Pengertian Dan Dalil Naqli Sepuluh Asma’Ul Husna

1. Pengertian Asma’ul Husna

Asma ’ul husna secara bahasa berarti nama-nama yang baik (Ensiklopedi Islam untuk Pelajar 1. 2001. Halaman 77). Asma’ul husna secara istilah berarti nama-nama baik yang dimiliki Allah Swt. sebagai bukti kemuliaan dan keagungan-Nya. Asma’ul husna tidak diberikan oleh siapa pun atau makhluk-Nya. Nama-nama tersebut diberikan oleh Allah Swt. sendiri dan hanya Dia yang berhak atas nama tersebut. Allah Swt. berfirman ibarat berikut.
ul husna tidak diberikan oleh siapa pun atau makhluk Pengertian dan Dalil Naqli Sepuluh Asma’ul Husna

Artinya: Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Dia mempunyai nama-nama yang indah. Apa yang di langit dan di bumi bertasbih kepada-Nya. Dan Dialah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana. (Q.S. al-Hasyr [59]: 24)

Ayat di atas menjelaskan bahwa Allah Swt. mempunyai asma’ul husna yang memperlihatkan keindahan, keagungan, dan kesempurnaan-NyaAllah Swt. menganjurkan hamba-Nya membaca asma’ul husna ketika memohon kepada Allah Swt. Anjuran tersebut dimaksudkan biar kita senantiasa teringat pada kekuasaan dan keagungan-Nya serta bisa meneladaninya dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, ketika memohon ampun kepada Allah Swt. kalian dianjurkan membaca asma’ul husna al-Gaffar. Ketika memohon rezeki kepada Allah, kalian dianjurkan membaca ar-Razzaq dan seterusnya. Akan tetapi, kita dihentikan menyalahgunakan asma’ul husna-Nya untuk sesuatu yang tidak sesuai dengan syariat-Nya. Perhatikan firman Allah Swt. berikut ini.
ul husna tidak diberikan oleh siapa pun atau makhluk Pengertian dan Dalil Naqli Sepuluh Asma’ul Husna
Artinya: Dan Allah mempunyai Asma ’ul Husna (nama-nama yang terbaik), maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut Asma ’ul Husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyalahartikan nama-nama-NyaMereka kelak akan menerima akhir terhadap apa yang telah mereka kerjakan. (Q.S. al-A‘raf [7]: 180)

Allah Swt. mempunyai 99 asma’ul husna. Selain ayat Al-Qur’an yang menjelaskan ihwal asma’ul husna, Rasulullah saw. dalam sebuah hadis menjelaskan ihwal jumlah asma’ul husna. Perhatikan sabda Rasulullah saw. berikut ini
ul husna tidak diberikan oleh siapa pun atau makhluk Pengertian dan Dalil Naqli Sepuluh Asma’ul Husna

Artinya: Rasulullah saw. bersabda: ”Sesungguhnya Allah mempunyai 99 nama, yaitu seratus kurang satu. Barang siapa yang menghimpunnya akan masuk surga.” (H.R. Bukhari dan Muslim)

2. Dalil Naqli Sepuluh Asma'ul Husna Allah 

Asma’ul husna Allah Swt. berjumlah 99. Akan tetapi, hanya sepuluh yang akan kita pelajari dalam artikel ini. Kesepuluh asma’ul husna yang akan kalian pelajari sebagai berikut.

a. Al-‘Aziz

Al-‘Aziz merupakan salah satu asma’ul husna Allah. Al-‘Aziz berarti Allah Swt. Mahaperkasa. Dia sanggup berbuat sesuai dengan kehendak-Nya. Jika Dia menghendaki banjir terjadi, banjir itu pun akan terjadi. Jika Allah Swt. menghendaki hujan yang turun berhenti sesaat, hal itu niscaya terjadi. Bahkan, ketika Dia berkehendak turun hujan, ketika matahari bersinar, hal itu pun niscaya terjadi. Demikianlah, kehendak Allah Swt. niscaya terwujudAllah Swt. pastilah zat Yang Mahaperkasa. Bagaimana tidak? Dia telah membuat alam dan seluruh isinya tanpa derma siapa pun. Dia juga sendirian dalam mengatur makhluk-Nya. Zat yang bisa melaksanakan hal tersebut tentulah zat Yang Mahaperkasa.

Makhluk-Nya tidak pantas mempunyai asma’ul husna al-‘Aziz alasannya ialah tidak sanggup melaksanakan hal tersebut. Hanya Dia yang pantas mempunyai asma’ul husna al-‘Aziz dan sanggup melaksanakan segala sesuatu tanpa derma pihak mana pun. Berkaitan dengan asma’ul husna al-‘Aziz, Allah Swt. berfirman ibarat berikut.

Artinya: Sesungguhnya Allah mengetahui apa saja yang mereka seru selain Allah. Dan Dia Mahaperkasa lagi Mahabijaksana. (Q.S-al-‘Ankabut [29]: 42)

b. Al-Wahhab

Al-Wahhab artinya Maha Pemberi. Allah Swt. memberi sesuatu yang diharapkan hamba-Nya. Dia menawarkan karunia kepada seluruh makhluk-Nya. Hanya Dia yang sanggup memberi karunia. Kadang, makhluk-Nya tidak meminta, Dia telah memberi karuniaLihat saja, ketika dilahirkan kalian telah mempunyai mata padahal kalian tidak pernah memintanya. Mata yang dikaruniakan sanggup dipakai untuk menyaksikan keindahan dunia. Dengan memakai mata, kalian sanggup melihat ciptaan-Nya. Pernahkah kalian memesan mata kepada Allah sebelum dilahirkan?

Mata, telinga, kaki, tangan, jantung, hati, dan potongan badan kalian lainnya merupakan karunia Allah yang tidak ternilai harganya. Alam dan seluruh isinya juga merupakan karunia Allah Swt. bagi makhluk- NyaManusia hendaknya bersyukur terhadap karunia yang telah diberikan-Nya dan memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya. Tidak sepantasnya insan merusak atau kufur terhadap karuniaNya. Hal itu hanya sebagian dari pemberian Allah yang tampak. Masih banyak lagi karunia Allah yang tidak tampak oleh mata. Misalnya kesehatan, rasa aman, kekayaan, dan nikmat lainnya. Semua itu harus disyukuri. Berkaitan dengan asma’ul husna al-Wahhab, Allah Swt. berfirman ibarat berikut.


Artinya: (Mereka berdoa), ”Ya Tuhan kami, janganlah Engkau condongkan hati kami kepada kesesatan sehabis Engkau berikan petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu, sebenarnya Engkau Maha Pemberi.” (Q.S. Ali ‘Imran [3]: 8)

c. Al-Fattah

Al-Fattah merupakan salah satu asma ’ul husna Allah Swt- h berarti Maha Pemberi Keputusan. Keputusan yang Al-Fatta diberikan Allah Swt. merupakan keputusan yang seadil-adilnya. Berkaitan dengan asma’ul husna al-Fattah, Allah Swt. berfirman ibarat berikut.

Artinya: Katakanlah, ”Tuhan kita akan mengumpulkan kita semua, lalu Dia memberi keputusan antara kita dengan benar. Dan Dia Yang Maha Pemberi Keputusan, Maha Mengetahui.” (Q.S. Saba’ [34]: 26)

Allah Swt. Maha Pemberi Keputusan. Dia tidak akan salah dalam memberi keputusan kepada makhluk-Nya. Keputusan Allah Swt berlaku bagi seluruh makhluk. Di alam abadi kelak insan akan mendapatkan keputusan Allah Swt. sesuai dengan amal perbuatannya di dunia. Jika di dunia amalnya baik, keputusan baik pula yang akan diterima di alam abadi kelak. Sebaliknya, kalau perbuatan insan di dunia merupakan perbuatan jelek, keputusan Allah Swt. sesuai dengan perbuatannya tersebut.

d. Al-Qayyum

Al-Qayyum merupakan satu dari 99 asma ’ul husna Allah. Al-Qayyum berarti Allah Maha Berdiri Sendiri. Allah Swt. tidak membutuhkan derma pihak lain. Dia sanggup melaksanakan kehendak-Nya sendirian. Dia tidak membutuhkan pendapat, saran, dan kritik dari mana pun. Segala yang dikehendaki-Nya pastilah terwujud. Tidak ada yang sanggup menghalangi atau menolak kehendak-Nya. Allah Swt. Mahamandiri sebagaimana firman-Nya berikut ini.
Artinya: Allah, tidak ada Tuhan selain Dia. Yang Mahahidup, yang terus- menerus mengurus (makhluk-Nya). (Q.S. Ali ‘Imra n [3]: 2)

e. Al-Hadi

Al-Hadi berarti Pemberi Petunjuk. Allah Swt. memberi petunjuk kepada mereka yang dikehendaki-Nya. Hanya Allah Swt. yang sanggup memberi petunjuk kepada makhluk-Nya. Tidak ada seorang pun yang bisa memberi petunjuk. Bahkan, rasul-Nya tidak bisa memberi petunjuk. Memberi petunjuk kepada makhluk-Nya merupakan hak prerogatif Allah Swt. Tidak ada makhluk yang sanggup memaksa-Nya untuk memberi petunjuk atau tidak memberi petunjuk kepada makhluk. Allah Swt. berfirman ibarat berikut.
Artinya: Sungguh, engkau (Muhammad) tidak sanggup memberi petunjuk kepada orang yang engkau kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang Dia kehendaki, dan Dia lebih mengetahui orang-orang yang mau mendapatkan petunjuk. (Q.S. al-Qasas . [28]: 56)

f. As-Salam 

As-Salam merupakan salah satu asma ’ul husna Allah Swt. yang berarti Maha Pemberi Keselamatan. Hanya Allah Swt. yang sanggup mem- beri keselamatan kepada makhluk-Nya. Keselamatan yang kalian nikmati hanya sanggup diberikan oleh Allah Swt. Perhatikan firman Allah Swt.
Artinya: . . . Maha Raja, Yang Mahasuci, Yang Mahasejahtera, Yang Maha Menjaga Keamanan, Pemelihara Keselamatan, Yang Mahaperkasa, Yang Mahakuasa, Yang Memiliki segala keagungan . . . . (Q.S. al-Hasyr [59]: 23)

Coba kita renungkan, ketika banjir melanda. Rumah-rumah tenggelam, jalanan tidak terlihat lagi, dan pepohonan turut hanyut terbawa air. Pada dikala ibarat itu, siapakah yang sanggup menawarkan keselamatan? Hanya Allah Swt. yang bisa memberi keselamatan. Tidak ada satu orang pun yang bisa menjamin dan memberimu keselamatan. Oleh alasannya ialah itu, keselamatan yang telah dikaruniakan Allah Swt. harus disyukuri. Memohon proteksi dan keselamatan kepada Allah Swt. dilakukan setiap saat.

g. Al-Wadud

Al-Wadud berarti Maha Mengasihi. Allah Swt. Dia mencintai seluruh makhluk, baik yang beriman maupun tidak beriman. Dia tidak pilih-pilih dalam memberi kasih-Nya. Coba kalian renungkan. Belas kasih-Nya tidak henti-hentinya dikaruniakan meskipun mereka melaksanakan maksiat. Meskipun insan melanggar larangan-Nya, Dia tidak berhenti mengaruniakan kasih sayang. Sungguh, suatu nikmat yang patut disyukuri. Berkaitan dengan asma ’ul husna al-Wadud Allah Swt. berfirman dalam Al-Qur’an ibarat berikut.
Artinya: Dan Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Pengasih. (Q.S- al-Buruj [85]: 14)

h. Al-Latif

Allah Swt. Mahalembut. Oleh alasannya ialah itu, Dia mempunyai asma’ul husna al-Latif. Allah Swt. Mahakuat, tetapi Dia juga Mahalembut. Dia mengampuni dosa hamba-hamba yang dikehendaki-Nya. Berkaitan dengan asma’ul husna al-Latif, Allah Swt. berfirman ibarat berikut.
Artinya: . . . Dan Dia Mahahalus, Maha Mengetahui. (Q.S. al-Mulk [67]: 14)

i. Al-Qawiyy 

Al-Qawiyy merupakan salah satu nama Allah yang indah dan agung. Al-Qawiyy berarti Mahakuat. Kekuatan Allah Swt. tidak terbatas. Kekuatan dan kekuasaan-Nya mencakup segala sesuatu. Tidak ada satu pun makhluk yang bisa menandingi kekuatan-NyaKeteraturan alam semesta dan seluruh isinya merupakan salah satu bukti Mahakuat-Nya. Dia Mahakuat dan Mahakuasa sehingga bisa membuat dan mengatur seluruh makhluk-Nya tanpa derma siapa pun. Hanya Allah Swt. yang mempunyai nama al-Qawiyy. Simak firman-Nya berikut ini.
Artinya: . . . Sungguh, Allah Mahakuat lagi sangat keras siksaan-Nya- (Q.S. al-Anfa l [8]: 52)

j. Al-Hafiz 

Al-Hafiz merupakan salah satu dari 99 asma’ul husna. Al-Hafiz berarti Allah Maha Menjaga. Allah Swt. menjaga seluruh makhluk- Nya. Tidak ada satu pun makhluk yang terlewat dari penjagaan-Nya. Demikian juga alam semesta. Alam semesta beserta isinya kalau tidak dijaga akan mengalami kerusakan. Allah Swt. bisa menjaga seluruh ciptaan-Nya tanpa derma siapa pun. Berkaitan dengan asma’ul husna al-Hafiz, Allah Swt. berfirman ibarat berikut.
Artinya: . . . Sesungguhnya Tuhanku Maha Pemelihara segala sesuatu- (Q.S. Hud [11]: 57)


Asma’ul husna berjumlah 99. Dalam potongan ini gres sepuluh asma’ul husna yang disebutkan dan dijelaskan. Kali ini kalian diberi kiprah untuk menemukan 89 asma’ul husna lainnya. Untuk melaksanakan acara ini, ikutilah petunjuknya berikut ini.

  1. Bagilah kelas menjadi dua kelompok.
  2. Kelompok pertama bertugas untuk mencari 44 asma’ul husna. Kelompok kedua bertugas untuk mencari dan menemukan 45 asma’ul husna lainnya.
  3. Tulislah alhasil dalam bentuk tabel.
  4. Bacakan hasil penelusuran kalian di depan kelas. Selanjutnya, serahkan kepada guru untuk dinilai.
Pengertian dan Dalil Naqli Sepuluh Asma’ul Husna ini seharusnya tidak hanya menjadi sekedar pengetahuan saja, tapi wajib kita teladani dalam kehidupan sehari-hari. Bagaimana caranya ? silahkan simak di artikel Meneladani Sifat-Sifat Allah Swt. dalam Kehidupan

Sumber : Pendidikan Agama Islam Kelas VII, Husni Thoyar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel