Hikmah Sikap Jujur Dalam Islam
Wednesday, September 19, 2018
Edit
Jujur itu indah ... juga membawa berkah. Ketahuilah wahai sobat, Walau pahit diawal tapi jujur itu bagus pada akhirnya.
Berperilaku jujur terkadang sangat pahit pada awalnya, tetapi percayalah, buah bagus akan kita sanggup di akhirnya. Perilaku tidak jujur hanya sanggup menghindarkan kita dari problem secara sementara, bukan untuk menghilangkannya, bahkan akan menambah rumit problem tersebut. Sekali kita bersikap tidak jujur, maka suatu dikala kita akan berada lagi dalam kondisi untuk menambah ketidak jujuran untuk menutupi ketidak jujuran yang dilakukan sebelumnya.
Kita juga harus menyadari dan mengetahui akhir dari kebohongan sehingga kita sanggup menjauhi sifat jelek tersebut. Contoh akhir dari ketidak jujuran yakni hilangnya iman orang lain terhadap kita, susah mendapatkan sahabat bahkan tidak mempunyai teman, susah untuk menerima pekerjaan alasannya tidak dipercaya.
Perilaku jujur sanggup kita terapkan dalam aneka macam hal dalam kehidupan sehari-hari, baik di sekolah, di rumah, ataupun di lingkungan masyarakat di mana kita tinggal. Contoh cara-cara menerapkan sikap jujur yakni sebagai berikut.
Berlaku jujurlah dari mulai sekarang, Insya Allah kita akan memperoleh nasihat dari sikap jujur tersebut.
“Allah benar-benar telah mendapatkan taubatnya Nabi, orang-orang muhajirin dan anshor yang mengikutinya dalam saat-saat sulit sehabis hampir-hampir saja hati sebagian mereka bermasalah kemudian Allah mendapatkan taubat mereka dan taubat tiga orang yang bolos dari jihad sampai-sampai mereka merasa sumpek dan menderita, bersama-sama Allah maha pengasih dan penyayang”
Ketika ia diberi kabar besar hati bahwa Allah telah mendapatkan taubatnya, dan Rasul telah memaafkannya ia Ka'ab berkata:
“Ka'ab berkata demi Allah tidak ada ni'mat terbesar dari Allah sehabis ni'mat hidayah Islam selain kejujuranku kepada Rasulullah dan ketidak bohonganku kepada dia sehingga saya tidak binasa menyerupai orang-orang yang berdusta, bersama-sama Allah Swt. berkata ihwal mereka yang berdusta dengan seburuk-buruk perkataan”
Berperilaku jujur terkadang sangat pahit pada awalnya, tetapi percayalah, buah bagus akan kita sanggup di akhirnya. Perilaku tidak jujur hanya sanggup menghindarkan kita dari problem secara sementara, bukan untuk menghilangkannya, bahkan akan menambah rumit problem tersebut. Sekali kita bersikap tidak jujur, maka suatu dikala kita akan berada lagi dalam kondisi untuk menambah ketidak jujuran untuk menutupi ketidak jujuran yang dilakukan sebelumnya.
Jujur
Ada beberapa nasihat sikap jujur yang sanggup kita petik antara lain sebagai berikut.- Perasaan nyaman dan hati tenang, jujur akan menciptakan kita menjadi tenang, nyaman, tidak takut akan diketahui kebohongannya alasannya memang tidak berbohong.
- Memperoleh fasilitas dalam hidupnya.
- Selamat dari azab dan bahaya.
- Dijamin masuk surga.
- Dicintai oleh Allah Swt. dan rasul-Nya.
Kita juga harus menyadari dan mengetahui akhir dari kebohongan sehingga kita sanggup menjauhi sifat jelek tersebut. Contoh akhir dari ketidak jujuran yakni hilangnya iman orang lain terhadap kita, susah mendapatkan sahabat bahkan tidak mempunyai teman, susah untuk menerima pekerjaan alasannya tidak dipercaya.
Perilaku jujur sanggup kita terapkan dalam aneka macam hal dalam kehidupan sehari-hari, baik di sekolah, di rumah, ataupun di lingkungan masyarakat di mana kita tinggal. Contoh cara-cara menerapkan sikap jujur yakni sebagai berikut.
- Di sekolah, luruskanlah niat kita untuk menuntut ilmu, mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh ibu bapak guru, tidak menyontek dikala ujian, melaksanakan piket sesuai jadwal, menaati peraturan yang berlaku di sekolah, berbicara dengan benar dan baik kepada guru, sahabat ataupun orang- orang yang ada di lingkungan sekolah kita.
- Di rumah, kita sanggup meluruskan niat untuk berbakti kepada orang tua, memberitakan mereka hal-hal yang benar. Contohnya dikala meminta uang untuk kebutuhan suatu hal, tidak menutup-nutupi problem pada orang tua, tidak melebih-lebihkan sesuatu hanya untuk menciptakan orang renta senang.
- Di masyarakat, kita sanggup melaksanakan kejujuran dengan niat untuk membangun lingkungan yang baik, tenang, dan tenteram, tidak mengarang kisah yang menciptakan suasana di lingkungan menjadi tidak kondusif, tidak menciptakan gosip. Ketika diberi iman untuk melaksanakan sesuatu yang diamanahkan, harus dipenuhi dengan sungguh-sungguh, dan lain sebagainya.
Berlaku jujurlah dari mulai sekarang, Insya Allah kita akan memperoleh nasihat dari sikap jujur tersebut.
Hikmah Perilaku Jujur - Kejujuran menyelamatkan dari marah Allah
Dalam sebuah hadis panjang, yang berasal dari Syihab diceritakan bahwa ketika Rasul kan melaksanakan ghazwah (penyerangan) ke Tabuk untuk menyerang tentara Romawi dan orang-orang Nasrani di negeri Syam, salah seorang sahabat yang berjulukan Ka'ab bin Malik bolos dari pasukan perang, Ka'ab menceritakan bahwa ia bolos dari peperangan tersebut bukan alasannya ia sakit ataupun ada suatu problem tertentu, bahkan menurutnya hari itu justru ia sedang dalam kondisi prima bahkan lebih prima dari hari-hari sbelumnya. Tetapi entah mengapa ia merasa enggan untuk bergabung bersama pasukan Rasul hingga akhirnya Ka'ab bin Malik ditinggalkan oleh pasukan Rasul. Sekembalinya pasukan Rasul ke Madinah iapun bergegas menemui Rasul dan berkata jujur ihwal apa yang ia lakukan, kesudahannya Rasul menjadi marah begitu pula shahabat-shahabat lainnya. Iapun dikucilkan bahkan diperlakukan menyerupai bukan orang Islam, sampai-sampai Rasul memerintahkannya untuk berpisah dengan istrinya. Setelah 50 hari berselang maka turunlah wahyu kepada Rasulullah Saw. yang menjelaskan bahwa Allah telah mendapatkan taubatnya Ka'ab dan dua orang lainnya:“Allah benar-benar telah mendapatkan taubatnya Nabi, orang-orang muhajirin dan anshor yang mengikutinya dalam saat-saat sulit sehabis hampir-hampir saja hati sebagian mereka bermasalah kemudian Allah mendapatkan taubat mereka dan taubat tiga orang yang bolos dari jihad sampai-sampai mereka merasa sumpek dan menderita, bersama-sama Allah maha pengasih dan penyayang”
Ketika ia diberi kabar besar hati bahwa Allah telah mendapatkan taubatnya, dan Rasul telah memaafkannya ia Ka'ab berkata:
“Ka'ab berkata demi Allah tidak ada ni'mat terbesar dari Allah sehabis ni'mat hidayah Islam selain kejujuranku kepada Rasulullah dan ketidak bohonganku kepada dia sehingga saya tidak binasa menyerupai orang-orang yang berdusta, bersama-sama Allah Swt. berkata ihwal mereka yang berdusta dengan seburuk-buruk perkataan”