Macam-Macam Puasa Wajib Dan Puasa Sunnah



Sudahkah kalian melaksanakan puasa di bulan Ramadhan? Adakah puasa selain di bulan Ramadhan? Banyak macam puasa di luar bulan Ramadhan, puasa itu termasuk puasa sunah. Coba amalkan!

A. Puasa Wajib 
Puasa berasal dari bahasa Arab yaitu dari kata as saum yang maknanya menahan diri dari segala sesuatu, ibarat menahan lapar, menahan berbicara jelek, menahan makan dan sebagainya. Menurut istilah puasa ialah menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari dengan niat dan beberapa syarat tertentu. Puasa wajib ada tiga macam yaitu puasa Ramadhan, puasa Nazar dan puasa Kafarat.

1. Puasa Ramadhan

a. Pengertian Puasa Ramadhan

Puasa Ramadhan ialah puasa wajib yang dikerjakan pada bulan Ramadhan selama satu bulan penuh. Hukumnya fardlu ‘ain untuk setiap mukallaf (dewasa dan berakal). Ramadhan berdasarkan bahasa maknanya pembakaran. Kewajiban puasa bulan Ramadhan itu sesuai dengan Firman Allah swt. Surah al-Baqarah ayat 183 :

 Sudahkah kalian melaksanakan puasa di bulan Ramadhan Macam-macam Puasa Wajib dan Puasa Sunnah
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kau berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebe- lum kau biar kau bertakwa.” (Q.S. al-Baqarah/2: 183)

b. Ketentuan Awal dan Akhir Ramadhan

Puasa Ramadhan ialah puasa yang sudah ditentukan waktunya yaitu pada bulan Ramadhan. Jumlah dari bulan Ramadhan ada yang 29 hari dan ada yang 30 hari. Puasa bulan Ramadhan ini mulai disyari’atkan pada tahun kedua Hijriyah melalui firman Allah swt. yang sudah disebutkan di atas.

Untuk menentukan awal dan final bulan Ramadhan sanggup dilakukan dengan tiga macam cara, yaitu :

1) Dengan cara Rukyah

Rukyah ialah rukayatul hilal maknanya melihat bulan, yaitu bulan sabit tanggal 1 bulan Qamariyah dengan mata kepala. Demikian juga dalam menentukan final bulan Ramadhan yaitu dengan melihat bulan pada tanggal 1 Syawal. Allah swt. berfirman dalam Surah al-Baqarah ayat 185 yang berbunyi :
 Sudahkah kalian melaksanakan puasa di bulan Ramadhan Macam-macam Puasa Wajib dan Puasa Sunnah
Artinya: “Karena itu, barang-siapa di antara kau ada di bulan itu, maka berpuasalah....” (Q.S. al-Baqarah/ 2: 185)

2) Dengan cara Istikmal

Istikmal ialah melengkapkan bilangan dari bulan Sya’ban 30 hari dalam menentukan awal Ramadhan dan melengkapkan bilangan hari bulan Ramadhan dengan 30 hari dalam menentukan final bulan Ramadhan.

Rasulullah saw. bersabda :
 Sudahkah kalian melaksanakan puasa di bulan Ramadhan Macam-macam Puasa Wajib dan Puasa Sunnah

Artinya: “Dari Abu Hurairah bahwa Nabi saw. bersabda : berpuasalah kau sekalian lantaran kau melihat bulan dan berbukalah atau berlebaranlah kau sekalian lantaran kau melihat bulan. Jika kau sekalian tidak melihat bulan maka sempurnakanlah bilangan hari dari bilangan Sya’ban tersebut menjadi 30 hari”. (H.R. al-Bukhari)

3) Puasa Dengan cara Hisab

Cara ini dilakukan dengan jalan memakai hisab (kalkulasi) berdasarkan ilmu Falaq atau ilmu Astronomi (Ilmu Perbintangan).

Allah swt. berfirman dalam Surah Yunus ayat 5.
 Sudahkah kalian melaksanakan puasa di bulan Ramadhan Macam-macam Puasa Wajib dan Puasa Sunnah
Artinya: “Dialah yang menimbulkan matahari bersinar dan bulan bercahaya, dan Dialah yang tetapkan tempat-tempat orbitnya, biar kau mengetahui bilangan tahun, dan perhitungan (waktu). Allah tidak membuat demikian itu melainkan dengan benar. Dia menjelaskan gejala (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui. (Q.S. Yunus/ 10: 5)

c. Hal-hal yang membolehkan tidak berpuasa

Hal-hal yang membolehkan seorang muslim tidak berpuasa pada bulan Ramadhan sebagai berikut.

1) Sakit yang mengakibatkan orang tidak bisa berpuasa. Dia wajib mengqada (mengganti puasa) setelah sembuh dan waktunya setelah bulan Ramadhan.
2) Dalam perjalanan jauh (musafir) yang berjarak 80, 640 km dan baginya wajib mengqada puasanya. Sebagaimana Firman Allah Q.S. al-Baqarah/2: 185.
 Sudahkah kalian melaksanakan puasa di bulan Ramadhan Macam-macam Puasa Wajib dan Puasa Sunnah
Artinya: “Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari- hari yang lain. (Q.S. al-Baqarah/2: 185)

3) Usia yang sudah bau tanah sehingga tidak bisa lagi berpuasa. Orang boleh tidak berpuasa dan baginya wajib membayar fidyah.
Fidyah ialah homogen denda atau tebusan yang dikeluarkan oleh orang yang tidak berpengaruh berpuasa alasannya ialah uzur. Pembayaran fidyah ini dengan cara memperlihatkan sedekah kepada fakir miskin berupa makan yang mengenyangkan untuk ukuran di Indonesia, diperkirakan 3⁄4 liter beras setiap hari. Allah swt. berfirman dalam Surah al-Baqarah ayat 184 :
Artinya: “Dan untuk orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin.” (Q.S. al-Baqarah/2 : 184)

4) Hamil atau menyusukan anak. Kedua wanita ini kalau tidak berpuasa alasannya ialah khawatir berbahaya pada dirinya beserta anaknya, maka keduanya wajib mengqada ibarat halnya orang yang sakit. Tetapi kalau keduanya tidak berpuasa alasannya ialah mengkhawatirkan pada anaknya (misalkan untuk yang hamil takut keguguran atau untuk yang menyusukan anak takut anaknya menjadi kurus maka keduanya wajib mengqada dan membayar fidyah.

Cara melaksanakan qada puasa untuk orang yang wajib qada alasannya ialah uzur. Hendaklah dikerjakan dengan segera. Ada yang beropini bahwa mengqada puasa untuk orang yang tidak berpuasa alasannya ialah uzur wajib dilakukan pada hari permulaan setelah hari raya, dengan alasan kalau uzurnya sudah hilang maka ketika itu beliau wajib mengqada.

Pendapat lain menyatakan bahwa mengqada tidak mesti dengan segera tetapi boleh dilakukan sepanjang tahun. Sebagian ulama beropini kalau menqada puasa itu diakhirkan hingga tiba bulan puasa selanjutnya sedangkan orang itu bisa mengqada pada hari-hari sebelumnya maka baginya selain mengqada juga wajib membayar fidyah. Pendapat ini dinilai oleh ulama yang lain sebagai pendapat yang lemah.

d. Amalan Sunah pada bulan Ramadhan

  1. Melaksanakan salat Tarawih.
  2. Memperbanyak membaca Al-Qur’an
  3. Memperbanyak sadaqah, sebagaimana Sabda Rasulullah saw: Artinya: “Dari Anas ditanyakan kepada Rasulullah saw. : Sedekah yang manakah yang paling baik? Rasulullah saw. menjawab: Sedekah yang baik ialah sedekah pada bulan Ramadhan”. (H.R. at-Tirmizi).
  4. Memperbanyak I’tikaf (diam berdzikir di dalam masjid dengan diiringi niat).


2. Puasa Nazar

Nazar ialah akad pada diri sendiri untuk hendak berbuat sesuatu kebaikan yang asalnya tidak wajib berdasarkan syari’at, tetapi dikarenakan telah dinazarkan wajib untuk dilakukan. Contoh, seseorang yang sembuh dari sakit atau cita-citanya tercapai beliau bernazar untuk puasa beberapa hari. Puasa itu disebut puasa Nazar dan wajib dilaksanakan apabila yang dikatakan itu benar-benar terjadi, maka kita akan berdosa apabila tidak dilaksanakan. Firman Allah swt. dalam Surah al-Insan ayat 7 di bawah ini :
 Sudahkah kalian melaksanakan puasa di bulan Ramadhan Macam-macam Puasa Wajib dan Puasa Sunnah
Artinya: “Mereka memenuhi nazar dan takut akan suatu hari yang azabnya merata di mana-mana.” (Q.S. al-Insan/76: 7)

3. Puasa Kafarat

Puasa Kafarat ialah puasa tebusan yang dikerjakan alasannya ialah melanggar suatu ketentuan yang sudah ditentukan. Contoh orang yang membatalkan puasanya alasannya ialah berkumpul dengan istrinya di siang hari bulan Ramadhan atau denda dengan melaksanakan puasa. Lamanya Kafarat yaitu puasa dua bulan berturut-turut. Hukumnya ialah wajib untuk dilaksanakan dan berdosa kalau tidak dilaksanakan.

Firman Allah swt. dalam Surah al-Maidah ayat 89 yang berbunyi:
 Sudahkah kalian melaksanakan puasa di bulan Ramadhan Macam-macam Puasa Wajib dan Puasa Sunnah
Artinya: ”Allah tidak menghukum kau disebabkan sumpah- sumpahmu yang tidak disengaja (untuk bersumpah), tetapi Dia menghukum kau disebabkan sumpah- sumpah yang kau sengaja, maka kafaratnya (denda pelanggaran sumpah) ialah memberi makan sepuluh orang miskin, yaitu dari masakan yang biasa kau berikan kepada keluargamu, atau memberi mereka pakaian atau memerdekakan seorang hamba sahaya. Barangsiapa tidak bisa melakukannya, maka (kafaratnya) berpuasalah tiga hari. Itulah kafarat sumpah-sumpahmu apabila kau bersumpah. Demiki- anlah Allah menunjukan hukum-hukum-Nya kepadamu biar kau bersyukur (kepada-Nya).” (Q.S. al-Maidah/5: 89).

B Mempraktikkan Puasa Wajib

Cara mempraktikkan puasa wajib adalah:

  1. Berniat di malam hari
  2. Sahur atau makan menjelang imsak.
  3. Menahan makan, minum dan menghindari berbuat maksiat hingga waktu Magrib.
  4. Buka puasa


Niat puasa adalah:
 Sudahkah kalian melaksanakan puasa di bulan Ramadhan Macam-macam Puasa Wajib dan Puasa Sunnah

Artinya: Aku niat puasa wajib besok pagi pada bulan Ramadhan tahun ini lantaran Allah ta’ala.”

Niat berbuka puasa adalah:
 Sudahkah kalian melaksanakan puasa di bulan Ramadhan Macam-macam Puasa Wajib dan Puasa Sunnah

Artinya: ”Ya Allah karena-Mu saya berpuasa dan dengan-Mu saya beriman dan atas rezekimu saya berbuka puasa, dengan rahmat-Mu ya Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

C Puasa Sunah

Puasa sunah ialah puasa yang hukumnya sunah kalau dikerjakan baginya akan mendapat pahala dan kalau ditinggalkan tidak berdosa. Di antara puasa sunah ialah puasa Senin-Kamis, puasa 6 hari di bulan Syawal, dan puasa hari Arafah.

1. Puasa Senin-Kamis

Hadis mengenai hal ini ialah sebagai berikut :
 Sudahkah kalian melaksanakan puasa di bulan Ramadhan Macam-macam Puasa Wajib dan Puasa Sunnah

Artinya: “Dari Aisyah, Nabi saw., menentukan waktu puasa pada hari Senin dan Kamis”. (H.R. at-Tirmizi).

2. Puasa Enam Hari pada Bulan Syawal

Rasulullah saw. bersabda :
 Sudahkah kalian melaksanakan puasa di bulan Ramadhan Macam-macam Puasa Wajib dan Puasa Sunnah

Artinya: ”Dari Abu Ayyub Rasulullah saw., telah bersabda : Siapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan kemudian ia puasa enam hari pada bulan Syawal, maka seolah-olah ia puasa sepanjang masa pahalanya.” (H.R. Muslim)

3. Puasa Hari Arafah (tanggal 9 Zulhijah orang yang tidak menunaikan ibadah haji)

Rasulullah saw. bersabda :
 Sudahkah kalian melaksanakan puasa di bulan Ramadhan Macam-macam Puasa Wajib dan Puasa Sunnah

Artinya: “Dari Abu Qutadah Nabi saw. Telah bersabda : puasa pada hari Arafah itu menghapuskan dosa dua tahun yang kemudian dan yang akan datang”.

Hal-hal yang membatalkan puasa; sebagai berikut

a. Makan dan minum dengan sengaja
b. Muntah dengan sengaja.
c. Bersetubuh.

Firman Allah swt. dalam Surah al-Baqarah ayat 187 di bawah ini :
 Sudahkah kalian melaksanakan puasa di bulan Ramadhan Macam-macam Puasa Wajib dan Puasa Sunnah
Artinya: “Dihalalkan bagimu pada malam hari puasa bercampur dengan istrimu.” (Q.S. al-Baqarah/2: 187).

d. Haid/nifas
e. Gila
f. Keluar mani dengan sengaja.

Hikmah Puasa Senin-Kamis, 6 hari pada bulan Syawal dan hari Arafah antara lain

  1. Sebagai ungkapan syukur kepada Allah swt.
  2. Sebagai pendidikan keyakinan atas peraturan-peraturan aturan Allah swt. yang benar. Yang membawa kesejahterahan hidup di dunia dan di akhirat.
  3. Sebagai latihan untuk memupuk dan menambahkan kasih sayang dan jiwa sosial kepada fakir miskin.
  4. Menjaga kesehatan.
  5. Mendidik jiwa terpercaya, sabar, hidup sederhana, disiplin dan melawan hawa nafsu.


D Mempraktikkan Puasa Sunah

Coba praktikkan puasa sunah Senin Kamis, Syawal dan Arafah

  1. Berniat puasa sunah boleh pagi hari asal belum makan apa-apa.
  2. Sahur
  3. Menahan makan, minum, dan menghindari perbuatan maksiat hingga waktu Magrib.
  4. Berbuka puasa.


E Waktu yang Diharamkan Berpuasa

Orang yang mengerjakan ibadah puasa pada waktu-waktu ini tidak memperoleh pahala dari Allah swt., tetapi beliau malah berdosa. Waktu-waktu itu ialah :

1. Hari Idul Fitri, tanggal 1 Syawal
2. Hari Idul Adha, tanggal 10 Zulhijah
3. Hari-hari Tasyrik, yaitu tanggal 11, 12 dam 13 zulhijah
4. Hari yang diragukan (apakah sudah tanggal 1 Ramadhan atau belum).

Sumber : Pendidikan Agama Islam Sekolah Menengah Pertama Kelas VIII, Mendikbud

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel