3 Dasar Ilmu Akhlak
Tuesday, April 14, 2020
Edit
Pertama: Dasar I'tiqadi
Dasar I'tiqadi ini mencakup tiga hal:
a. Iman dan percaya kepada Allah Swt (bahwa Allah Swt itu ada dan nyata) yang membuat mati dan hidup, insan dan alam semesta, Dialah Allah Swt yang maha mengetahui segala sesuatu, yang telah lalu, saai ini dan yang akan datang.
b. Sesunggguhnya Allah Swt semenjak membuat manausia di dunia ini telah mengenalkannya kepada Diri (jiwa) nya, dan mengenalkannya jalan yang baik dan buruk, mengenalkan yang haq dan yang batil melalui risalah dan wahyu. Allah Swt juga memperlihatkan kemampuan kepada insan untuk memahami hakikat tersebut, serta memperlihatkan petunjuk kaarah hal tersebut di dalam alam ini yang barang siapa mau merenungkan dan mencarinya maka akan sanggup menemukannya.
c. Adanya kehidupan sehabis mati, kehidupan sehabis mati ini ada yang penuh kenikmatan namun sebaliknya ada juga yang penuh derita. Kenikmatan sehabis mati sanggup diperoleh dengan mengikuti kebenaran. Sedangkan mereka yang mengikuti kebatilan akan mendapatkan kehidupan sehabis mati yang sangat pedih.sehingga adat Islam mengarahkan insan untuk mengikuti yang benar guna meraih kebahagiaan di dunia dan sehabis mati (Yaljin, 1392: 119-121).
Kedua, Dasar Ilmiah
Islam yakni agama yang moderat. Islam mengambil posisi ditengah diantara dua kelompok yang bertolak belakang. Kelompok pertama meyakini dan mengarahkan orientasi hidupnya hanya pada kehidupan dunia ini saja dan mengabaikan (bahkan mengingkari) kehidupan setalah kehidupan di dunia ini. Kelompok kedua sebaliknya berorientasi pada kehidupan sehabis maut mengambil jalan kehidupan ruhani dan mengabaiakan kehidupan dunia. Sedangkan Islam mengambil posisi ditengah tengah dengan menyeimbangkan antara kehidupan dunia dan akhirat.
Ketiga, (Menjaga) Tabiat Manusia
Hal ini dikarenakan adanya relasi yang dekat antara sikap (perbuatan) insan dengan watak (perangai) manusia, maka untuk sanggup membentuk adat yang baik para ulama menaruh perhatian pada aspek watak manusia.
Akhlak insan secara umum dibagi menjadi tiga, adat insan dengan Tuhannya, adat insan dengan dirinya, dan adat insan kepada masyarakat sekitarnya. Oleh alasannya yakni itu tanggunng jawab adat yakni mengarahkan insan pada nilai nilai dan perjuangan usaha dalam perbuatannya baik positif atau negativ untuk dipertanggung jawabkan dihadapan Allah, dirinya sendiri dan dalam masyarakat sosialnya (yaljin, 1392: 327).
Maka nilai tanggung jawab adat ini didasarkan pada tiga dasar:
a. Iman kepada Allah Swt, alasannya yakni pilihan untuk berpegang pada adat yang utama dan meninggalkan adat tercela tidak sanggup terwujud kecuali dengan keyakinan yang mantap yang mendorong seseorang untuk melaksanakan tindakan. Begitu juga pertimbangan untuk melaksanakan atau tidak melaksanakan tidak akan muncul kecuali dengan keyakinan yang bersih, dan keyakinan ini yakni Iman kepada Allah.
b. Dasar Rasional (akal). Hal ini alasannya yakni nalar diciptakan bagi insan semoga sanggup membedakan perkara benar dan salah, baik dan jelek sehingga insan siap mendapatkan perintah dan larangan juga insan sanggup tanggapan akibat dari perbuatannya (Al Muhasibi, 1420: 252). Akal juga bisa memperlihatkan instruksi dan memperlihatkan pada kebenaran (al-asfahany, 1408: 102). Akal juga menjadi media untuk membuat pertimbanagan dalam memilih pilihan.
c. Dasar intuisi (hati), hati bisa menjadi dasar pertimbangan perbuatan manusia, seseorang yang mau merenungkan perbuatannya dengan bertanya pada hatinya maka akan menemukan ketenangan dalam hatinya jikalau beliau melaksanakan perbuatan baik. Atau hatinya menjadi galau dan takut perbuatannya diketahui orang lain jikalau melaksanakan perbuatan buruk.