Kisah Abunawas : Dua Teka-Teki Baginda Harun Al Rasyid
Wednesday, September 19, 2018
Edit
Syahdan, Baginda Harun Al Rasyid sedang tampak murung. Apa penyebabnya ? ternyata alasannya ialah tidak ada satupun diantara menterinya yang sanggup menemukan tanggapan dari 2 teka-teki pertanyaan dari Baginda. Bahkan para penasihat kerajaan pun tidak bisa memberi klarifikasi yang sanggup memuaskan Baginda. Padahal Baginda sendiri ingin sekali mengetahui tanggapan yang sebenarnya.
Karena amat penasaran, para penasihat Raja menyarankan semoga Abu Nawas saja yang memecahkan dua pertanyaan Baginda tersebut. Tak usang kemudian Abu Nawas dihadapkan kepada Raja. Baginda menyampaikan bahwa akhir-akhir ini ia tak bisa tidur alasannya ialah selalu diganggu oleh keingintahuannya menyingkap dua diam-diam alam.
"Baginda yang mulia, diam-diam alam manakah yang Paduka maksudkan?", tanya Abu Nawas dengan tenang.
"hhmmm... ada dua teka-teki yang selama ini menarik hati pikiranku", kata Baginda.
"Bolehkah hamba mengetahui kedua teka-teki itu wahai Paduka Raja junjungan hamba."
"Baiklah ... Yang pertama, di manakah bahwasanya batas jagat raya ciptaan Allah SWT ini?" tanya Baginda.
"Di dalam pikiran, wahai Paduka yang mulia." jawab Abu Nawas dengan tangkas dan tanpa ragu, "Tuanku yang mulia," lanjut Abu Nawas ’ketidakterbatasan itu ada alasannya ialah adanya keterbatasan. Dan keterbatasan itu ditanamkan oleh Allah SWT di dalam otak manusia. Dari itulah, insan tidak pernah akan tahu di mana bahwasanya batas jagat raya ini. sesuatu yang tidak terbatas tentu tak akan bisa diukur oleh sesuatu yang terbatas."
Mendengar klarifikasi Abu Nawas yang masuk logika itu, Baginda Harun Al Rasyid mulai tersenyum alasannya ialah merasa puas. "Wahai Abu Nawas, manakah yang lebih banyak jumlahnya : bintang-bintang di langit ataukah ikan-ikan di laut?". Tanya Baginda melanjutkan teka-teki yang kedua.
Abu Nawas tanpa ragu menjawab dengan tangkas. "Ikan-ikan di bahari wahai Baginda."
"Mengapa engkau begitu yakin hai Abu Nawas ? Apakah engkau pernah menghitung jumlah ikan di laut?" tanya Baginda heran.
"Wahai Paduka yang mulia, kita semua tahu... bahwa ikan-ikan di bahari setiap hari ditangkapi dalam jumlah besar, namun jumlah mereka tetap banyak seakan-akan ikan itu tidak pernah berkurang alasannya ialah saking banyaknya. Sementara bintang-bintang, walaupun jumlah mereka juga banyak, mereka tidak pernah rontok." jawab Abu Nawas dengan tegas dan meyakinkan.
Seketika itu juga rasa ingin tau yang selama ini menghantui Baginda hilang lenyap tak berbekas. Baginda Raja Harun Al Rasyid memberi hadiah untuk Abu Nawas harta yang cukup banyak.
Karena amat penasaran, para penasihat Raja menyarankan semoga Abu Nawas saja yang memecahkan dua pertanyaan Baginda tersebut. Tak usang kemudian Abu Nawas dihadapkan kepada Raja. Baginda menyampaikan bahwa akhir-akhir ini ia tak bisa tidur alasannya ialah selalu diganggu oleh keingintahuannya menyingkap dua diam-diam alam.
Abu Nawas dan Baginda Harun Al Rasyid |
"Baginda yang mulia, diam-diam alam manakah yang Paduka maksudkan?", tanya Abu Nawas dengan tenang.
"hhmmm... ada dua teka-teki yang selama ini menarik hati pikiranku", kata Baginda.
"Bolehkah hamba mengetahui kedua teka-teki itu wahai Paduka Raja junjungan hamba."
"Baiklah ... Yang pertama, di manakah bahwasanya batas jagat raya ciptaan Allah SWT ini?" tanya Baginda.
"Di dalam pikiran, wahai Paduka yang mulia." jawab Abu Nawas dengan tangkas dan tanpa ragu, "Tuanku yang mulia," lanjut Abu Nawas ’ketidakterbatasan itu ada alasannya ialah adanya keterbatasan. Dan keterbatasan itu ditanamkan oleh Allah SWT di dalam otak manusia. Dari itulah, insan tidak pernah akan tahu di mana bahwasanya batas jagat raya ini. sesuatu yang tidak terbatas tentu tak akan bisa diukur oleh sesuatu yang terbatas."
Mendengar klarifikasi Abu Nawas yang masuk logika itu, Baginda Harun Al Rasyid mulai tersenyum alasannya ialah merasa puas. "Wahai Abu Nawas, manakah yang lebih banyak jumlahnya : bintang-bintang di langit ataukah ikan-ikan di laut?". Tanya Baginda melanjutkan teka-teki yang kedua.
Abu Nawas tanpa ragu menjawab dengan tangkas. "Ikan-ikan di bahari wahai Baginda."
"Mengapa engkau begitu yakin hai Abu Nawas ? Apakah engkau pernah menghitung jumlah ikan di laut?" tanya Baginda heran.
"Wahai Paduka yang mulia, kita semua tahu... bahwa ikan-ikan di bahari setiap hari ditangkapi dalam jumlah besar, namun jumlah mereka tetap banyak seakan-akan ikan itu tidak pernah berkurang alasannya ialah saking banyaknya. Sementara bintang-bintang, walaupun jumlah mereka juga banyak, mereka tidak pernah rontok." jawab Abu Nawas dengan tegas dan meyakinkan.
Seketika itu juga rasa ingin tau yang selama ini menghantui Baginda hilang lenyap tak berbekas. Baginda Raja Harun Al Rasyid memberi hadiah untuk Abu Nawas harta yang cukup banyak.