Hormati Dan Sayangi Orang Renta Dan Guru-Gurumu
Wednesday, September 19, 2018
Edit
Setiap orang niscaya mempunyai orang tua, baik yang masih sanggup kita peluk dan cium tangannya ataupun yang sudah tiada. Kedua orang bau tanah sangat berjasa kepada kita. Betapa banyak pengorbanan yang mereka lakukan untuk kita. Sejak kita masih dalam buaian sampai kini ini. Mereka mengorbankan jiwa, raga, harta, dan waktudemi anaknya. Sudah sepatutnya kita menempatkan mereka pada kedudukan yang semestinya, yakni menghormati dan mengasihi mereka.
Islam telah mengatur segala hal dalam kehidupan dunia para pemeluknya, termasuk menjunjung hak-hak kedua orang bau tanah kita dan mengajarkan untuk berbuat baik pada keduanya. Kedua orang bau tanah kita telah mendidik dan membesarkan kita dengan susah payah.Tak sedikit keringat yang mengucur di badan mereka. Tak terhitung waktu yang telah terkuras baik baik di waktu siang maupun di keheningan malam. Tak sedikit rasa pedih dan perih yang harus ditahannya demi kebahagiaan anak-anaknya. Terkadang mereka harus menahan rasa lapar asalkan anak-anaknya kenyang. Mereka selalu mendahulukan kepentingan anak-anaknya di atas kebutuhan mereka sendiri.
Betapa mulianya sikap orang tua, baik ibu maupun ayah terhadap anak-anaknya. Sungguh tidak hiperbola kalau Rasulullah saw. menegaskan bahwa, “Ridha Allah terletak pada ridha orang tua, marah Allah terletak pada marah orang tua.” Namun demikian, sering kali kita menyaksikan melalui media, betapa sadisnya seorang anak tega menyiksa kedua orang bau tanah yang telah membesarkannya, kejamnya seorang anak membunuh orang tuanya, dan masih banyak lagi dongeng memilukan antara anak durhaka dan orang bau tanah yang berujung orang bau tanah menjadi korban. Kebaikan orang bau tanah seakan sirna ditelan egoisme seorang anak, hanya sekadar keinginannya tidak dipenuhi. Beberapa dongeng wacana anak durhaka sanggup kalian baca di artikel ini.
Lalu, apa yang semestinya kita lakukan sebagai anak? Semoga kita sanggup menjadi anak yang sanggup menghormati orang bau tanah sekaligus berbakti kepada keduanya sehingga orang bau tanah kita besar hati atas kebaikan anak-anaknya. Tahukan kau bahwa Allah Swt. akan menimbulkan seseorang sebagai jago nirwana bila taat, patuh, dan mengasihi orang tuanya? Buktinya sanggup dibaca di Kisah Kisah Uwais Al-Qarni.
Banyak ungkapan yang menegaskan bahwa orang bau tanah mana yang tega menyakiti anaknya, atau anaknya disakiti oleh orang lain. Itulah bukti dari keterikatan bathin antara orang bau tanah dan anak. Orang bau tanah terasa sangat mempunyai sekali terhadap anak-anaknya. Beda dengan anak yang kadang lupa dengan orang tuanya.
Perhatikan insiden berikut ini!
Rangkuman "Hormati dan Sayangi Orang Tua dan Guru-gurumu"
Islam telah mengatur segala hal dalam kehidupan dunia para pemeluknya, termasuk menjunjung hak-hak kedua orang bau tanah kita dan mengajarkan untuk berbuat baik pada keduanya. Kedua orang bau tanah kita telah mendidik dan membesarkan kita dengan susah payah.Tak sedikit keringat yang mengucur di badan mereka. Tak terhitung waktu yang telah terkuras baik baik di waktu siang maupun di keheningan malam. Tak sedikit rasa pedih dan perih yang harus ditahannya demi kebahagiaan anak-anaknya. Terkadang mereka harus menahan rasa lapar asalkan anak-anaknya kenyang. Mereka selalu mendahulukan kepentingan anak-anaknya di atas kebutuhan mereka sendiri.
Betapa mulianya sikap orang tua, baik ibu maupun ayah terhadap anak-anaknya. Sungguh tidak hiperbola kalau Rasulullah saw. menegaskan bahwa, “Ridha Allah terletak pada ridha orang tua, marah Allah terletak pada marah orang tua.” Namun demikian, sering kali kita menyaksikan melalui media, betapa sadisnya seorang anak tega menyiksa kedua orang bau tanah yang telah membesarkannya, kejamnya seorang anak membunuh orang tuanya, dan masih banyak lagi dongeng memilukan antara anak durhaka dan orang bau tanah yang berujung orang bau tanah menjadi korban. Kebaikan orang bau tanah seakan sirna ditelan egoisme seorang anak, hanya sekadar keinginannya tidak dipenuhi. Beberapa dongeng wacana anak durhaka sanggup kalian baca di artikel ini.
Lalu, apa yang semestinya kita lakukan sebagai anak? Semoga kita sanggup menjadi anak yang sanggup menghormati orang bau tanah sekaligus berbakti kepada keduanya sehingga orang bau tanah kita besar hati atas kebaikan anak-anaknya. Tahukan kau bahwa Allah Swt. akan menimbulkan seseorang sebagai jago nirwana bila taat, patuh, dan mengasihi orang tuanya? Buktinya sanggup dibaca di Kisah Kisah Uwais Al-Qarni.
Banyak ungkapan yang menegaskan bahwa orang bau tanah mana yang tega menyakiti anaknya, atau anaknya disakiti oleh orang lain. Itulah bukti dari keterikatan bathin antara orang bau tanah dan anak. Orang bau tanah terasa sangat mempunyai sekali terhadap anak-anaknya. Beda dengan anak yang kadang lupa dengan orang tuanya.
Perhatikan insiden berikut ini!
- Setiap hari dikala mau berangkat sekolah, ibu selalu menyiapkan sarapan pagi. Tak kenal lelah seorang ibu memenuhi kebutuhan yang diharapkan bawah umur yang disayangnya. Tetapi, tidak jarang bawah umur yang seringkali membantah perintah orang tuanya, padahal perintahnya itu benar. Tidak ada ibu yang sakit hati melihat ulah anaknya yang sering kali melawan perintahnya, bahkan ibu tidak pernah dendam. Inilah bukti betapa mulinaya hati seorang ibu. Bagaimana kau melihat peranan ibu dalam keluarga, baik dari sisi sosial, agama, budaya, dan sebagainya?
- Meskipun agak sedikit berbeda peranannya dengan seorang ibu, ayah mempunyai tanggung jawab penuh dalam memenuhi kebutuhan keluarganya. Ia pergi pagi pulang sore, hanya sekadar memenuhi kewajibannya sebagai seorang kepala rumah tangga. Ayah kadang tidak tahu secara persis perkembangan anaknya di rumah. Maklum, sering kali waktunya habis hanya sebab pekerjaannya harus segera diselesaikan. Tiba-tiba bapak mendengar dongeng menyakitkan, anaknya di sekolah melaksanakan pelanggaran dan akan dikeluarkan, betapa pilunya beliau mendengar isu itu. Bagaimana jawaban kau dikala kau nanti menjadi seorang ayah?
Rangkuman "Hormati dan Sayangi Orang Tua dan Guru-gurumu"
- Orang yang harus didahulukan untuk dihormati atau berbakti yaitu ibumu, gres kemudian ayahmu sesuai proposal Rasulullah saw.
- Cara untuk berbakti kepada orang tua, antara lain dengan melaksanakan nasihatnya, memeliharanya dengan penuh keikhlasan dan kesabaran, kasih sayang, berkata halus dan sopan, serta selalu mendoakan keduanya, rela berkorban untuk orang tuanya, dan meminta kerelaannya.
- Cara berbakti kepada orang bau tanah yang telah meninggal yaitu dengan merawat jenazah, melaksanakan wasiatnya, menyambung silaturahmi kepada kerabat dan teman-teman dekatnya, melanjutkan harapan luhur yang dirintisnya atau menepati kesepakatan kedua ibu bapak, dan mendoakannya.
- Cara berbakti kepada guru antara lain menghormati dan memuliakannya, mengikuti nasihat-nasihatnya, tidak menceritakan keburukannya, mengamalkan ilmu pengetahuan yang diberikannya.