Keutamaan Kerja Keras Dalam Islam
Sunday, September 23, 2018
Edit
Kerja keras sangat banyak memiliki keutamaan dalam syariat agama Islam Bekerja keras sangat penting untuk dilakukan oleh setiap muslim dan muslimah. Di antara alasan pentingnya bekerja keras yakni hal-hal sebagai berikut.
Anjuran bekerja keras untuk mengubah nasib diri insan sanggup ditemukan dalam ayat Al-Qur’an yang berbunyi sebagai berikut.
Artinya: Sesungguhnya Allah tak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri . . . . (Q.S. ar-Ra‘d : 11)
Dengan banyak sekali keutamaan dari kerja keras, mengatakan sifat ini sangat penting untuk dibiasakan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan bekerja keras kita akan sanggup menerima kesuksesan hidup di dunia dan akhirat.
Sikap kerja keras wajib kita wujudkan dalam kehidupan nyata. Caranya yakni dengan dengan menjalankan sesuatu secara sungguh-sungguh, istiqamah, dan tidak gampang menyerah. Bekerja keras wajib dilakukan, walaupun memulainya dari hal-hal yang kecil dan terbatas. Sikap kerja keras sanggup kita lakukan dalam banyak sekali lingkungan, contohnya keluarga, sekolah, atau masyarakat. Bekerja keras dalam lingkungan keluarga sanggup dilakukan dengan cara berikut.
Bekerja keras juga wajib dilakukan dalam lingkungan sekolah dengan cara sebagai berikut.
Bekerja keras dalam lingkungan masyarakat sanggup dilakukan dengan cara sebagai berikut.
Begitu besar penghargaan Islam pada kesungguhan dalam bekerja, sampai Allah Swt. menempatkannya dalam kategori ibadah. Dengan demikian, tidak hanya laba materiil yang didapat, tetapi juga pahala dari sisi Allah Swt. Bahkan, dalam beberapa hadis dikatakan, bahwa bekerja dengan sungguh-sungguh sanggup menghapuskan dosa yang tidak bisa dihapus oleh acara ibadah mahzah. Simaklah hadis berikut. ”Barang siapa pada malam hari mencicipi kelelahan dari upaya keterampilan kedua tangannya pada siang harinya, maka pada malam itu ia diampuni.” (H.R. Ahmad)
Dengan keutamaan di atas, tidak ada alasan untuk kita bermalas-malasan dalam menjalankan sesuatu, khususnya dikala bekerja. Selain itu, sesuatu yang kita kerjakan seharusnya sesuatu baik dan bermanfaat, baik untuk diri sendiri atau orang lain. Kita tinggal dan hidup di Indonesia yang dikenal sebagai negeri bertanah subur. Sayangnya, dengan kesuburan tanahnya, sebagian masyarakat kita sudah cukup merasa puas sehingga tidak mau bangun mengejar ketertinggalannya dengan bangsa-bangsa lain. Bagaimana semoga masyarakat Indonesia terdorong untuk bekerja keras dalam membangun negeri?
Sumber : Pendidikan Agama Islam Kelas VII, Husni Thoyar
- Menunjukkan telah mengoptimalkan potensi dirinya. Manusia telah dikaruniai akal, rasa, dan karsa sehingga wajib menjaga harkat dan martabat dirinya.
- Seseorang sanggup mengubah nasib dirinya semoga menjadi lebih baik. Dalam Al-Qur’an dijelaskan bahwa Allah tak akan mengubah nasib suatu kaum sampai kaum itu sendiri yang mengubahnya.
- Menunjukkan perilaku tanggung jawab dengan memenuhi kebutuhan dirinya sendiri.
- Dapat hidup berdikari sehingga tidak menjadi beban orang lain.
- Turut serta dalam memajukan lingkungan sekitar dan negara.
- Menunjukkan persiapan semoga sanggup menggapai kesuksesan pada hari esok. Pekerja keras selalu melaksanakan perencanaan dan perjuangan keras dalam hidupnya. Meskipun risikonya tidak sanggup ia petik langsung, tetap sanggup dimanfaatkan untuk generasi sesudahnya.
Anjuran bekerja keras untuk mengubah nasib diri insan sanggup ditemukan dalam ayat Al-Qur’an yang berbunyi sebagai berikut.
Artinya: Sesungguhnya Allah tak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri . . . . (Q.S. ar-Ra‘d : 11)
Dengan banyak sekali keutamaan dari kerja keras, mengatakan sifat ini sangat penting untuk dibiasakan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan bekerja keras kita akan sanggup menerima kesuksesan hidup di dunia dan akhirat.
Bekerja Keras dalam Keseharian
Sikap kerja keras wajib kita wujudkan dalam kehidupan nyata. Caranya yakni dengan dengan menjalankan sesuatu secara sungguh-sungguh, istiqamah, dan tidak gampang menyerah. Bekerja keras wajib dilakukan, walaupun memulainya dari hal-hal yang kecil dan terbatas. Sikap kerja keras sanggup kita lakukan dalam banyak sekali lingkungan, contohnya keluarga, sekolah, atau masyarakat. Bekerja keras dalam lingkungan keluarga sanggup dilakukan dengan cara berikut.
- Bekerja dengan sungguh-sungguh di rumah untuk membantu orang tua.
- Memanfaatkan waktu luang untuk belajar.
- Tidak membuang waktu untuk melaksanakan sesuatu yang tidak berguna.
- Membelanjakan uang dengan hati-hati dan gemar menabung.
- Berhemat dalam segala hal, contohnya dalam penggunaan Sumber energi, menyerupai listrik, gas, bahan bakar minyak, dan air.
Bekerja keras juga wajib dilakukan dalam lingkungan sekolah dengan cara sebagai berikut.
- Giat dan bersemangat dalam belajar.
- Bersikap aktif dalam belajar, contohnya bertanya kepada guru mengenai materi yang akan dipahami.
- Tidak gampang frustasi dalam mengerjakan kiprah yang diberikan guru.
- Tidak tergantung kepada orang lain dalam mengerjakan tugas-tugas sekolah.
- Rajin mengikuti kegiatan ekstrakurikuler untuk meningkatkan prestasi diri.
Bekerja keras dalam lingkungan masyarakat sanggup dilakukan dengan cara sebagai berikut.
- Ikut serta dalam kegiatan masyarakat, menyerupai siskamling dan kerja bakti.
- Turut serta dalam menjaga ketertiban dalam bermasyarakat.
- Menjaga lingkungan semoga tetap higienis dan asri.
- Bersikap ramah tamah, peduli, dan suka menolong pada masyarakat sekitar.
- Bersikap rendah hati dan tidak arogan dalam setiap kesempatan.
Pahala Bekerja Keras
Memiliki semangat/etos kerja tinggi sangat diutamakan dalam pemikiran Islam. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadis yang artinya, ”Tidaklah seorang di antara kalian makan suatu makanan lebih baik daripada memakan dari hasil keringatnya sendiri.” (H.R. Baihaqi). Oleh lantaran itu, Islam mendorong setiap insan selalu bekerja keras serta bersungguh-sungguh mencurahkan tenaga dan kemampuannya dalam bekerja.Begitu besar penghargaan Islam pada kesungguhan dalam bekerja, sampai Allah Swt. menempatkannya dalam kategori ibadah. Dengan demikian, tidak hanya laba materiil yang didapat, tetapi juga pahala dari sisi Allah Swt. Bahkan, dalam beberapa hadis dikatakan, bahwa bekerja dengan sungguh-sungguh sanggup menghapuskan dosa yang tidak bisa dihapus oleh acara ibadah mahzah. Simaklah hadis berikut. ”Barang siapa pada malam hari mencicipi kelelahan dari upaya keterampilan kedua tangannya pada siang harinya, maka pada malam itu ia diampuni.” (H.R. Ahmad)
Dengan keutamaan di atas, tidak ada alasan untuk kita bermalas-malasan dalam menjalankan sesuatu, khususnya dikala bekerja. Selain itu, sesuatu yang kita kerjakan seharusnya sesuatu baik dan bermanfaat, baik untuk diri sendiri atau orang lain. Kita tinggal dan hidup di Indonesia yang dikenal sebagai negeri bertanah subur. Sayangnya, dengan kesuburan tanahnya, sebagian masyarakat kita sudah cukup merasa puas sehingga tidak mau bangun mengejar ketertinggalannya dengan bangsa-bangsa lain. Bagaimana semoga masyarakat Indonesia terdorong untuk bekerja keras dalam membangun negeri?
Sumber : Pendidikan Agama Islam Kelas VII, Husni Thoyar