Cara Menasehati Anak Dalam Islam

Anak ialah buah hati keinginan jiwa untuk seluruh orang tua. Tidak ada orang renta yang ingin melihat anaknya berjalan ke jalan yang tidak diridhoi oleh Allah Swt. Tidak juga ingin melihat anak-anaknya mengalami hal-hal yang tidak diinginkan. Akan tetapi yang namanya kehidupan, tidak semuanya sanggup berjalan baik sesuai dengan yang kita inginkan. Seorang anak selaku insan kadang juga melaksanakan hal-hal yang kita anggap tidak baik selaku orang tua. Bagaimana cara menasehati anak secara baik ? Dalam menasehati atau menegur anak hendaknya orang renta memperhatikan hal-hal berikut ini.

1. Pendekatan Emosional.
Orang renta harus berakal pandai dalam melaksanakan pendekatan kepada anak ketika anaknya melaksanakan kesalahan, jangan lansung dimarahi ketika ia akibat melaksanakan kesalahan, tegur dengan tegas dan ajak ia duduk serta arahkan dengan baik, disaat inilah orang renta sanggup mengistal dalam otak anak sebuah aplikasi kebaikan dan tatacara prilaku baik dan benar, alasannya ialah dalam keadaan ini sang anak tidak dalam keadaan tertekan.
Anak ialah buah hati keinginan jiwa untuk seluruh orang renta Cara Menasehati Anak Dalam Islam

2. Berikan Motivasi
Salah satu yang menciptakan anak untuk berbuat baik ialah motivasi dari orang tua, nah dalam hal ini sanggup dicontohkan kalau anak renking satu dikelas nanti bapak kasih meja belajar, atau kalau anak hafal AlQuran 10 Juz akan bapak umrohkan, dan sebaginya, ini ialah motivasi orang renta yang sangat ngefek dari pada motivasi yang ia sanggup dari sekolah. dahulukan reward gres punishiment.

3. Jangan Pernah Membohongi Anak
Janganlah bohong kepada anak-anak, ketika anak tahu bahwa apa yang dikatakan orang tuanya ialah bohong, maka anak itu akan mencari orang yang lebih dipercaya di luar rumah. Nabi Muhammad SAW telah melarang orang renta berbohong kepada anaknya. Secara tidak lansung wibawa dari orang renta akan berkurang alasannya ialah kebohongan yang dilakukan orang tua, hal ini menyebabkan anak sulit untuk dinasehati oleh orang tuanya.

4. Meninggikannya Baru Merendahkannya
Saat sang anak melakkukan kesalahan, hal yang sangat tidak boleh ialah membuatkan keburukan anak itu, anak akan depresi kalau mendengar keburukannya telah tersebar, orang renta sebagai pengayom anak wajib tahu carannya menghilangkan depresi pada anak. yaitu dengan cara membuatnya tinggi (dengan cara memuuji kelebihannya) dan kemudian menjatuhkannya (mengungkit kejelekan yang gres ia lakukan secara diam-diam dan lemah lembut), ini berfungsi sebagai pancingan motivasi anak, biar ia semakin aib dengan hal buruk dan besar hati dengan hal baik. kalau caranya terbalik maka alhasil pun kemungkinan akan terbalik. ingat meninggikan dulu gres dijahtuhkan.

5. Dengarkan dia, Baru Bicara
Yang paling utama juga ini, orang renta membuka dengan pertanyaan sederhana kemudian biarkan anak menjelaskan apa yang terjadi dan yang berdasarkan ia benar. kalau orang renta menemukan kesalahan dalam prilakua yang telah dijelaskannya, maka orang renta gres menunjukkan masukan dan petunjuk kepada anak, ini juga jangan hingga terbalik. maka dengarkan ia bicara gres orang renta yang bicara.

Nah itu tips menunjukkan masukan kepada anak, semoga orang renta sanggup lebih gampang dalam menunjukkan nasehat kebaikan kepada anaknya dan menjaga anak anaknya dalam kebaikan. nah semua yang saya jelaskan diatas ada hubungannya dengan dalil dalil berikut :

مَا مِنْ مَوْلُودٍ إِلاَّ يُولَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ ، فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ
Artinya  : Setiap anak dilahirkan dalam keadaaan suci. maka orang tuanyalah yang mejadikan anak itu yahudi atau nashrani atau majusi (penyembah api). (H.R. Bukhari).

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel