Pengertian Tekun Dan Giat Dalam Agama Islam
Sunday, September 23, 2018
Edit
Kata tekun dan ulet sudah sangat sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari, contohnya pada kalimat "petani itu sangat tekun dalam bekerja sehingga balasannya ia sukses" atau "Akbar awalnya yaitu seorang pengusaha kecil, tapi berkat keuletannya balasannya kini menjadi salah seorang pengusaha besar di Indonesia". Tapi apa gotong royong yang dimaksud dengan tekun dan ulet itu? bagaimana pengertian tekun dan ulet dalam sudut pandang agama Islam? Apa keutamaan tekun dan ulet dalam Islam? Bagaimana caranya bersikap tekun dan ulet dalam kehidupan sehari-hari? Mari kita bahasa satu persatu.
Ulet diartikan dengan berpengaruh atau tidak gampang putus asa. Orang yang bersifat ulet berarti tidak gampang mengalah meskipun banyak kendala yang harus dihadapi. Keyakinan bahwa perjuangan yang dilakukan akan menuai hasil dan tidak sia-sia, selalu dimiliki oleh orang yang ulet. Penjelasan di atas menyampaikan bahwa antara sifat tekun dan ulet mempunyai hubungan yang tidak sanggup dipisahkan. Keduanya harus ditunjukkan dengan sikap sungguh-sungguh dan tidak gampang menyerah.
Ketekunan dan keuletan merupakan salah satu syarat yang harus dimiliki oleh seseorang untuk meraih kesuksesan dalam hidup. Jika kerja keras, ketekunan, dan keuletan yang telah kita lakukan, ternyata belum membuahkan hasil yang memuaskan, tetap bersabar. Kita dihentikan mengalah dan putus asa.
Dalam Al-Qur’an Allah secara tegas membenci orang-orang yang gampang mengalah dan putus asa. Simaklah firman Allah Swt. berikut.
Artinya: . . . . Dan jangan kau berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya yang berputus asa dari rahmat Allah, hanyalah orang-orang yang kafir. (Q.S. Yusuf [12]: 87)
Sikap frustasi dalam menjalankan sesuatu bukan jalan keluar yang baik. Sesungguhnya kesulitan apa pun sanggup diselesaikan secara baik, asalkan disertai perjuangan keras dan ketekunan. Sebuah pepatah Arab mengatakan:
Artinya: Siapa yang berusaha dengan sungguh-sungguh akan mendapat hasil.
Berbeda dengan orang yang bersikap putus asa, ia akan menghentikan persoalannya dan tidak terselesaikan. Bahkan, ia dianggap sebagai orang yang tidak yakin pada kekuasaan dan kebesaran Allah sehingga digolongkan sebagai kaum kafir. Contoh sikap tekun dan ulet sanggup ditemukan dalam uraian berikut.
Syuaibah duduk di dingklik Sekolah Menengah Pertama. Ia mempunyai kelebihan dalam pelajaran bahasa Indonesia tetapi lemah dalam pelajaran matematika. Syuaibah tidak mau mengalah pada keadaan. Syuaibah mencar ilmu dengan sungguh-sungguh dan mengikuti les matematika. Berkat ketekunan dan keuletannya, nilai Syuaibah pada semester ini meningkat.
Dalam lingkungan sekolah, tekun dan ulet sanggup dilakukan dengan cara berikut.
Dalam lingkungan masyarakat, tekun dan ulet sanggup dilakukan dengan cara sebagai berikut.
1. Pengertian dan Contoh Tekun serta Ulet
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia tekun diartikan dengan rajin, keras hati, atau bersungguh-sungguh. Orang yang bersifat tekun ditunjukkan dengan kesungguhan dalam berusaha dan tetap bersemangat dalam menjalankan segala sesuatu. Jika menghadapi rintangan yang menghadang, orang yang tekun dan tidak gampang menyerah.Ulet diartikan dengan berpengaruh atau tidak gampang putus asa. Orang yang bersifat ulet berarti tidak gampang mengalah meskipun banyak kendala yang harus dihadapi. Keyakinan bahwa perjuangan yang dilakukan akan menuai hasil dan tidak sia-sia, selalu dimiliki oleh orang yang ulet. Penjelasan di atas menyampaikan bahwa antara sifat tekun dan ulet mempunyai hubungan yang tidak sanggup dipisahkan. Keduanya harus ditunjukkan dengan sikap sungguh-sungguh dan tidak gampang menyerah.
Ketekunan dan keuletan merupakan salah satu syarat yang harus dimiliki oleh seseorang untuk meraih kesuksesan dalam hidup. Jika kerja keras, ketekunan, dan keuletan yang telah kita lakukan, ternyata belum membuahkan hasil yang memuaskan, tetap bersabar. Kita dihentikan mengalah dan putus asa.
Dalam Al-Qur’an Allah secara tegas membenci orang-orang yang gampang mengalah dan putus asa. Simaklah firman Allah Swt. berikut.
Artinya: . . . . Dan jangan kau berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya yang berputus asa dari rahmat Allah, hanyalah orang-orang yang kafir. (Q.S. Yusuf [12]: 87)
Sikap frustasi dalam menjalankan sesuatu bukan jalan keluar yang baik. Sesungguhnya kesulitan apa pun sanggup diselesaikan secara baik, asalkan disertai perjuangan keras dan ketekunan. Sebuah pepatah Arab mengatakan:
Artinya: Siapa yang berusaha dengan sungguh-sungguh akan mendapat hasil.
Berbeda dengan orang yang bersikap putus asa, ia akan menghentikan persoalannya dan tidak terselesaikan. Bahkan, ia dianggap sebagai orang yang tidak yakin pada kekuasaan dan kebesaran Allah sehingga digolongkan sebagai kaum kafir. Contoh sikap tekun dan ulet sanggup ditemukan dalam uraian berikut.
Syuaibah duduk di dingklik Sekolah Menengah Pertama. Ia mempunyai kelebihan dalam pelajaran bahasa Indonesia tetapi lemah dalam pelajaran matematika. Syuaibah tidak mau mengalah pada keadaan. Syuaibah mencar ilmu dengan sungguh-sungguh dan mengikuti les matematika. Berkat ketekunan dan keuletannya, nilai Syuaibah pada semester ini meningkat.
2. Keutamaan Tekun dan Ulet
Ketekunan dan keuletan sanggup dilakukan dalam banyak sekali aktivitas, contohnya dalam mencar ilmu dan bekerja. Kedua sifat ini juga mengandung keutamaan-keutamaan tertentu, antara lain sebagai berikut.- Menjadi orang yang disukai oleh Allah. Dalam salah satu hadis riwayat Imam Bukhari dan Muslim dijelaskan bahwa amalan yang disukai oleh Allah yaitu yang dilakukan secara rajin.
- Memiliki perencanaan yang matang dalam menjalankan sesuatu.
- Pekerjaan menjadi cepat selesai sehingga tidak membuang waktu.
- Bersikap disiplin dalam menuntaskan sesuatu. Dengan kedisiplinan, orang yang tekun mempunyai sasaran dan tujuan dalam menjalankan sesuatu.
- Tidak gampang bergantung pada orang lain. Orang yang tekun dan ulet sanggup menuntaskan urusannya tanpa bergantung kepada orang lain.
- Bersikap optimis dalam menjalani hidup. Orang yang tekun dan ulet mempunyai kepercayaan diri dalam menjalankan sesuatu, tidak gampang menyerah. Ketekunan juga merupakan anutan agama yang sangat penting untuk kita biasakan. Bahkan, dalam beribadah kita juga dianjurkan untuk bersifat sederhana dan tidak berlebihan. Kita tidak dianjurkan untuk hiperbola dalam beribadah sehingga melupakan urusan yang lain. Kita dianjurkan untuk beribadah secara tekun, meskipun berupa amalan yang sederhana.
3. Bersikap Tekun dan Ulet dalam Keseharian
Sikap tekun dan ulet merupakan syarat utama untuk meraih kesuksesan dalam hidup. Sikap tekun dan ulet dalam lingkungan keluarga sanggup dilakukan dengan cara berikut.- Menyelesaikan pekerjaan rumah yang menjadi kiprah rutin.
- Berusaha menuntaskan pekerjaan rumah yang menjadi tugasnya sendiri, tanpa tergantung kepada orang lain.
- Menjalankan semua kegiatan di rumah dengan cermat, contohnya dengan membagi waktu untuk belajar, membantu orang tua, dan kegiatan lain.
Dalam lingkungan sekolah, tekun dan ulet sanggup dilakukan dengan cara berikut.
- Menjalankan peraturan sekolah dengan tertib.
- Menyelesaikan kiprah sekolah dengan sempurna.
- Mendengarkan pesan yang tersirat dan mematuhi perintah guru.
Dalam lingkungan masyarakat, tekun dan ulet sanggup dilakukan dengan cara sebagai berikut.
- Turut serta secara aktif dalam kegiatan yang berlangsung di tengah masyarakat.
- Menjaga ketertiban dan ketenangan di lingkungan sekitar.
- Bersikap peduli dan gemar menolong orang lain di lingkungan sekitar.
Sumber : Pendidikan Agama Islam Kelas VII, Husni Thoyar