Peneladanan Sepuluh Asma’Ul Husna


Sepuluh asma’ul husna yang telah kalian pelajari pada artikel sebelumnya harus diteladani dalam kehidupan sehari-hari. Asma’ul husna al-‘Aziz sanggup diteladani dengan cara mempunyai perilaku tegar dalam menghadapi segala masalah. Tegar dalam menuntut ilmu, menjalankan perintah-Nya, menjauhi larangan-Nya, dan menghadapi petaka yang datang. Suatu perilaku yang patut kalian miliki dan praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Sikap yang sanggup diteladani dari asma’ul husna al-Wahhab yaitu ringan tangan dalam membantu sesama. Jika ada saudara yang kekurangan segeralah dengan cepat dan cekatan membantu mereka. Bantuan yang diberikan sanggup berupa bahan maupun nonmateri. Jika dikaruniai bahan yang melimpah, jangan segan-segan untuk menginfakkannya di jalan Allah.

Asma’ul husna al-Qayyum harus diteladani dalam kehidupan. Caranya dengan merintis semoga sanggup hidup mandiri. Pergunakanlah kesempatan mencar ilmu yang kalian peroleh dengan sebaik-baiknya. Persaingan hidup yang semakin ketat menuntutmu sanggup hidup mandiri. Tidak bergantung dan menggantungkan keinginan kepada orang lain. Bayangkan, masa-masa yang akan kalian lalui yaitu masa-masa yang sulit. Bagaimana kalian akan menghadapinya? Apakah kalian akan mengandalkan orang lain untuk menghadapinya? Tentu tidak. Kalian harus sanggup menghadapinya sendiri. Orang-orang kawasan bergantung belum tentu akan bersama kalian selamanya. Mereka sanggup meninggalkan kalian atau kalian yang meninggalkan mereka. Oleh alasannya itu, rintislah perilaku hidup berdikari dan jangan membiasakan diri bergantung kepada orang lain.

Asma’ul husna al-Fattah hendaknya diteladani dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu cara untuk meneladani asma’ul husna al-Fattah yaitu dengan aktif dan turut serta dalam mengambil keputusan. Agar sanggup turut serta dalam mengambil keputusan, kalian harus aktif dalam aneka macam organisasi yang ada di sekolah maupun di luar sekolah. Dengan demikian, kalian sanggup turut serta dalam mengambil keputusan. Selain itu, kalian juga akan mencar ilmu berorganisasi.

Belajar dengan sungguh-sungguh sanggup membuka pintu kesuksesan.
Arti lain al-Fattah yaitu Maha Pembuka. Sifat ini sanggup diteladani dengan mencar ilmu sungguh-sungguh semoga terbuka pintu kesuksesan. Ber- sungguh-sungguh dalam berusaha semoga terbuka jalan menuju kesukses- an. Cara lain yang sanggup dilakukan untuk meneladani asma’ul husna al-Fattah dengan memotivasi teman, saudara, atau diri sendiri semoga bekerja keras dan meninggalkan sifat malas demi terbukanya pintu kesuksesan.

Agar sanggup meneladani asma’ul husna al-Hadi , kalian harus mempunyai wawasan luas. Wawasan luas serta ilmu pengetahuan yang luas harus dimiliki semoga kalian sanggup memberi petunjuk. Petunjuk yang dimaksud di sini bukanlah hidayah alasannya hanya Allah yang bisa memberi hidayah. Petunjuk yang dimaksud di sini yaitu menjelaskan atau memberi jalan keluar terhadap suatu permasalahan. Misal, saat sahabat kalian bertanya wacana pelajaran yang telah lalu. Kalian sanggup menjelaskannya dan semoga sanggup menjelaskannya kalian harus mempunyai wawasan dan ilmu yang luas. Oleh alasannya itu, rajinlah mencar ilmu dan membaca semoga wawasan dan ilmu kalian semakin luas.

Mengucapkan salam merupakan salah satu cara meneladani asma’ul husna as-Salam. Salam yang kalian ucapkan berisi doa keselamatan dan kesejahteraan bagi orang lain. Oleh alasannya itu, tebarkanlah salam semoga keselamatan selalu menyertai setiap langkah kalian dan saudara kalian lainnya.

Peneladanan terhadap asma’ul husna al-Latif sanggup dilakukan dengan memberi maaf kepada sesama yang berbuat kesalahan. Memberi maaf kepada mereka yang telah menyakiti bukanlah sesuatu yang mudah. Kita harus berbesar hati semoga sanggup memaafkan kesalahan saudaranya. Orang-orang yang mempunyai sifat lemah lembut bukanlah orang yang lemah. Justru merekalah orang-orang yang berpengaruh alasannya mereka bisa menahan hawa nafsunya. Sikap lemah lembut ini sudah selayaknya diteladani dan dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Sikap yang sanggup dilakukan untuk meneladani asma’ul husna al-Qawiyy yaitu memakai kekuatan yang kalian miliki untuk menegakkan kebenaran. Dengan demikian, kekuatan yang kalian miliki tidak sia-sia. Orang- orang mukmin yang berpengaruh lebih dicintai Allah Swt. daripada orang mukmin yang lemah.

Asma’ul husna al-Hafiz sanggup diteladani dalam kehidupan sehari-hari. Caranya dengan menjaga nikmat yang telah dikaruniakan kepada kalian. Selain itu, karunia yang telah diberikan oleh Allah Swt. harus dipakai dengan sebaik-baiknya. Karunia berupa tubuh seharusnya kalian jaga dengan cara berolahraga, mengonsumsi makanan dan minuman yang menyehatkan, dan menghindari hal-hal yang merusak badan. Karunia berupa tangan hendaknya kalian gunakan dengan sebaik-baiknya. Misalnya untuk membantu sesama, memberi infak, bersedekah, dan menuntaskan kiprah rumah.

Asma’ul husna al-Latif harus kalian teladani dalam kehidupan sehari-hari. Caranya dengan bersikap lembut kepada makhluk-Nya. Sikap lemah lembut sanggup diwujudkan dengan perilaku peduli terhadap sesama, tidak menyinggung perasaan orang lain, dan memberi maaf kepada orang lain yang berbuat salah. Apakah kalian telah mempunyai sifat-sifat tersebut?

Mencintai dan mengasihi semua makhluk ciptaan-Nya merupakan salah satu cara meneladani asma’ul husna al-Wadud. Mencintai dan mengasihi sesama insan tanpa membedakan warna kulit, status sosial, jenis rambut, dan lain sebagainya. Mencintai sesama insan sanggup ditunjukkan dengan tingkah laku. Misalnya dengan bersikap baik, sopan santun, dan bertutur kata lembut.

Rasulullah saw. merupakan pola termasuk dalam mengasihi sesama manusia. Rasulullah menawarkan kasih sayangnya kepada orang-orang yang membencinya. Ingatlah kembali insiden hijrah ke Taif. Para penduduk Taif melempari Rasulullah dengan kerikil sampai berdarah. Bagaimana perilaku yang ditunjukkan oleh Rasulullah? Apakah dia membalas mereka dengan tindakan yang serupa? Sama sekali tidak. Rasulullah tidak membenci atau membalas tindakan mereka. Sebaliknya, Rasulullah memohonkan ampunan untuk mereka. Sungguh, perilaku yang patut kalian teladani dalam kehidupan sehari-hari. Kasih sayang muaranya yaitu kedamaian, sedangkan permusuhan muaranya yaitu kerusakan.

Beberapa hal yang sanggup dilakukan sebagai wujud peneladanan terhadap 99 asma’ul husna Allah Swt. sebagai berikut.

  1. Meningkatkan ketaatan kepada Allah Swt., pemilik seluruh makhluk.
  2. Meningkatkan ibadah kepada Allah Swt., pemilik nama-nama yang agung dan indah.
  3. Berusaha untuk membiasakan hidup berdikari dan tidak bergantung kepada orang lain.
  4. Mempergunakan dan menjaga karunia Allah dengan sebaik-baiknya.
  5. Membantu sahabat atau saudara yang membutuhkan dengan bahan atau nonmateri.
  6. Menuntut ilmu dengan sungguh-sungguh semoga bisa memberi jalan keluar dan petunjuk.
  7. Menebarkan salam yang berisi doa keselamatan bagi mereka yang mendengar atau menerimanya.
  8. Membiasakan diri menjadi pemaaf terhadap kesalahan yang diperbuat oleh orang lain. 


Sumber : Pendidikan Agama Islam Kelas VII, Husni Thoyar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel