Pengertian Tauhid, Ilmu Tauhid, Tujuan Dan Fungsi Mempelajari Ilmu Tauhid
Monday, June 15, 2020
Edit
a. Pengertian Tauhid dan Ilmu Tauhid.
Tauhid secara etimologis, tauhid berarti keesaan, maksudnya keyakinan bahwa Allah Swt. yaitu esa, tunggal, satu. Mentauhidkan berarti mengakui keesaan Allah Swt atau mengesakan Allah Swt. Menurut Muhammad Abduh asal makna tauhid yaitu meyakinkan (mengi’tiqadkan) bahwa Allah Swt yaitu satu, tidak ada sekutu/serikat bagi-Nya. Secara terminologi para ulama mendefinisikan tauhid sebagai berikut:
a. Menurut Imam Junayd al-Baghdadi (w. 298 H/910 H).
Tauhid yaitu mensucikan yang tidak memiliki permulaan (al-Qadim/Allah) dari mirip ciptaan-Nya (mukhdas/makhluk-Nya).
b. Menurut A. Hanafi.
Tauhid ialah percaya wacana wujud Tuhan Yang Maha Esa, yang tidak ada sekutu bagi-Nya, baik zat, sifat, maupun perbuatan-Nya; Yang mengutus utusan untuk memberi petunjuk kepada alam dan umat insan kepada jalan kebaikan; yang meminta pertanggungjawaban seseorang di akhirat.
Dari pengertian di atas sanggup disimpulkan bahwa, tauhid yaitu mengenal Allah Swt dengan meyakini bahwa Dia esa dalam dzat, sifat dan perbuatan dan tiada sekutu bagi Allah Swt.
Tauhid merupakan inti dan dasar dari seluruh tata nilai dan norma Islam, sehingga Islam dikenal sebagai agama tauhid yaitu agama yang mengesakan Tuhan. Dalam pedoman Islam tauhid itu berarti keyakinan akan keesaan Allah. Sebagaimana firman Allah Swt dalam QS. al-Baqarah :163,
"Dan Tuhanmu yaitu Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan melainkan Dia Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang." (QS. al-Baqarah : 163)
"Maka ketahuilah, bahwa bantu-membantu tidak ada Ilah (sesembahan, tuhan) selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, pria dan perempuan. Dan Allah mengetahui kawasan kau berusaha dan kawasan kau tinggal." (QS. Muḥammad :19)
Menyangkut identitas Allah Swt, dalam QS. al-Ikhlas diantara menyampaikan bahwa Allah itu Esa. Dan Allah menegaskan bahwa Dia-lah Tuhan yang patut disembah, QS. Ṭaha : 14
"Sesungguhnya Aku ini yaitu Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku." (QS. Ṭaha : 14)
Kaitannya dengan aspek ilmu pengetahuan, para ulama mendefinisikan ilmu tauhid sebagai berikut;
a. Menurut TM. Hasby Ash-Shidieqy.
Ilmu tauhid yaitu ilmu yang membicarakan wacana cara-cara menetapkan kepercayaan agama dengan mempergunakan dalil-dalil yang meyakinkan, baik dalil itu naqli, aqli, maupun dalil wijdani (perasaan yang halus).
b. Menurut Muhammad Abduh.
Ilmu tauhid ialah ilmu yang membahas wacana wujud Allah Swt dan sifat-sifat yang wajib ada pada-Nya, dan sifat yang boleh ada pada-Nya dan sifat yang tidak harus ada pada-Nya (mustahil), ia juga membahas wacana para rasul untuk menegaskan kiprah dan risalahnya, sifat-sifat yang wajib ada padanya yang boleh ada padanya (jaiz) dan yang dilarang ada padanya (mustahil).
Dari pengertian di atas sanggup disimpulkan bahwa, ilmu tauhid (theology) yaitu suatu ilmu yang membahas wacana pokok-pokok kepercayaan agama dengan berlandaskan dalil-dalil yang niscaya terutama sekali yang berafiliasi dengan wujud Allah Swt dengan kesempurnaan sifat-sifat-Nya.
b. Tujuan Mempelajari Ilmu Tauhid.
Tujuan mempelajari ilmu tauhid yaitu mengenal Allah Swt dan rasul-Nya dengan dalil dalil yang niscaya dan menetapkan sesuatu yang wajib bagi Allah Swt dari sifat sifat yang tepat dan mensucikan Allah Swt dari tanda tanda kekurangan dan membenarkan semua rasul rasul Nya. Dan kasus yang dibicarakan dalam ilmu tauhid yaitu dzat Allah Swt dan dzat para rasul Nya dilihat dari segi apa yang wajib (harus) bagi Allah Swt dan Rasul Nya, apa yang tidak mungkin dan apa yang jaiz (boleh atau tidak boleh).
c. Fungsi Mempelajari Ilmu Tauhid.
a. Sebagian sumber dan motivator perbuatan kebajikan dan keutamaan.
b. Membimbing insan ke jalan yang benar, sekaligus mendorong mereka untuk mengerjakan ibadat dengan penuh keikhlasan.
c. Mengeluarkan jiwa insan dari kegelapan, kekacauan, dan kegoncangan hidup yang sanggup menyesatkan.
d. Mengantarkan umat insan kepada kesempurnaan lahir dan batin.
e. Sebagai pokok dan landasan berpikir dan bertindak bagi umat Islam.
f. Memberi rasa ketentraman batin dan menyelamatkan insan dari kesesatan dan kemusyrikan.
g. Membentuk sikap dan sikap dengan meneladani segala kesempurnaan Allah melalui petunjuk Nabi Saw.
Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan wacana pengertian tauhid, ilmu tauhid, tujuan dan fungsi mempelajari ilmu tauhid. Sumber buku Siswa Kelas X MA Ilmu Kalam Kementerian Agama Republik Indonesia, 2015. Kunjungilah selalu www.bacaanmadani.com semoga bermanfaat. Aamiin.
Tauhid secara etimologis, tauhid berarti keesaan, maksudnya keyakinan bahwa Allah Swt. yaitu esa, tunggal, satu. Mentauhidkan berarti mengakui keesaan Allah Swt atau mengesakan Allah Swt. Menurut Muhammad Abduh asal makna tauhid yaitu meyakinkan (mengi’tiqadkan) bahwa Allah Swt yaitu satu, tidak ada sekutu/serikat bagi-Nya. Secara terminologi para ulama mendefinisikan tauhid sebagai berikut:
a. Menurut Imam Junayd al-Baghdadi (w. 298 H/910 H).
Tauhid yaitu mensucikan yang tidak memiliki permulaan (al-Qadim/Allah) dari mirip ciptaan-Nya (mukhdas/makhluk-Nya).
b. Menurut A. Hanafi.
Tauhid ialah percaya wacana wujud Tuhan Yang Maha Esa, yang tidak ada sekutu bagi-Nya, baik zat, sifat, maupun perbuatan-Nya; Yang mengutus utusan untuk memberi petunjuk kepada alam dan umat insan kepada jalan kebaikan; yang meminta pertanggungjawaban seseorang di akhirat.
Dari pengertian di atas sanggup disimpulkan bahwa, tauhid yaitu mengenal Allah Swt dengan meyakini bahwa Dia esa dalam dzat, sifat dan perbuatan dan tiada sekutu bagi Allah Swt.
Tauhid merupakan inti dan dasar dari seluruh tata nilai dan norma Islam, sehingga Islam dikenal sebagai agama tauhid yaitu agama yang mengesakan Tuhan. Dalam pedoman Islam tauhid itu berarti keyakinan akan keesaan Allah. Sebagaimana firman Allah Swt dalam QS. al-Baqarah :163,
وَإِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَاحِدٌ ۖ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الرَّحْمَٰنُ الرَّحِيمُ
"Dan Tuhanmu yaitu Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan melainkan Dia Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang." (QS. al-Baqarah : 163)
فَاعْلَمْ أَنَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللَّهُ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مُتَقَلَّبَكُمْ وَمَثْوَاكُمْ
"Maka ketahuilah, bahwa bantu-membantu tidak ada Ilah (sesembahan, tuhan) selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, pria dan perempuan. Dan Allah mengetahui kawasan kau berusaha dan kawasan kau tinggal." (QS. Muḥammad :19)
Menyangkut identitas Allah Swt, dalam QS. al-Ikhlas diantara menyampaikan bahwa Allah itu Esa. Dan Allah menegaskan bahwa Dia-lah Tuhan yang patut disembah, QS. Ṭaha : 14
إِنَّنِي أَنَا اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدْنِي وَأَقِمِ الصَّلَاةَ لِذِكْرِي
"Sesungguhnya Aku ini yaitu Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku." (QS. Ṭaha : 14)
Kaitannya dengan aspek ilmu pengetahuan, para ulama mendefinisikan ilmu tauhid sebagai berikut;
a. Menurut TM. Hasby Ash-Shidieqy.
Ilmu tauhid yaitu ilmu yang membicarakan wacana cara-cara menetapkan kepercayaan agama dengan mempergunakan dalil-dalil yang meyakinkan, baik dalil itu naqli, aqli, maupun dalil wijdani (perasaan yang halus).
b. Menurut Muhammad Abduh.
Ilmu tauhid ialah ilmu yang membahas wacana wujud Allah Swt dan sifat-sifat yang wajib ada pada-Nya, dan sifat yang boleh ada pada-Nya dan sifat yang tidak harus ada pada-Nya (mustahil), ia juga membahas wacana para rasul untuk menegaskan kiprah dan risalahnya, sifat-sifat yang wajib ada padanya yang boleh ada padanya (jaiz) dan yang dilarang ada padanya (mustahil).
Dari pengertian di atas sanggup disimpulkan bahwa, ilmu tauhid (theology) yaitu suatu ilmu yang membahas wacana pokok-pokok kepercayaan agama dengan berlandaskan dalil-dalil yang niscaya terutama sekali yang berafiliasi dengan wujud Allah Swt dengan kesempurnaan sifat-sifat-Nya.
b. Tujuan Mempelajari Ilmu Tauhid.
Tujuan mempelajari ilmu tauhid yaitu mengenal Allah Swt dan rasul-Nya dengan dalil dalil yang niscaya dan menetapkan sesuatu yang wajib bagi Allah Swt dari sifat sifat yang tepat dan mensucikan Allah Swt dari tanda tanda kekurangan dan membenarkan semua rasul rasul Nya. Dan kasus yang dibicarakan dalam ilmu tauhid yaitu dzat Allah Swt dan dzat para rasul Nya dilihat dari segi apa yang wajib (harus) bagi Allah Swt dan Rasul Nya, apa yang tidak mungkin dan apa yang jaiz (boleh atau tidak boleh).
c. Fungsi Mempelajari Ilmu Tauhid.
a. Sebagian sumber dan motivator perbuatan kebajikan dan keutamaan.
b. Membimbing insan ke jalan yang benar, sekaligus mendorong mereka untuk mengerjakan ibadat dengan penuh keikhlasan.
c. Mengeluarkan jiwa insan dari kegelapan, kekacauan, dan kegoncangan hidup yang sanggup menyesatkan.
d. Mengantarkan umat insan kepada kesempurnaan lahir dan batin.
e. Sebagai pokok dan landasan berpikir dan bertindak bagi umat Islam.
f. Memberi rasa ketentraman batin dan menyelamatkan insan dari kesesatan dan kemusyrikan.
g. Membentuk sikap dan sikap dengan meneladani segala kesempurnaan Allah melalui petunjuk Nabi Saw.
Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan wacana pengertian tauhid, ilmu tauhid, tujuan dan fungsi mempelajari ilmu tauhid. Sumber buku Siswa Kelas X MA Ilmu Kalam Kementerian Agama Republik Indonesia, 2015. Kunjungilah selalu www.bacaanmadani.com semoga bermanfaat. Aamiin.