Cara Beriman Kepada Rasul Allah
Wednesday, September 19, 2018
Edit
Iman kepada rasul Allah artinya mempercayai bahwa Allah swt. telah mengutus rasul untuk menunjukkan petunjuk dan pedoman hidup kepada umat insan biar sejahtera di dunia dan di akhirat. Rasul yaitu orang yang diberi wahyu oleh Allah swt. berupa syariat tertentu dan diperintahkan untuk memberikan wahyu tersebut kepada umatnya. Sedangkan nabi yaitu orang yang diberi wahyu oleh Allah tetapi tidak wajib memberikan kepada umatnya.
1. Mengikuti ajarannya
Rasul diutus oleh Allah swt. untuk memberikan wahyu kepada insan sehingga pada hakekatnya mengikuti pemikiran rasul sama dengan mengikuti pemikiran Allah swt. Rasul diutus oleh Allah untuk kepentingan umat tertentu, menyerupai Nabi Hud diutus untuk kaum ‘Ad, Nabi Saleh diutus untuk kaum Samut, nabi Syu‘aib diutus untuk penduduk Madyan, Nabi Musa dan Nabi Ishak diutus untuk kaum Bani Israil. Khusus untuk Nabi Muhammad terdapat pengecualian, alasannya yaitu Nabi Muhammad saw. diutus oleh Allah swt. untuk semua umat insan di dunia.
Allah swt. berfirman dalam Surah al-An’am ayat 48 :
Artinya: “Dan tidaklah Kami mengutus para rasul melainkan untuk memberi kabar bangga dan memberi peringatan. Barang siapa yang beriman dan mengadakan perbaikan, maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” (Q.S al-An’am/6: 48)
2. Tidak membeda-bedakan rasul
Pada hakekatnya semua rasul yaitu sama, yaitu sama-sama utusan Allah swt. sehingga kita dilarang membeda-bedakan antara rasul yang satu dengan rasul yang lain.
3. Meneladani sikap para rasul dalam kehidupan sehari-hari dan mengakibatkan rasul sebagai pola dan panutan. Hal ini sesuai dengan firman Allah swt. dalam Q.S. al-Ahzab/33: 21)
Artinya: “Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah." (Q.S. al-Ahzab/33: 21)
4. Taat dan patuh dalam menjalankan segala perintah dan larangan. Allah swt. berfirman:
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad), dan Ulil Amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu.” (Q.S. an-Nisa’/4: 59)
Sumber : Pendidikan Agama Islam Sekolah Menengah Pertama Kelas VIII, Depdiknas
Cara Beriman kepada Rasul Allah
Ada beberapa cara beriman kepada rasul Allah, yaitu sebagai berikut.1. Mengikuti ajarannya
Rasul diutus oleh Allah swt. untuk memberikan wahyu kepada insan sehingga pada hakekatnya mengikuti pemikiran rasul sama dengan mengikuti pemikiran Allah swt. Rasul diutus oleh Allah untuk kepentingan umat tertentu, menyerupai Nabi Hud diutus untuk kaum ‘Ad, Nabi Saleh diutus untuk kaum Samut, nabi Syu‘aib diutus untuk penduduk Madyan, Nabi Musa dan Nabi Ishak diutus untuk kaum Bani Israil. Khusus untuk Nabi Muhammad terdapat pengecualian, alasannya yaitu Nabi Muhammad saw. diutus oleh Allah swt. untuk semua umat insan di dunia.
Allah swt. berfirman dalam Surah al-An’am ayat 48 :
Artinya: “Dan tidaklah Kami mengutus para rasul melainkan untuk memberi kabar bangga dan memberi peringatan. Barang siapa yang beriman dan mengadakan perbaikan, maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” (Q.S al-An’am/6: 48)
2. Tidak membeda-bedakan rasul
Pada hakekatnya semua rasul yaitu sama, yaitu sama-sama utusan Allah swt. sehingga kita dilarang membeda-bedakan antara rasul yang satu dengan rasul yang lain.
3. Meneladani sikap para rasul dalam kehidupan sehari-hari dan mengakibatkan rasul sebagai pola dan panutan. Hal ini sesuai dengan firman Allah swt. dalam Q.S. al-Ahzab/33: 21)
Artinya: “Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah." (Q.S. al-Ahzab/33: 21)
4. Taat dan patuh dalam menjalankan segala perintah dan larangan. Allah swt. berfirman:
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad), dan Ulil Amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu.” (Q.S. an-Nisa’/4: 59)
Sumber : Pendidikan Agama Islam Sekolah Menengah Pertama Kelas VIII, Depdiknas