
e. Abu Bakar Ra. pun banyak menginfakkan hartanya di jalan Allah Swt. Bahkan dia pernah menginfakkan seluruh hartanya hingga sobat Umar tidak sanggup mengalahkannya dalam berinfak. Selain itu, Abu Bakar memerdekakan para budak dan tidak mengharapkan dari hal itu semua kecuali wajah Allah Swt.
B. Meneladani Akhlak Utama dari Abu Bakar Ash-Shiddiq Ra.
Sebagai sobat Nabi tentu Abu Bakar mempunyai ahlak yang luhur dan sanggup diteladani oleh kita semua. Sifat yang patut kita teladaani dari Abu Bakar antara lain :
1) Kasih Sayang, Suka Menolong dan Dermawan.
Abu Bakar yaitu salah satu sobat kaya raya yang dermawan. Bahkan semenjak masukIslam, dia telah mempersilahkan Rasulullah memakai harta bendanya untuk berdakwah demi kejayaan agama Islam. Abu Bakar yaitu sosok yang pengasih. Hal ini dibuktikan dengan penebusan kepada seorang budak yang disiksa oleh majikannya lantaran masuk Islam, dialah Bilal bin Rabbah. Tidak hanya Bilal, masih banyak lagi budak-budak beragama Islam yang dibebaskan oleh Abu Bakar.
Kasih sayang, suka menolong dan gemar memberi merupakan ahlak yang sangat dianjurkan dalam Islam. Salah satu Asmaul Husna yaitu ar-Rahman dan ar-Rahim, artinya pengasih dan penyayang. Dalam Al-Quran dan hadis kita juga dianjurkan untuk saling menolong. Allah Swt menyuruh kita tolong menolong dalam hal kebaikan dan taqwa, namun tidak boleh tolong menolong dalam dosa dan permusuhan. Mendermakan sebagian harta kita untuk orang lain yang membutuhkan akan sanggup mengurangi dosa kita, menyebabkan harta kita higienis dan rizki akan bertambah banyak.
2) Rendah Hati.
Sikap rendah hati Abu Bakar terlihat ketika berpidato di awal pemerintahannya. Abu Bakar berkata kepada umat Islam, "Bantulah saya kalau saya berada di jalan yang benar, dan bimbinglah saya kalau saya di jalan yang salah. Taatilah saya selama saya taat kepada Allah dan Rasul-Nya, dan kalau saya mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka janganlah engkau mengikutiku." Penyebab iblis menjadi musuh baka insan dan diturunkan dari nirwana yaitu lantaran sifat sombong iblis. Allah Swt sangat menyukai orang yang rendah hati, sebaliknya Allah Swt sangat mengutuk orang yang sombong. Dalam hadis dijelaskan bahwa orang yang sombong tidak akan sanggup mencium wanginya surga.
3) Berjiwa Tenang.
Ketika Rasulullah Saw meninggal dunia, semua orang begitu duka lantaran merasa kehilangan orang yang sangat dicintai. Bahkan Umar bin Khattab sangat murka dan menghunuskan pedang ketika ada orang yang memberi kabar bahwa Rasulullah Saw meninggal. Namun tidak demikian dengan Abu Bakar, dia menampakkan kepasrahannya, dia mendapatkan dengan tulus atas meninggalnya Rasulullah Saw.
4) Suka Bermusyawarah.
Sebagai seorang pemimpin Abu Bakar jauh dari sifat otoriter. Dia selalu memutuskan dilema yang dihadapi umat Islam dengan jalan musyawarah. Hal ini sanggup dilihat ketika Abu Bakar jatuh sakit dan merasa ajalnya sudah dekat. Dia memanggil para tokoh Islam dari banyak sekali suku untuk diajak musyawarah memilih siapa pengganti khalifah sesudah dia meninggal. Meskipun pada karenanya Abu Bakar menunjuk sendiri Umar bin Khattab sebagai penggantinya namun dia tetap menawarkannya kepada para sobat yang lain.
5) Setia.
Saat Rasulullah Saw berturut-turut ditinggal wafat oleh orang-orang yang disayanginya, Abu Bakar yaitu orang yang cerdik menghibur Rasulullah Saw. Abu Bakar juga selalu mendampingi dakwah Rasulullah Saw, baik dalam keadaan senang maupun bahaya. Ketika Nabi mendapatkan perlawanan dari kaum kafir Quraisy, Abu Bakar selalu membela Rasulullah Saw, bahkan beberapa kali Abu Bakar berhasil menghentikan perbuatan orang kafir Quraisy yang akan membunuh Rasulullah Saw. Kesetiaan Abu Bakar terhadap Rasulullah juga dibuktikan ketika Abu Bakar mendampingi Rasulullah ketika hijrah ke Madinah. Padahal kejaran kaum kafir Quraisy yaitu ancaman yang mengancam ketika itu, namun Abu Bakar telah mengambarkan kesetiaannya untuk menemani Rasulullah Saw hingga di Madinah.
Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan wacana adat utama dari Abu Bakar dan meneladani adat utama Abu Bakar. Semoga kita sanggup mengambil pelajaran dari pembahasan tersebut. Aamiin. Sumber Akidah Akhlak Kelas X MA, Kementerian Agama Republik Indonesia, Jakarta 2014. Kujungilah selalu www.bacaanmadani.com semoga bermanfaat. Aamiin.