Pengertian Syafa’At (Permohonan Kebaikan) Dan Syafaat Khusus Bagi Nabi Saw

Syafa'at berdasarkan tinjauan bahasa bermakna wasilah atau perantara. Ia berasal dari kata asy-Syaf’u (genap) seperti orang yang memberi syafaat menggabungkan permohonannya kepada permohonan orang yang diberi syafaat yang sebelumnya ia sendirian.

Secara istilah, syafaat yaitu mediator dalam menunaikan kebutuhan-kebutuhan antara orang yang mempunyai hajat dan orang yang hajat tersebut ada padanya. Atau dengan kata lain syafaat yaitu memintakan kebaikan untuk orang lain.

Hakikat syafa’at yaitu bentuk pemuliaan Allah Swt kepada orang yang diberi hak untuk memberi syafa’at dan rahmat bagi orang yang berhak untuk diberikan kepadanya syafa’at. Kemudian syafa’at tersebut tidak akan terjadi selain kepada orang-orang yang bertauhid berdasarkan hadits Abu Hurairah ra bahu-membahu dia bertanya kepada Rasulullah Saw.,

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّهُ قَالَ قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَنْ أَسْعَدُ النَّاسِ بِشَفَاعَتِكَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَقَدْ ظَنَنْتُ يَا أَبَا هُرَيْرَةَ أَنْ لَا يَسْأَلُنِي عَنْ هَذَا الْحَدِيثِ أَحَدٌ أَوَّلُ مِنْكَ لِمَا رَأَيْتُ مِنْ حِرْصِكَ عَلَى الْحَدِيثِ أَسْعَدُ النَّاسِ بِشَفَاعَتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَنْ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ خَالِصًا مِنْ قَلْبِهِ أَوْ نَفْسِهِ

dari Abu Hurairah, bahwa dia berkata: ditanyakan (kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam: "Wahai Rasulullah siapakah orang yang paling berbahagia dengan syafa'atmu pada hari kiamat?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Aku telah menerka wahai Abu Hurairah, bahwa tidak ada orang yang mendahuluimu dalam menanyakan problem ini, alasannya yaitu saya lihat betapa perhatian dirimu terhadap hadits. Orang yang paling berbahagia dengan syafa'atku pada hari tamat zaman yaitu orang yang mengucapkan Laa ilaaha illallah dengan nrimo dari hatinya atau jiwanya". (HR. Bukhari).

Di antara syafa'at yang khusus bagi Nabi Saw., yaitu :

a. Asy-Syafaah al-Udzma (syafaat yang paling agung), syafaat ini dikenal juga dengan nama al-Maqam al-Mahmud (kedudukan yang terpuji). Yaitu syafaat dia kepada andal mauqif (manusia yang ada di padang mahsyar) tatkala mereka telah usang di sana pada hari tamat zaman dalam keadaan semakin dahsyatnya penderitaan, dan kesempitan, serta dekatnya matahari dengan kepala. Sehingga, penduduk mahsyar berkeinginan ada orang yang memberi syafaat kepada mereka untuk memperlihatkan keputusan di antara mereka serta segera memindahkan mereka dari kawasan tersebut ke nirwana ataukah ke neraka. Mereka pun menemui Nabi Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, kemudian Isa akan tetapi satu per satu dari mereka menolak untuk memenuhi seruan tersebut. Maka mereka menuju kepada Rasulullah, meminta dia untuk memenuhi seruan tersebut dan dia pun memenuhinya.

b. Syafaat kepada penduduk nirwana semoga mereka dimasukkan ke dalamnya sehabis selesainya hisab dan perhitungan amal. Beliau yaitu orang yang pertama kali meminta untuk dibukakan pintu nirwana dan beliaulah orang yang pertama kali memasukinya. Imam Muslim meriwayatkan dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah Saw. bersabda,

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَا أَوَّلُ النَّاسِ يَشْفَعُ فِي الْجَنَّةِ وَأَنَا أَكْثَرُ الْأَنْبِيَاءِ تَبَعًا

“Aku yaitu orang pertama yang memberi syafa’at untuk masuk surga, dan saya yaitu nabi yang paling banyak pengikutnya.”

c. Syafa’at kepada orang-orang yang masuk neraka dan diadzab di dalamnya, kemudian Nabi Saw., memberi syafa’at kepada mereka untuk dikeluarkan dari neraka sehingga merekapun dikeluarkan darinya.

Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan perihal pengertian syafa’at (permohonan kebaikan) dan syafaat khusus bagi Nabi Saw. Kunjungilah selalu www.bacaanmadani.com semoga bermanfaat. Aamiin.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel