Taharah Dari Najis Mukhafafah, Mutawasitah, Dan Mutawasitah
Thursday, September 27, 2018
Edit
Najis ialah segala sesuatu yang dianggap kotor oleh syarak. Taharah dari najis berarti membersihkan atau menyucikan bab yang terkena najis. Tarahah disebut juga bersuci. Ulama fikih membagi macam-macam najis dan cara menyucikannya sebagai berikut.
1. Najis Mukhafafah
Najis mukhafafah berarti najis yang ringan. Contoh, najisnya air kencing bayi pria yang belum makan apa-apa, selain air susu ibunya. Cara menyucikannya cukup dengan memercikkan air ke bab badan atau benda yang terkena najis. Untuk mempraktikkan cara menyucikan najis mukhafafah sanggup dilakukan dengan langkah-langkah berikut ini.
- Pastikan bahwa najisnya termasuk kategori najis mukhafafah, yaitu air kencing bayi pria yang belum makan apa-apa, selain air susu ibunya.
- Perhatikan daerah yang terkena najis.
- Percikkan air yang suci di daerah najis atau dengan mengusapnya memakai air.
2. Najis Mutawasitah
Najis mutawasitah berarti najis menengah. Contohnya, bangkai, darah, dan nanah. Najis ini dibersihkan dengan mencuci atau mengalirkan air pada benda yang terkena najis sehingga sifat-sifat najis hilang, ibarat warna, bau, zat, dan rasanya.
3. Najis Mugalazah
Najis mugalazah berarti najis berat, yaitu najis dari jilatan anjing. Cara menyucikannya dengan membasuh memakai air sebanyak tujuh kali dan salah satunya memakai tanah atau debu.
Sumber : Pendidikan Agama Islam Kelas VII, Husni Thoyar