17 Ilmu Yang Harus Dikuasai Dalam Memahami Ayat-Ayat Al-Qur’An


Sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam : “Barangsiapa menguraikan Al Qur’an dengan logika pikirannya sendiri dan merasa benar, maka bahwasanya beliau telah berbuat kesalahan”. (HR. Ahmad)

Pada jaman selesai ini Perselisihan lantaran perbedaan pemahaman yang terjadi boleh jadi dikarenakan segelintir kaum muslim terhasut atau korban ghazwul fikri (perang pemahaman) yang dilancarkan oleh kaum Zionis Yahudi sehingga cara memahami Al Qur'an dan Hadits mengikuti cara  pemahaman  yang serampangan berdasarkan pikiran dan nafsunya mereka sendiri.

Mereka memahami Al Qur'an dan Hadits dengan makna dzahir atau yang kami namakan pemahaman dengan metodologi “terjemahan saja” berdasarkan arti bahasa (lughot) dan istilah (terminologi). Hal ini umum terjadi pada mereka yang memahami agama berlandaskan muthola’ah , menelaah kitab dengan logika pikirannya sendiri.

Dari Ibnu Abbas ra Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda…”Barangsiapa yg berkata mengenai Al-Qur’an tanpa ilmu maka ia menyediakan tempatnya sendiri di dalam neraka” (HR.Tirmidzi)

Untuk memaknai ayat-ayat dalam Al-Qur'an, ada 17 Ilmu yang harus dikuasai semoga sanggup memahaminya dengan benar tidak serampangan, Ke-17 ilmu tersebut yaitu sbb.

1. Ilmu Mawathin al-Nuzul.
Yaitu ilmu yang menunjukan tempat-tempat turunnya ayat, masanya, awal dan akhirnya. Kitab yang membahas ilmu ini banyak. (Diantaranya ialah al-Itqan, goresan pena al-Suyuthi)

2. Ilmu Tawarikh al-Nuzul.
Yaitu ilmu yang menunjukan dan menjelaskan masa turun ayat dan tertib turunnya, satu demi satu, dari awal turun sampai akhirnya, dan tertib turun surat dengan sempurna.

3. Ilmu Asbab al-Nuzul.
Yaitu ilmu yang menunjukan sebab-sebab turun ayat. (Diantara kitab yang menjelaskan hal ini ialah Lubab al-Nazul karangan al-Suyuthi)

4. Ilmu Qira'at.
Yaitu ilmu yang menunjukan rupa-rupa Qira'at (bacaan al-Qur'an yang diterima dari Rasulullah SAW). (Seindah-indah kitab untuk mempelajari ilmu ini ialah kitab al-Nasyr Fi Qira'at al-Asyr, goresan pena Ibnu Jazary)

5. Ilmu Tajwid.
Ilmu yang menunjukan cara membaca al-Qur'an, kawasan mulai dan pemberhentianny­a, dan lain-lain yang berafiliasi dengan itu.

6. Ilmu Gharib al-Qur'an.
Ilmu yang menunjukan makna kata-kata yang ganjil yang tidak terdapat dalam kitab-kitab biasa, atau tidak terdapat dalam percakapan sehari-hari. Ilmu ini menunjukan makna kata-kata yang halus, tinggi, dan pelik.

7. Ilmu I'rabil Qur'an.
Ilmu yang menunjukan baris al-Qur'an dan kedudukan lafal dalam ta'bir (susunan kalimat). Di antara kitab yang memenuhi kebutuhan dalam membahas ilmu ini ialah Imla al-Rahman, karangan Abdul Baqa al-Ukbary.

8. Ilmu Wujuh wa al-Nazhair.
Yaitu ilmu yang menunjukan kata-kata al-Qur'an yang banyak arti; menunjukan makna yang dimaksud pada satu-satu tempat. (Ilmu ini sanggup mempelajari dalam kitab Mu'tarak alAqran, karangan al-Suyuthi)

9. Ilmu Ma'rifat al-Muhkam wa al-Mutasyabih.
Ilmu yang menyatakan ayat-ayat yang dipandang muhkam dan ayat-ayat yang dianggap mutasyabih. (Salah satu kitab mengenai illmu ini ialah al-Manzhumah al-Sakhawiyah, susunan Imam al-Sakhawy)

10. Ilmu Al-Nasikh wa Al-Mansukh.
Yaitu ilmu yang menunjukan ayat-ayat yang dianggap mansukh oleh sebagian mufassir. (Untuk mempelajari ilmu ini sanggup dibaca kitab al-Nasikh wa al-Mansukh, susunan Abu Ja'far al-Nahhas dan al-Itqan karangan al-Suyuthi)

11. Ilmu Bada'i Al-Qur'an.
Ilmu yang membahas keindahan-keind­ahan Al-Qur'an. Ilmu ini menunjukan kesusasteraan Al-Qur'an, kepelikan-kepel­ikan dan ketinggian-keti­nggian balaghah-nya. (Untuk ini sanggup juga dibaca kitab al-Itqan karangan al-Suyuthi)

12. Ilmu I'dazAal-Qur'an.
Yaitu ilmu yang menunjukan kekuatan susunan tutur al- Qur'an, sehingga ia dipandang sebagai mukjizat, sanggup melemahkan segala andal bahasa Arab. (Kitab yang memenuhi keperluan ini ialah I’jaz al-Qur'an, karangan al-Baqillany)

13. Ilmu Tanasub Ayat al-Qur'an.
Ilmu yang menunjukan persesuaian antara suatu ayat dengan ayat sebelum dan sesudahnya. (Kitab yang memaparkan ilmu ini ialah, Nazhmu al-Durar karangan Ibrahim al-Riqa'iy)

14. Ilmu Aqsam al-Qur'an.
Yaitu ilmu yang menunjukan arti dan maksud-maksud sumpah Tuhan atau sumpah-sumpah lainnya yang terdapat di dalam al-Qur'an.

15. Ilmu Amtsal al-Qur'an.
Ilmu yang menunjukan segala perumpamaan yang ada dalam al-Qur'an.(Kitab yang sanggup dipelajari untuk ilmu ini antara lain Amtsal al-Qur'an karangan al-Mawardi)

16. Ilmu Jidal Al-Qur'an.
Ilmu untuk mengetahui rupa-rupa debat yang dihadapkan Al- Qur'an kepada kaum musyrikin dan lain-lain. Ayat-ayat yang mengandung problem ini. (Dikumpulkan oleh Najamuddin al- Thusy)

17. Ilmu Adab al-Tilawah al-Qur'an.
Yaitu ilmu yang mempelajari segala bentuk hukum yang harus digunakan dan dilaksanakan di dalam membaca al-Qur'an. Segala kesusilaan, kesopanan dan ketentuan yang harus dijaga dikala membaca al-Qur'an. Salah satu kitab yang amat baik.

Sumber : YusufAl-Buchory Bin AL-Azhar in TASHOWWUF ILMU PENJAGA BATHIN DAN MANISNYA IBADAH dan diposting kembali oleh:Abdul Qodir Al-Busthomi III, MKub dalam kitab Al-Tibyan, karangan al-Nawawy)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel