Keutamaan Berkumpul Membaca Dan Mempelajari Al-Quran
Wednesday, September 19, 2018
Edit
Kita semua tahu dan faham betapa pentingnya membaca dan mempelajari Al-Quran. Tidak semua orang sanggup dengan gampang untuk membaca dan mempelajari Al-Quran, oleh sebab itu diharapkan majelis-majelis daerah berkumpulnya orang-orang yang ingin membaca dan mempelajari Al-Quran. Apa keutamaan berkumpul membaca dan mempelajari Al-Quran ? Berikut penjelasannya.
Apabila kita berkumpul untuk membaca al-Qur’an dengan tujuan untuk menghafal atau mempelajarinya, dan salah seorang membaca sedangkan yang lainnya mendengarkannya, atau mereka masing-masing membaca sendiri-sendiri dengan tidak menyamai bunyi orang lain, maka ini disyari’atkan, menurut riwayat dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam sebetulnya dia bersabda,
Rasulullah saw dalam hadis yang bersumber dari Hudzaifah bin Yaman, meramalkan kelak pada suatu masa akan terjadi perpecahan dan perselisihan sepeninggal beliau. Hudzaifah berkata, Aku bertanya kepada Rasulullah: Wahai Rasulullah, apa yang paduka perintahkan kepadaku kalau saya menjumpai hal itu? Beliau menjawab, “Pelajarilah kitab Allah dan amalkan, sebab itu solusinya.” Lalu saya mengulang pertanyaan itu 3x, dan Rasul juga menjawab 3x: “Pelajarilah kitab Allah dan amalkanlah, sebab itu kunci keselamatan.”
Berikut ini yaitu contoh-contoh sikap muslim dalam kegiatannya membaca dan mempelajari Al-Quran
Apabila kita berkumpul untuk membaca al-Qur’an dengan tujuan untuk menghafal atau mempelajarinya, dan salah seorang membaca sedangkan yang lainnya mendengarkannya, atau mereka masing-masing membaca sendiri-sendiri dengan tidak menyamai bunyi orang lain, maka ini disyari’atkan, menurut riwayat dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam sebetulnya dia bersabda,
مَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِيْ بَيِتٍ مِنْ بُيُوْتِ اللهِ يَتْلُوْنَ كِتَابَ اللهِ وَيَتَدَارَسُوْنَ بَيْنَهُمْ إِلاَّ نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِيْنَةُ وَحَفَّتْهُمُ الْمَلاَئِكَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَذَكَرَهُمُ اللهُ فِيْمَنْ عِنْدَهُ
“Apabila suatu kaum berkumpul di salah satu rumah Allah (masjid) sambil membaca al-Qur’an dan saling bertadarus bersama-sama, pasti akan turun ketenangan atas mereka, rahmat Allah akan mencakup mereka, para malaikat akan melindungi mereka dan Allah menyebut mereka kepada makhluk-makhluk yang ada di sisi-Nya. (HR. Muslim).Rasulullah saw dalam hadis yang bersumber dari Hudzaifah bin Yaman, meramalkan kelak pada suatu masa akan terjadi perpecahan dan perselisihan sepeninggal beliau. Hudzaifah berkata, Aku bertanya kepada Rasulullah: Wahai Rasulullah, apa yang paduka perintahkan kepadaku kalau saya menjumpai hal itu? Beliau menjawab, “Pelajarilah kitab Allah dan amalkan, sebab itu solusinya.” Lalu saya mengulang pertanyaan itu 3x, dan Rasul juga menjawab 3x: “Pelajarilah kitab Allah dan amalkanlah, sebab itu kunci keselamatan.”
Berikut ini yaitu contoh-contoh sikap muslim dalam kegiatannya membaca dan mempelajari Al-Quran
- Pada bulan suci Ramadhan, hampir di seluruh masjid dan mushalla terdengar bunyi lantunan al-Qur’an, tidak terkecuali di rumah-rumah orang Islam. Sungguh pengalaman yang sangat menakjubkan. Akan tetapi, sehabis selesai Ramadhan, selesai pula tradisi tersebut. Mengapa, ya? Padahal Rasulullah saw. menegaskan bahwa: “Sebaik-baik kau yaitu orang yang mencar ilmu al-Qur’an dan mengamalkannya.”
- Dalam kehidupan sehari-hari masih kita rasakan betapa banyaknya persoalan kehidupan yang sulit diatasi. Berbagai macam penyakit timbul seakan-akan tanpa diketahui cara pengobatannya. Bencana yang terjadi tidak disangka-sangka, tawuran antar warga, tawuran antarpelajar, dan lain sebagainya. Semua itu merupakan efek sikap insan yang sudah mulai meninggalkan al-Qur’an. Mengapa hal ini terjadi?
- Perlu disadari, bahwa membaca dan mempelajari al-Qur’an akan meminimalisir kegelisahan batin manusia, bahkan gangguan jiwa yang bersahabat kaitannya dengan penyakit jasmani. Memperbanyak membaca dan mempelajari al-Qur’an akan meningkatkan kewaspadaan diri dan termotivasi untuk selalu taat kepada Allah Swt. dan rasul- Nya. Dengan banyak mengkaji dan mengamalkan isi al-Qur’an, kehidupan akan menjadi aman, tenteram, damai, nyaman, sejahtera, selamat dunia dan alam abadi serta menerima ridha Allah swt. Betulkah demikian adanya?