Ilmuan Islam Pencipta Globe Berjulukan Al-Sharif Al-Idrisi Al-Qurthubi
Wednesday, April 15, 2020
Edit
Globe adalah bola dunia berukuran kecil dalam bentuk dengan kemiringan 66 ⅛ ° pada garis ekliptika (bidang edar bumi)dan dengan kemiringan 23 ⅛ ° dari matahari. Globe juga dapat disebut sebagai model tiruan bumi yang memperlihatkan citra bentuk bumi sehingga mendekati bentuk sebenarnya. Kata "globe" berasal dari kata "globus" (bahasa Latin) yang berarti bola yang bulat.
Palermo, Sicilia, tahun 1138 M. Sebuah pertemuan istimewa antara seorang raja Nasrani dengan Ilmuwan Muslim berlangsung di istana kerajaan Sicilia. Dalam suasana keakraban, Raja Roger II – penguasa Sicilia- secara khusus menyambut kedatangan tamu Muslim kehormatannya dengan ‘karpet merah’. Sang Ilmuwan Muslim dipersilahkan duduk di tempat terhormat.
Keduanya berbincang dalam pertemuan yang dibilang tidak lazim. Betapa tidak, disaat umat Islam berjihad melawan tentara salib di Yerusalem, dua peradaban yang berseberang duduk berdampingan dengan penuh kehormatan di sicilia, bekas wilayah kekuasaan Islam. Ilmuwan Muslim ini berjulukan al-Idrisi. Dia yaitu geographer dan kartografer (pembuat peta) termashur kala XII.
Kepopuleran al-Idrisi dalam dua bidang ini telah menciptakan sang raja Nasrani ini kepincut. Apalagi, Raja Roger II sangat tertarik dengan studi geografi. Raja Roger II mengundang al-Idrisi semoga dibuatkan peta oleh sang ilmuwan Muslim ini. Pada era itu, belum ada mahir geografi dan kartografi Nasrani yang mumpuni untuk menciptakan peta dunia secara akurat. “Saat itu, geographer dan kartografer Barat masih memakai pendekatan simbolis dan fantasi,” tulis Frances Carney Gie dalam tulisannya berjudul al-Idrisi and Roger’s Book.
Alih-alih memakai pendekatan ilmiah ibarat yang dilakukan Ilmuwan Muslim, sarjana Barat masih percaya pada mistis dalam menciptakan peta. Sehingga tidak ada jalan bagi King Roger II untuk memenuhi ambisinya, kecuali ia harus berbesar hati meminta pertolongan pada Ilmuwan Islam. Dalam peertemuan itu, mereka sepakan menciptakan peta dunia pertama yang akurat dalam tempo 15 tahun. Untuk mewujudkannya, didirikanlah perguruan tinggi Geografi yang dipimpin oleh mereka berdua.
Mega proyek pembuatan peta dunia itu melibatkan 12 sarjana, 10 orang yaitu sarjana muslim. Kota Palermo yaitu berkah tersendiri bagi al-Idrisi dalam pembuatan peta. Sebab, di kota inilah para navigator dan pelaut dari aneka macam wilayah ibarat Mediterania, Atlantik, dan perairan utara bertemu. Al-Idrisi pun menggali info dari mereka yang tengah beristirahat di Palermo. Penjelasan seorang navigator dikonfrontir pada navigator lainnya. Hasil kajian ini kemudian dirumuskan.
Selama bertahun-tahun, Al-Idrisi menyaring fakta yang berhasil dikumpulkannya. Ia memakai keterangan yang paling terperinci sebagai contoh pembuatan peta. Menjelang tenggat waktu yang ditentukan, peta yang diinginkan Raja Roger II hasilnya selesai pada tahun 1154.
Sebagai geographer yang meyakini bumi ini bulat, al-Idrisi secara gemilang menciptakan globe dari perak. Bola bumi yang diciptakannya itu mempunyai berat sekitar 400 kg. Dalam globe itu, al-Idrisi menggambarkan enam benua, dilengkapi dengan jalur perdagangan, danau, sungai, kota-kota utama, daratan, dan gunung-gunung. Tak hanya itu, globe tersebut juga memuat info perihal jarak, panjang, dan tinggi secara akurat. Untuk melengkapi globe yang dirancangnya, al-Idrisi menulis buku berjudul al-Kitab al-Rujari (Buku Roger) yang didedikasikan untuk sang raja.
Selain menulis Buku Roger, al-Idrisi jaga marampungkan penulisan kitab Nuzhat al-Musthaq fi Ikhtiraq al-Afaq. Ini yaitu Ensiklopedi Geografi yang berisi peta dan info mengenai Negara-negara di Eropa, Afrika, dan Asia yang pertama kali diterbitkan secara rinci. Setelah itu, ia juga menyusun ensiklopedia yang lebih komprehensif berjudul Rawd-Unnas wa Nuzhat al-Nafs. Selama mendedikasikan dirinya di Sicilia, al-Idrisi menciptakan sebanyak 70 peta kawasan yang sebelumnya tak tercatat dalam peta.
Al-Idrisi memang sangat fenomenal. Dua kala sebelum Marco Polo menjelajahi samudera, ia sudah memasukkan seluruh benua ibarat asia, eropa, afrika, dan utara Equador ke dalam peta yang diciptakannya.
Lantas, siapa bekerjsama al-Idrisi sebenarnya? Ilmuawan ini mempunyai nama lengkap Abu Abdullah Muhammad al-Idrisi Ash-Sharif. Selain dikenal sebagai Kartografer dan Geografer, Ilmuwan kelahiran Ceuta, Maroko tahun 1100, juga dikenal dengan nama singkat al-Sharif al-Idrisi al-Qurthubi. Orang Barat menyebutnya dengan nama Edrisi atau Dreses.
Laiknya kebanyakan Geografer, al-Idrisi banyak melaksanakan pengembaraan ke tempat yang jaraknya terbilang jauh, mencakup Eropa dan Afrika Utara. Ia melukan pengembaraan untuk mengumpulkan data perihal geografi.
Sebagai Ilmuwan yang cerdas, al-Idrisi mengombinasikan pengetahuan yang diperolehnya dengan hasil temuan langsung. Itulah yang menciptakan pengetahuannya terhadap seluruh potongan dunia sangat komprehensif. Pengetahuannya yang luas perihal geografi dan kartografi membuatnya dikenal dunia. Para navigator bahari dan mahir seni administrasi militer pun sangat tertarik dan menaruh perhatian terhadap terhadap pedoman al-Idrisi. Dibanding geographer Muslim lainnya, figure dan hasil karyanya lebih kesohor di Eropa. Al-Idrisi meninggal dunia di Sicilia pada tahun 1160. (Sumber :https://ceritateladanmuslim.blogspot.com//search?q=al-idrisi-pencipta-globe)
Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan perihal Al-Sharif al-Idrisi al-Qurthubi pencipta globe sang ilmuan Islam. Kunjungilah selalu www.bacaanmadani.com semoga bermanfaat. Aamiin.
Palermo, Sicilia, tahun 1138 M. Sebuah pertemuan istimewa antara seorang raja Nasrani dengan Ilmuwan Muslim berlangsung di istana kerajaan Sicilia. Dalam suasana keakraban, Raja Roger II – penguasa Sicilia- secara khusus menyambut kedatangan tamu Muslim kehormatannya dengan ‘karpet merah’. Sang Ilmuwan Muslim dipersilahkan duduk di tempat terhormat.
Keduanya berbincang dalam pertemuan yang dibilang tidak lazim. Betapa tidak, disaat umat Islam berjihad melawan tentara salib di Yerusalem, dua peradaban yang berseberang duduk berdampingan dengan penuh kehormatan di sicilia, bekas wilayah kekuasaan Islam. Ilmuwan Muslim ini berjulukan al-Idrisi. Dia yaitu geographer dan kartografer (pembuat peta) termashur kala XII.
Kepopuleran al-Idrisi dalam dua bidang ini telah menciptakan sang raja Nasrani ini kepincut. Apalagi, Raja Roger II sangat tertarik dengan studi geografi. Raja Roger II mengundang al-Idrisi semoga dibuatkan peta oleh sang ilmuwan Muslim ini. Pada era itu, belum ada mahir geografi dan kartografi Nasrani yang mumpuni untuk menciptakan peta dunia secara akurat. “Saat itu, geographer dan kartografer Barat masih memakai pendekatan simbolis dan fantasi,” tulis Frances Carney Gie dalam tulisannya berjudul al-Idrisi and Roger’s Book.
Alih-alih memakai pendekatan ilmiah ibarat yang dilakukan Ilmuwan Muslim, sarjana Barat masih percaya pada mistis dalam menciptakan peta. Sehingga tidak ada jalan bagi King Roger II untuk memenuhi ambisinya, kecuali ia harus berbesar hati meminta pertolongan pada Ilmuwan Islam. Dalam peertemuan itu, mereka sepakan menciptakan peta dunia pertama yang akurat dalam tempo 15 tahun. Untuk mewujudkannya, didirikanlah perguruan tinggi Geografi yang dipimpin oleh mereka berdua.
Mega proyek pembuatan peta dunia itu melibatkan 12 sarjana, 10 orang yaitu sarjana muslim. Kota Palermo yaitu berkah tersendiri bagi al-Idrisi dalam pembuatan peta. Sebab, di kota inilah para navigator dan pelaut dari aneka macam wilayah ibarat Mediterania, Atlantik, dan perairan utara bertemu. Al-Idrisi pun menggali info dari mereka yang tengah beristirahat di Palermo. Penjelasan seorang navigator dikonfrontir pada navigator lainnya. Hasil kajian ini kemudian dirumuskan.
Selama bertahun-tahun, Al-Idrisi menyaring fakta yang berhasil dikumpulkannya. Ia memakai keterangan yang paling terperinci sebagai contoh pembuatan peta. Menjelang tenggat waktu yang ditentukan, peta yang diinginkan Raja Roger II hasilnya selesai pada tahun 1154.
Sebagai geographer yang meyakini bumi ini bulat, al-Idrisi secara gemilang menciptakan globe dari perak. Bola bumi yang diciptakannya itu mempunyai berat sekitar 400 kg. Dalam globe itu, al-Idrisi menggambarkan enam benua, dilengkapi dengan jalur perdagangan, danau, sungai, kota-kota utama, daratan, dan gunung-gunung. Tak hanya itu, globe tersebut juga memuat info perihal jarak, panjang, dan tinggi secara akurat. Untuk melengkapi globe yang dirancangnya, al-Idrisi menulis buku berjudul al-Kitab al-Rujari (Buku Roger) yang didedikasikan untuk sang raja.
Selain menulis Buku Roger, al-Idrisi jaga marampungkan penulisan kitab Nuzhat al-Musthaq fi Ikhtiraq al-Afaq. Ini yaitu Ensiklopedi Geografi yang berisi peta dan info mengenai Negara-negara di Eropa, Afrika, dan Asia yang pertama kali diterbitkan secara rinci. Setelah itu, ia juga menyusun ensiklopedia yang lebih komprehensif berjudul Rawd-Unnas wa Nuzhat al-Nafs. Selama mendedikasikan dirinya di Sicilia, al-Idrisi menciptakan sebanyak 70 peta kawasan yang sebelumnya tak tercatat dalam peta.
Al-Idrisi memang sangat fenomenal. Dua kala sebelum Marco Polo menjelajahi samudera, ia sudah memasukkan seluruh benua ibarat asia, eropa, afrika, dan utara Equador ke dalam peta yang diciptakannya.
Lantas, siapa bekerjsama al-Idrisi sebenarnya? Ilmuawan ini mempunyai nama lengkap Abu Abdullah Muhammad al-Idrisi Ash-Sharif. Selain dikenal sebagai Kartografer dan Geografer, Ilmuwan kelahiran Ceuta, Maroko tahun 1100, juga dikenal dengan nama singkat al-Sharif al-Idrisi al-Qurthubi. Orang Barat menyebutnya dengan nama Edrisi atau Dreses.
Laiknya kebanyakan Geografer, al-Idrisi banyak melaksanakan pengembaraan ke tempat yang jaraknya terbilang jauh, mencakup Eropa dan Afrika Utara. Ia melukan pengembaraan untuk mengumpulkan data perihal geografi.
Sebagai Ilmuwan yang cerdas, al-Idrisi mengombinasikan pengetahuan yang diperolehnya dengan hasil temuan langsung. Itulah yang menciptakan pengetahuannya terhadap seluruh potongan dunia sangat komprehensif. Pengetahuannya yang luas perihal geografi dan kartografi membuatnya dikenal dunia. Para navigator bahari dan mahir seni administrasi militer pun sangat tertarik dan menaruh perhatian terhadap terhadap pedoman al-Idrisi. Dibanding geographer Muslim lainnya, figure dan hasil karyanya lebih kesohor di Eropa. Al-Idrisi meninggal dunia di Sicilia pada tahun 1160. (Sumber :https://ceritateladanmuslim.blogspot.com//search?q=al-idrisi-pencipta-globe)