Pengertian Sifat Wajib Allah Swt, Sifat Tidak Mungkin Allah Swt, Sifat Jaiz Allah Swt Dan Dalilnya

Pengertian dan sifat-sifat wajib serta tidak mungkin Allah Yang dimaksud sifat wajib Allah Swt. Ialah sifat-sifat yang niscaya dimiliki oleh Allah Swt. yang sesuai dengan keagungan-Nya sebagai Pencipta alam seisinya As.

Sedangkan sifat tidak mungkin Allah Swt yakni kebalikan dari sifat wajib Allah Swt, yaitu sifat yang tidak mungkin ada dan tidak layak disandarkan pada Zat-Nya sebagai Pencipta alam semesta. Sifat-sifat wajib dan tidak mungkin Allah Swt yakni sebagai berikut:

1. Wajib      : Wujud artinya ada.
   Mustahil  : ‘Adam artinya tidak ada.

Adanya Allah Swt. sanggup dibuktikan dengan adanya alam ini. Semua barang yang ada di lingkungan kita niscaya ada yang membuat. Adanya meja ada yang membuat, yaitu tukang. Adanya baju atau pakaian sebab dibentuk oleh penjahit. Alam ini niscaya ada yang membuat dan tidak mungkin ada dengan sendirinya. Allah Swt. berfirman dalam QS. Ali Imran :2:

اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ

”Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Yang Hidup Kekal lagi Terus Menerus Mengurus makhluk-Nya."

2. Wajib     : Qidam artinya terdahulu.
   Mustahil : Huduth artinya baharu.

Akal sehat menyampaikan bahwa tukang kayu lebih dahulu ada daripada meja yang dibuatnya. Allah Swt. yakni pencipta alam semesta, Dia lebih dahulu ada sebelum alam ini ada. Firman Allah Swt QS. Al Hadid : 3.

هُوَ الْأَوَّلُ وَالْآخِرُ وَالظَّاهِرُ وَالْبَاطِنُ ۖ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ

”Dialah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Lahir dan Yang Batin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu".

3. Wajib     : Baqa’ artinya Kekal.
   Mustahil : Fana’ artinya binasa.

Semua makhluk ciptaan Allah Swt. akan rusak, sedangkan Dia sebagai pencipta tidak akan rusak. Allah Swt. akan infinit selamanya dan Dia tidak akan pernah mati.

Firman Allah Swt. dalam QS. Ar-Rahman  : 27 .

وَيَبْقَىٰ وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ

“Dan tetap infinit Zat Tuhanmu Yang Mempunyai Kebesaran dan Kemuliaan."

4. Wajib     : Mukhalafatu lil Hawaditsi artinya Berbeda dengan Makhluk.
   Mustahil : Mumatsalatu lil Hawaditsi artinya serupa dengan Makhluk.

Allah Swt. mempunyai sifat yang tepat dan istimewa. Sifat Allah Swt. Berbeda dengan sifat makhluk-Nya. Allah Swt. berfirman:

لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ ۖ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

 “Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar dan Melihat”.

5. Wajib     : Qiyamuhu Binafsihi artinya berdiri sendiri.
   Mustahil : Qiyamuhu Bighhoirihi artinya butuh kepada yang lain.

Allah Swt. sebagai pencipta alam yakni Maha kuasa. Dia tidak memerlukan pinjaman dari kekuatan lain sebab mempunyai kekuatan yang ada pada diri-Nya.
Firman Allah Swt. QS. al-Ankabut ayat 6.

وَمَنْ جَاهَدَ فَإِنَّمَا يُجَاهِدُ لِنَفْسِهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ لَغَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ

“dan Barangsiapa yang berjihad, maka bahu-membahu jihadnya itu yakni untuk dirinya sendiri. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam”. (QS. al-Ankabut [29]:6)

6. Wajib     : Wahdaniah artinya esa.
   Mustahil : Ta’addud artinya berbilang.

Manusia dituntut untuk meyakini bahwa wujud Allah Maha Esa (satu). Firman Allah Swt.:

قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ

Artinya :” Katakanlah: Dia-lah Allah, Yang Maha Esa,"(QS. al-Ikhlash :1)

Sekiranya ada di langit dan di bumi tuhan-tuhan selain Allah, tentulah keduanya itu telah rusak binasa. (Qs. al-Anbiya [21]:22)

7. Wajib     : Qudrat artinya kuasa.
   Mustahil : ’Ajzun artinya lemah.

Manusia sanggup berkuasa, tetapi kekuasaannya sangat terbatas. Manusia tidak akan
sanggup mempertahankan dirinya untuk tetap hidup. Kuasa Allah Swt. di atas segalagalanya.

Allah Swt. berfirman:

إِنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

” Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu." (QS. al-Baqarah : 20)

8. Wajib     : Iradah artinya berkehehdak.
   Mustahil : Karahah artinya terpaksa.

Manusia mempunyai kehendak, tetapi banyak yang tidak terlaksana. Kehendak Allah Swt. Pasti terealisasi sebab Dia Maha Kuasa. Jika Allah Swt. berkehendak, tidak satu pun yang sanggup menolak. Allah Swt. mempunyai kemauan dan kehendak sendiri dalam membuat alam semesta. Dia tidak akan pernah diperintah dan diatur pihak lain. Firman Allah Swt.:

إِنَّمَا أَمْرُهُ إِذَا أَرَادَ شَيْئًا أَنْ يَقُولَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ

”Sesungguhnya perintah-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: «Jadilah!» maka terjadilah ia." (QS.Yaasin : 82).

9. Wajib     : ‘Ilmun artinya mengetahui.
   Mustahil : Jahlun artinya bodoh.

Akal sehat niscaya mengakui bahwa orang yang membuat sesuatu niscaya mengetahui sesuatu yang akan dibuat. Allah Swt. yakni pencipta alam ini dan Dia mengetahui semua ciptaan-Nya. Firman Allah Swt.:

وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ

” dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." (QS. Al-Hujuraat : 16)

10. Wajib    : Hayat artinya hidup.
    Mustahil : Mautun artinya mati.

Seluruh kehidupan makhluk tunduk kepada Allah Swt. Dia yang mengatur semua kehidupan makhluk hidup. Allah Swt. tidak akan mati dan Dia infinit selamanya Allah Swt. berfirman:

اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ

Artinya: “Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Yang Hidup Kekal lagi terus menerus Mengurus makhluk-Nya." (QS. Ali Imran : 2)

11. Wajib    : Sama’ artinya mendengar.
    Mustahil : Shummun artinya tuli.

Tidak ada suatu yang tidak didengar oleh Allah Swt. Walaupun jumlah bunyi insan ratusan juta, semua akan didengar oleh Allah Swt. Allah Swt.
berfirman:

إِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

" Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui". (QS. al-Hujurat : 1)

12. Wajib    : Bashar artinya melihat.
    Mustahil : ’Umyun artinya buta.

Allah melihat segala sesuatu, baik yang besar maupun yang kecil, bahkan yang tersembunyi, tanpa pinjaman alat untuk melihat. Penglihatan Allah tidak ada batasnya. Teknologi insan yang paling canggih pun tidak mungkin sanggup mengimbangi penglihatan Allah. Firman Allah Swt.:

إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

”Sesungguhnya Dia yakni Maha Mendengar lagi Maha Melihat". (QS. al-Isra' : 1)

13. Wajib    : Kalam artinya berfirman.
    Mustahil : Bukmun artinya bisu.

Kalam berarti Allah Swt. berbicara melalui firman-Nya yang berupa wahyu. Allah Swt. berfirman :

وَكَلَّمَ اللَّهُ مُوسَىٰ تَكْلِيمًا

”Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung". (QS. An-Nisa :164)

Dari sifat yang 13 itu, para ulama’ menambahkan 7 sifat yang merupakan penguat dari 7 sifat yang terakhir (qudrat, iradat, ilmu, hayat, sama’, bashar, dan kalam). Sehingga sifat-sifat Allah yang wajib dan tidak mungkin menjadi 20 sifat.

14. Wajib    : Qadiran artinya Yang Maha Kuasa.
    Mustahil : Kaunuhu 'Ajizan artinya yang lemah.

إِنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

"Sesungguhnya Allah Zat Yang Mahakuasa atas segala sesuatu." (QS. Al-Baqarah : 20)

15. Wajib    : Muridan artinya yang Maha Berkehendak.
    Mustahil : Kaunhu Karihan artinya yang terpaksa.

إِنَّ رَبَّكَ فَعَّالٌ لِمَا يُرِيدُ

"Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki."(QS. Hud :107)

16. Wajib    : ‘Aliman artinya Yang MahaMengetahui.
    Mustahil : Jahilan artinya yang bodoh.

وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ

"Sesungguhnya Allah Zat Yang Maha Mengetahui atas segala sesuatu." (QS. An-Nisa' : 176)

17. Wajib    : Hayyan artinya Yang Maha Hidup.
    Mustahil : Mayyitan artinya yang mati.

وَتَوَكَّلْ عَلَى الْحَيِّ الَّذِي لَا يَمُوتُ

"Dan bertawakkallah kepada Allah yang hidup (kekal) Yang tidak mati," (QS. Al Furqon :58)

18. Wajib    : Sami’an artinya Maha Mendengar.
    Mustahil : Asammu artinya yang tuli.

وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

“Allah Maha Mendengar dan Maha Mengetahui“ … (QS. Al-Baqarah :256).

19. Wajib    : Basiran artinya Yang Maha Melihat.
    Mustahil : A’ma artinya yang buta.

وَاللَّهُ بَصِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

“Dan Allah Maha Melihat apa yang kau kerjakan“ (QS. Al Hujurat :18)

20. Wajib    : Mutakalliman artinya Yang Maha Berfirman.
    Mustahil : Abkam artinya yang Bisu.


Sifat Jaiz Bagi Allah Swt.
Sifat jaiz Allah Swt.. berarti sifat kebebasan Allah Swt, yakni kebebasan yang dimilikiNya sebagai Tuhan semesta alam. Sifat jaiz Allah Swt.. ialah kebebasan untuk berbuat sesuatu atau tidak berbuat sesuatu sesuai dengan kehendak-Nya yang mutlak.

”Memperbuat segala seseuatu yang mungkin terjadi atau tidak memperbuatnya."
Firman Allah Swt.:

وَاللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

”Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu” (QS. Al-Baqarah :284).

Berikut ini kebebasan-kebebasan mutlak yang dimiliki Allah Swt.

a. Kebebasan untuk mencipta atau tidak mencipta sesuatu.
 Allah Swt. berfirman:

وَرَبُّكَ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ وَيَخْتَارُ ۗ مَا كَانَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ ۚ سُبْحَانَ اللَّهِ وَتَعَالَىٰ عَمَّا يُشْرِكُونَ

”Dan Tuhanmu membuat apa yang Dia kehendaki dan memilihnya. Sekali-kali tidak ada pilihan bagi mereka. Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dari apa yang mereka persekutukan (dengan Dia) (Qs. al-Qasas : 68)

Ayat di atas menjelaskan bahwa apa yang hendak dicipta Allah Swt.. tergantung pada kehendak-Nya semata. Dia menentukan sesuatu sesuai kehendak-Nya dan tidak ada pihak lain yang sanggup mempengaruhi-Nya.

Makhluk tidak mempunyai wewenang untuk menentukan dan tidak sanggup menolak kehendak Allah Swt. jikalau Allah menghendaki laki-laki, jadilah laki-laki, demikian pula sebaliknya. Manusia hanya diberi hak untuk memohon kepada-Nya. Jika Allah Swt. mengabulkan, jadilah apa yang dikehendaki manusia. Sebaliknya, jikalau Allah tidak menghendaki, apa pun yang diinginkan insan tidak akan terjadi. Allah Swt. berfirman QS. An-Nur :45:

وَاللَّهُ خَلَقَ كُلَّ دَابَّةٍ مِنْ مَاءٍ ۖ فَمِنْهُمْ مَنْ يَمْشِي عَلَىٰ بَطْنِهِ وَمِنْهُمْ مَنْ يَمْشِي عَلَىٰ رِجْلَيْنِ وَمِنْهُمْ مَنْ يَمْشِي عَلَىٰ أَرْبَعٍ ۚ يَخْلُقُ اللَّهُ مَا يَشَاءُ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

"dan Allah telah membuat semua jenis binatang dari air. Maka sebagian dari binatang itu ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah membuat apa yangdikehendaki-Nya, Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu."

b. Kebebasan untuk Mengatur Semua Makhluk Sesuai yang Dia Kehendaki.

Kebebasan Allah dalam mengatur semua makhluk telah ditegaskan dalam firmanNya yang sekaligus merupakan tuntunan doa bagi kita. Firman Allah Swt.:

قُلِ اللَّهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِي الْمُلْكَ مَنْ تَشَاءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاءُ وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاءُ ۖ بِيَدِكَ الْخَيْرُ ۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

Katakanlah: "Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu." (QS. Ali Imran :26)

Semua perjalanan hidup yang dialami insan ada pada kekuasaan Allah Swt. Naiknya seseorang ke derajat yang tinggi atau turunnya dari derajat yang tinggi ke derajat rendah tidak terlepas dari kuasa dan kehendak-Nya.

Manusia hendaknya menyadari sedalam-dalamnya sehingga tidak sombong dikala mendapat atau mengalami suatu yang lebih dari pada yang lainya menyerupai ilmu, kebahgiaan, harta, dan lain sebagainya. Sebaliknya, tidak gampang mengalami tekanan batin apabila suatu dikala mengalami keadaan yang kurang menyenangkan. Suka dan sedih serta sedih dan besar hati yakni penggalan dari usaha hidup yangharus dihadapi  dengan kepasrahan jiwa dan raga kepada Allah Swt. yang mengatur segala-galanya.

Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan ihwal pengertian sifat wajib Allah Swt, sifat  tidak mungkin Allah Swt, sifat jaiz Allah Swt dan dalilnya. Terima kasih atas kunjungannya. Kunjungilah Selalu www.bacaanmadani.com semoga bermanfaat.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel