Mengingat Nikmat Dengan Senantiasa Bersyukur

Oleh Rizki Ilham Baihaqi rizkiilhambaihaqi@gmail.com

Tahukah bahwa saat kita merasa kepanasan sebab sinar matahari yang menyengat setiap lapisan kulit di badan kita merupakan salah satu kenikmatan yang Allah Swt berikan? mungkin kita lebih sering mengeluh saat matahari menyengat tubuh, padahal tanpa kita sadari bahwa itu kenikmatan dari Allah SWT.

Baiklah…bayangkan saat kita mencicipi angin berhembus menyapu setiap keringat yang kita keluarkan, betapa sejuknya meskipun itu hanya angin yang tiba 5 detik saja berlalu di badan kita, kita akan mencicipi sejuk yang luar biasa dari angin sepoi sebab kita mencicipi kepanasan, akan tetapi kalau kita tidak mencicipi kepanasan kemudian tiba angin menyapu tubuh.

Begitu pula, kita tidak akan mencicipi nikmatnya berselimut kalau kita tidak pernah merasa kedinginan, kita tidak akan mencicipi enaknya menggaruk kulit kalau kita tidak merasa gatal, dan kita tidak akan mencicipi nikmat yang luar biasa dalam tidur kalau kita tidak merasa lelah, maka bersyukurlah dengan segala kenikmatan yang Allah Swt telah berikan. Syukur yakni salah satu sifat yang merupakan hasil refleksi dari perilaku tawakal. Secara bahasa, syukur mengandung arti “sesuatu yang menerangkan kebaikan dan penyebarannya”. 

Sedangkan secara syar’i, pengertian syukur yakni “memberikan kebanggaan kepada yang memperlihatkan segala bentuk kenikmatan (Allah swt) dengan cara melaksanakan amar ma’ruf dan nahi munkar, dalam pengertian tunduk dan berserah diri hanya kepada-Nya”.

Manusia (al-insan) merupakan mahluk Allah Swt yang paling sempurna, dan paling banyak mendapatkan karunia-Nya, dibanding dengan yang lainnya. Namun, seringkali insan lupa mensyukuri semua karunia itu. Padahal, karunia Ilahi yang tiba silih berganti tanpa pernah kita syukuri hanya akan menambah kemurkaan Allah Swt semata.

Banyak nikmat Allah Swt telah kita sia-siakan. Dari yang terkecil sampai besar. Bayangkan, seandainya udara yang kita hirup dihargai dengan uang. Berapa banyak uang yang kita keluarkan hanya untuk membeli udara.

Belum lagi air yang setiap hari kita pakai. Alangkah Maha Pemurahnya Allah Swt.Berjalan dengan kedua kaki, melihat dengan kedua mata, dan bernafas merupakan nikmat yang tidak sanggup tidak kita syukuri. Allah Swt membuat insan dan menyempurnakan penglihatan, pendengaran, dan mata hati, untuk sanggup menjaga kualitas syukur kita atas semua.

Allah Swt akan menambahkan nikmat nya apabila ia bersyukur, sebaliknya Allah Swt menegaskan bagi mereka yang kufur (ingkar) terhadap nikmat Allah SWT, maka adzab-Nya sangat pedih. Firman Allah SWT dalam QS. Ibrahim ayat 7:

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya kalau kau bersyukur, niscaya Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan kalau kau mengingkari (nikmat-Ku), maka bekerjsama azab-Ku sangat pedih.”

Pada ayat di atas Allah SWT menegaskan bahwa kalau kita bersyukur atas nikmat-Nya, maka Allah akan menambah nikmat kepada kita. Tambahan nikmat yang dimaksud di sini sanggup berbentuk zahir menyerupai harta yang bertambah ataupun batin menyerupai ketentraman hati, kebahagiaan keluarga, kekhusyuan shalat, ataupun nikmat-nikmat yang nanti akan kita terima di alam abadi nanti.

Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan perihal mengingat nikmat dengan senantiasa bersyukur. Kunjungilah selalu www.bacaanmadani.com semoga bermanfaat. Aamiin.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel