Sejarah Lahirnya Turki Usmani
Thursday, April 23, 2020
Edit
Kerajaan Turki Usmani berasal dari salah satu suku di Turki Barat yaitu suku Kayi, ketika Jengis Khan melaksanakan penyerbuan dan penyerangan di wilayah Turkistan yang didiami suku Kayi. Sulaiman Syah pemimpin suku Kayi, meminta proteksi dari penguasa Tansoksania berjulukan Jalaluddin Mungurbiti bin Khawarizmi, namun pada kesannya Transoksania juga sanggup dikuasai tentara Mongol. Sulaiman Syah kemudian memimpin anggotanya untuk pergi ke Kurdistan dan ke Azerbaizan tepatnya di perbatasan Asia kecil. Di tempat inilah mereka menetap dan melaksanakan aktifitas kehidupan.
Sulaiman Syah berusaha memasuki wilayah Syam, namun ketika menyeberangi sungai Eufrat tiba banjir sampai ia meninggal dunia. Sulaiman Syah mempunyai empat orang putera Sankurtakin, Togdai, Ertoghrul dan Dandan. Sepeninggal Sulaiman Syah anggotanya terbagi dalam dua kelompok yaitu yang ingin kembali ke tempat asal diikuti dua putera Sulaiman Syah yaitu Sankurtakin dan Tongdai, dan yang ingin melanjutkan ke wilayah Asia kecil diikuti oleh Ertoghrul dan Dandan . Kelompok yang ingin melanjutkan ke Asia kecil mengangkat Ertoghrul putera ketiga dari Sulaiman Syah sebagai pemimpin gres mereka sampai kesannya mereka menetap di Anatolia.
Ketika terjadi pertempuran antara pasukan Sultan Alaudin I dari bani Saljuk Rum dengan kekaisaran Byzantium (Romawi Timur) maka Ertoghrul dan para pengikutnya membantu pasukan Alaudin I sampai mencapai kemenangan. Atas bantuannya ini Alaudin I sangat berterima kasih dan memberi hadiah pada Ertoghrul dan kelompoknya berupa tempat di pegunungan Ermenia dan lembah Saguta di sepanjang sungai Sakaria. Ertoghrul dan pasukannya menerima kiprah dari Alaudin I untuk menaklukan dan menguasai tempat pesisir Laut Hitam, ke Brussa sampai Eskisher. Pasukan Ertoghrul oleh Alaudin I diberi gelar “Muqaddamah Sultan” (tentara pencetus sultan), sedangkan Ertoghrul sendiri menerima gelar “Sultan Oki” (kening sultan).
Ertoghrul pada tahun 1288 M meninggal dunia. Oleh Alaudin I diangkatlah puteranya yang berjulukan Usman sebagai penggantinya, alasannya yaitu kesetiaannya Alaudin I memberinya gelar Bey pada Usman dan diberikan tempat yang lebih luas serta sanggup menggunakan mata uang sendiri, bahkan namanya juga disebut dalamsetiap khutbah jum’at. Pada tahun 1299 M Ghazan Khan dari Mongol menyerang Seljuk Rum tetapi serangan itu sanggup digagalkan oleh Usman. Tak berapa usang dari kejadian itu Sultan Alaudin I meninggal dunia, sementara Sultan Alaudin I tidak mempunyai putera yang pantas mengantikan kedudukannya. Peristiwa ini dimanfaatkan oleh Usman untuk menyatakan diri sebagai ‘Padishah Al Usmaniyah (Raja keluarga Usman) yang juga menerima dukungan penuh dari rakyat. Dengan demikian berdirilah kerajaan Usmani dan ibukota kerajaan Usmani pertama di Qurah Hisyar (Iskisyiyar).
Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan perihal sejarah lahirnya daulah Turki Usmani. Semoga kita sanggup mengambil pelajaran dari pembahasan tersebut. Aamiin. Sumber Sejarah Kebudayaan Islam Kelas XI MA, Kementerian Agama Republik Indonesia, Jakarta 2015. Kunjungilah selalu www.bacaanmadani.com semoga bermanfaat. Aamiin.
Sulaiman Syah berusaha memasuki wilayah Syam, namun ketika menyeberangi sungai Eufrat tiba banjir sampai ia meninggal dunia. Sulaiman Syah mempunyai empat orang putera Sankurtakin, Togdai, Ertoghrul dan Dandan. Sepeninggal Sulaiman Syah anggotanya terbagi dalam dua kelompok yaitu yang ingin kembali ke tempat asal diikuti dua putera Sulaiman Syah yaitu Sankurtakin dan Tongdai, dan yang ingin melanjutkan ke wilayah Asia kecil diikuti oleh Ertoghrul dan Dandan . Kelompok yang ingin melanjutkan ke Asia kecil mengangkat Ertoghrul putera ketiga dari Sulaiman Syah sebagai pemimpin gres mereka sampai kesannya mereka menetap di Anatolia.
Ketika terjadi pertempuran antara pasukan Sultan Alaudin I dari bani Saljuk Rum dengan kekaisaran Byzantium (Romawi Timur) maka Ertoghrul dan para pengikutnya membantu pasukan Alaudin I sampai mencapai kemenangan. Atas bantuannya ini Alaudin I sangat berterima kasih dan memberi hadiah pada Ertoghrul dan kelompoknya berupa tempat di pegunungan Ermenia dan lembah Saguta di sepanjang sungai Sakaria. Ertoghrul dan pasukannya menerima kiprah dari Alaudin I untuk menaklukan dan menguasai tempat pesisir Laut Hitam, ke Brussa sampai Eskisher. Pasukan Ertoghrul oleh Alaudin I diberi gelar “Muqaddamah Sultan” (tentara pencetus sultan), sedangkan Ertoghrul sendiri menerima gelar “Sultan Oki” (kening sultan).
Ertoghrul pada tahun 1288 M meninggal dunia. Oleh Alaudin I diangkatlah puteranya yang berjulukan Usman sebagai penggantinya, alasannya yaitu kesetiaannya Alaudin I memberinya gelar Bey pada Usman dan diberikan tempat yang lebih luas serta sanggup menggunakan mata uang sendiri, bahkan namanya juga disebut dalamsetiap khutbah jum’at. Pada tahun 1299 M Ghazan Khan dari Mongol menyerang Seljuk Rum tetapi serangan itu sanggup digagalkan oleh Usman. Tak berapa usang dari kejadian itu Sultan Alaudin I meninggal dunia, sementara Sultan Alaudin I tidak mempunyai putera yang pantas mengantikan kedudukannya. Peristiwa ini dimanfaatkan oleh Usman untuk menyatakan diri sebagai ‘Padishah Al Usmaniyah (Raja keluarga Usman) yang juga menerima dukungan penuh dari rakyat. Dengan demikian berdirilah kerajaan Usmani dan ibukota kerajaan Usmani pertama di Qurah Hisyar (Iskisyiyar).