Kitab-Kitab Allah Swt. Dan Para Penerimanya
Wednesday, September 19, 2018
Edit
Dalam agama Islam kita mengenal empat buah kitab yang wajib kita percaya dan kita imani. Kitab-Kitab Allah Swt. dan para penerimanya ialah sebagai berikut :
1. Kitab Taurat
Kata taurat berasal dari bahasa Ibrani, yaitu "thora" yang berarti instruksi. Kitab Taurat adalah
salah satu diantara kitab-kitab Allah. Kitab suci ini diwahyukan Allah Swt. kepada Nabi Musa as. Nabi Musa as. mendapatkan Kitab Taurat untuk menjadi petunjuk dan bimbingan baginya beserta Bani Israil. Firman Allah swt. dalam Surah Al Mukminun ayat 49 yang berbunyi:
Artinya: ”Dan sesungguhnya telah Kami berikan A Kitab (Taurat) kepada Musa, semoga mereka (Bani Israil) mendapat petunjuk.” (Q.S. al-Mukminun/23: 49)
Firman Allah swt. dalam Surah Al-Maidah ayat 44 berikut ini:
Artinya: ”Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), yang dengan kitab itu diputuskan kasus orang-orang Yahudi oleh nabi-nabi yang berserah diri kepada Allah.” (Q.S. al-Maidah/5: 44)
Taurat merupakan salah satu dari tiga komponen, yaitu Thora, Nabin, dan Khetubin yang terdapat dalam kitab suci agama Yahudi yang disebut Biblia (al-Kitab), yang belakangan oleh orang-orang Katolik disebut Old Testament (Perjanjian Lama).
Isi pokok Kitab Taurat dikenal dengan Sepuluh Hukum (Ten Commandements) atau berarti juga Sepuluh Firman yang diterima Nabi Musa as. di atas Bukit Tursina (Gunung Sinai). Sepuluh Hukum tersebut berisi azas-azas keyakinan (aqidah) dan asas-asas kebaktian (syari'ah) sebagai berikut :
Kata zabur (bentuk jamaknya zubur) berasal dari zabara-yazburu-zabr yang artinya menulis. Makna aslinya ialah kitab yang tertulis. Zabur dalam bahasa Arab dikenal dengan sebutan mazmur (jamaknya mazamir), dan dalam bahasa Ibrani disebut mizmar, yakni nyanyian rohani yang dianggap suci. Sebagian ulama menyebutnya Mazmur, yaitu salah satu kitab suci yang diturunkan sebelum al-Qur’an (selain Taurat dan Injil).
Dalam bahasa Ibrani, istilah zabur berasal dari kata zimra, yang berarti “lagu atau musik”, zamir (lagu) dan mizmor (mazmur), merupakan pengembangan dari kata zamar yang berarti “nyanyi, nyanyian pujian”. Zabur ialah kitab suci yang diturunkan Allah Swt. kepada kaum Bani Israil melalui utusan-Nya, yaitu Nabi Daud as.
Firman Allah swt. dalam Surah al-Isra’ ayat 55 berikut ini:
Artinya: ”Dan sesungguhnya telah Kami lebihkan sebagian nabi- nabi itu di atas sebagian (yang lain), dan kami berikan Zabur (kepada) Daud.” (Q.S. al-Isra’/17: 55)
Kitab Zabur berisi wacana nasehat, puji-pujian kepada Allah, hikmah, zikir, doa, dan permintaan Allah swt. semoga orang-orang Yahudi mentaati syariat yang telah diajarkan Nabi Musa as. Firman Allah swt. dalam Surah al-Anbiya ayat 105:
Artinya: ”Dan sungguh telah Kami tulis di dalam Zabur setelah (Kami tulis dalam) Lauh Mahfuzh, sebetulnya bumi ini dipusakai hamba-hambaKu yang saleh.” (Q.S. al-Anbiya/21: 105)
Kitab Zabur yang merupakan salah satu dari kitab-kitab Allah ini mengandung kumpulan ayat-ayat yang dianggap suci. Terdapat 150 surah dalam Kitab Zabur yang tidak mengandung hukum-hukum, tetapi hanya berisi nasihat-nasihat, pujian, hikmah, dan sanjungan kepada Allah Swt. Secara garis besar, nyanyian rohani yang disenandungkan oleh Nabi Daud as. dalam Kitab Zabur terdiri atas lima macam:
1. nyanyian untuk memuji Tuhan (liturgi),
2. nyanyian perorangan sebagai ucapan syukur,
3. ratapan-ratapan jamaah,
4. ratapan dan doa individu, dan
5. nyanyian untuk raja.
Nyanyian kebanggaan dalam Kitab Zabur (Mazmur: 146) antara lain:
3. Kitab Injil
Kitab Bibel diturunkan oleh Allah Swt. kepada Nabi Isa as. Kitab Bibel yang orisinil memuat keterangan-keterangan yang benar dan nyata, yaitu perintah-perintah Allah Swt. semoga insan meng-esa-kan-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan suatu apa pun. Di dalam Kitab Injil ada pula klarifikasi bahwa di kiamat akan lahir nabi yang terakhir dan epilog para nabi dan rasul, yang berjulukan Ahmad atau Muhammad saw. Firman Allah swt. dalam Surah Maryam ayat 30 berikut ini:
Artinya: ”Berkata Isa: ”Sesungguhnya saya ini hamba Allah. Dia menunjukkan Al Kitab (Injil) dan Dia mengakibatkan saya seorang nabi.” (Q.S. Maryam/19: 30)
Kitab Bibel yang merupakan salah satu dari kitab-kitab Allah ini disampaikan Allah Swt. kepada Nabi Isa as. sebagai petunjuk dan cahaya penerang bagi manusia. Kitab Bibel sebagaimana dijelaskan dalam al-Qur’an, bahwa Isa as. untuk mengajarkan tauhid kepada umatnya atau pengikutnya. Tauhid di sini artinya meng-esa-kan Allah dan tidak menyekutukan-Nya.
Hanya saja Bibel pun mempunyai nasib yang sama dengan Taurat , yakni sudah mengalami perubahan dan penggantian yang dilakukan oleh tangan manusia. Kitab Bibel yang kini memuat goresan pena dan catatan perihal kehidupan atau sejarah hidupnya Nabi Isa as. Kitab ini ditulis berdasarkan versi penulisnya, yaitu Matius, Markus, Lukas, dan Yahya (Yohana). Mereka bukan dari orang-orang yang bersahabat dengan masa hidupnya Nabi Isa as. Sejarah mencatat sebenarnya masih ada lagi Kitab Bibel versi Barnaba. Isi dari Bibel Barnaba ini sangat berbeda dengan isi keempat Kitab Bibel yang tersebut di atas.
4. Kitab al-Qur’an
Al-Qur’an yang merupakan Kitab terakhir dari kitab-kitab Allah ini diturunkan Allah Swt. kepada Nabi terakhir, Muhammad saw. melalui Malaikat Jibril. Al-Qur’an diturunkan tidak sekaligus, melainkan secara berangsur-angsur. Waktu turun al-Qur’an selama kurang lebih 23 tahun, tepatnya 22 tahun 2 bulan 22 hari. Al-Qur’an terdiri atas 30 juz, 114 surat, 6.236 ayat, 74.437 kalimat, dan 325.345 huruf.
Wahyu pertama ialah surah al-‘Alaq ayat 1-5, diturunkan pada malam 17 Ramadhan tahun 610 M. di Gua Hira, kepada Nabi Muhammad saw ketika beliau sedang ber-khalwat. Dengan diterimanya wahyu pertama ini, Nabi Muhammad saw. diangkat sebagai Rasul, yaitu insan pilihan Allah Swt. yang diberi wahyu untuk disampaikan kepada umatnya. Mulai ketika itu, Rasulullah saw. diberi kiprah oleh Allah Swt. untuk memberikan risalah-Nya kepada seluruh umat insan di muka bumi.
Kitab suci Al Qur’an diturunkan Allah swt. sebagai penyempurna dan membenarkan kitab-kitab sebelumnya. Firman Allah swt. dalam Surah Ali Imran ayat 3 berbunyi:
Artinya: ”Dia menurunkan Al kitab (Al Qur’an) kepadamu dengan sebenarnya, membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil.” (Q.S. Ali Imran/3: 3)
Kitab suci Al Qur’an diturunkan oleh Allah swt. untuk menjadi anutan hidup bagi seluruh umat manusia. Firman Allah swt. dalam Surah al-Furqon ayat 1 berikut ini:
Artinya: ”Maha suci Allah yang telah menurunkan Al-Furqaan (Al Qur’an) kepada hamba-Nya, semoga dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam. (Q.S. al-Furqan/25: 1)
Wahyu terakhir yang diturun ialah Q.S. al-Maidah ayat 3. Ayat tersebut turun di Padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah tahun 10 Hijriyah, ketika itu Rasulullah sedang menunaikan haji wada’ (haji perpisahan). Beberapa hari setelah mendapatkan wahyu tersebut, Nabi Muhammad saw. wafat. Al-Qur’an yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad saw. menghapus sebagian syariat yang tertera dalam kitab-kitab terdahulu dan melengkapinya dengan tuntunan yang sesuai dengan perkembangan zaman. Al-Qur’an merupakan kitab suci terlengkap dan universal, sehingga berlaku bagi semua umat insan hingga tamat zaman.
Fungsi kepercayaan kepada kitab-kitab Allah ialah sebagai berikut.
- Kitab Taurat diturunkan kepada Nabi Musa as.
- Kitab Zabur diturunkan kepada Nabi Daud as.
- Kitab Injil diturunkan kepada Nabi Isa as.
- Kitab Alqur'an diturunkan kepada Nabi Muhammad saw.
1. Kitab Taurat
Kata taurat berasal dari bahasa Ibrani, yaitu "thora" yang berarti instruksi. Kitab Taurat adalah
salah satu diantara kitab-kitab Allah. Kitab suci ini diwahyukan Allah Swt. kepada Nabi Musa as. Nabi Musa as. mendapatkan Kitab Taurat untuk menjadi petunjuk dan bimbingan baginya beserta Bani Israil. Firman Allah swt. dalam Surah Al Mukminun ayat 49 yang berbunyi:
Artinya: ”Dan sesungguhnya telah Kami berikan A Kitab (Taurat) kepada Musa, semoga mereka (Bani Israil) mendapat petunjuk.” (Q.S. al-Mukminun/23: 49)
Firman Allah swt. dalam Surah Al-Maidah ayat 44 berikut ini:
Artinya: ”Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), yang dengan kitab itu diputuskan kasus orang-orang Yahudi oleh nabi-nabi yang berserah diri kepada Allah.” (Q.S. al-Maidah/5: 44)
Kitab Taurat |
Isi pokok Kitab Taurat dikenal dengan Sepuluh Hukum (Ten Commandements) atau berarti juga Sepuluh Firman yang diterima Nabi Musa as. di atas Bukit Tursina (Gunung Sinai). Sepuluh Hukum tersebut berisi azas-azas keyakinan (aqidah) dan asas-asas kebaktian (syari'ah) sebagai berikut :
- Hormati dan cintai Allah satu saja,
- Sebutkan nama Allah dengan hormat,
- Kuduskan hari Tuhan (hari ke-7 atau hari Sabtu),
- Hormati ibu bapakmu,
- Jangan membunuh,
- Jangan berbuat cabul,
- Jangan mencuri,
- Jangan berdusta,
- Jangan ingin berbuat cabul,
- Jangan ingin mempunyai barang orang lain dengan cara yang tidak halal.
Kitab Zabur |
Dalam bahasa Ibrani, istilah zabur berasal dari kata zimra, yang berarti “lagu atau musik”, zamir (lagu) dan mizmor (mazmur), merupakan pengembangan dari kata zamar yang berarti “nyanyi, nyanyian pujian”. Zabur ialah kitab suci yang diturunkan Allah Swt. kepada kaum Bani Israil melalui utusan-Nya, yaitu Nabi Daud as.
Firman Allah swt. dalam Surah al-Isra’ ayat 55 berikut ini:
Artinya: ”Dan sesungguhnya telah Kami lebihkan sebagian nabi- nabi itu di atas sebagian (yang lain), dan kami berikan Zabur (kepada) Daud.” (Q.S. al-Isra’/17: 55)
Kitab Zabur berisi wacana nasehat, puji-pujian kepada Allah, hikmah, zikir, doa, dan permintaan Allah swt. semoga orang-orang Yahudi mentaati syariat yang telah diajarkan Nabi Musa as. Firman Allah swt. dalam Surah al-Anbiya ayat 105:
Artinya: ”Dan sungguh telah Kami tulis di dalam Zabur setelah (Kami tulis dalam) Lauh Mahfuzh, sebetulnya bumi ini dipusakai hamba-hambaKu yang saleh.” (Q.S. al-Anbiya/21: 105)
Kitab Zabur yang merupakan salah satu dari kitab-kitab Allah ini mengandung kumpulan ayat-ayat yang dianggap suci. Terdapat 150 surah dalam Kitab Zabur yang tidak mengandung hukum-hukum, tetapi hanya berisi nasihat-nasihat, pujian, hikmah, dan sanjungan kepada Allah Swt. Secara garis besar, nyanyian rohani yang disenandungkan oleh Nabi Daud as. dalam Kitab Zabur terdiri atas lima macam:
1. nyanyian untuk memuji Tuhan (liturgi),
2. nyanyian perorangan sebagai ucapan syukur,
3. ratapan-ratapan jamaah,
4. ratapan dan doa individu, dan
5. nyanyian untuk raja.
Nyanyian kebanggaan dalam Kitab Zabur (Mazmur: 146) antara lain:
- Besarkanlah olehmu akan Tuhan hai jiwaku, pujilah Tuhan.
- Maka saya akan memuji Tuhan. seumur hidupku, dan saya akan nyanyikan pujian-pujian kepada Tuhanku selama saya ada.
- Janganlah kau percaya pada raja-raja atau belum dewasa Adam yang tiada mempunyai pertolongan.
- Maka putuslah nyawanya dan kembalilah ia kepada tanah asalnya dan pada hari itu hilanglah segala daya upayanya.
- Maka berbahagialah orang yang memperoleh Ya’qub sebagai penolongnya dan yang menaruh harap kepada Tuhan.
- Yang mengakibatkan langit, bumi dan maritim serta segala isinya, dan yang menaruh setia hingga selamanya.
- Yang membela orang yang teraniaya dan memberi makan orang yang lapar. Bahwa Tuhan membuka rantai orang yang terpenjara.
3. Kitab Injil
Kitab Bibel diturunkan oleh Allah Swt. kepada Nabi Isa as. Kitab Bibel yang orisinil memuat keterangan-keterangan yang benar dan nyata, yaitu perintah-perintah Allah Swt. semoga insan meng-esa-kan-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan suatu apa pun. Di dalam Kitab Injil ada pula klarifikasi bahwa di kiamat akan lahir nabi yang terakhir dan epilog para nabi dan rasul, yang berjulukan Ahmad atau Muhammad saw. Firman Allah swt. dalam Surah Maryam ayat 30 berikut ini:
Artinya: ”Berkata Isa: ”Sesungguhnya saya ini hamba Allah. Dia menunjukkan Al Kitab (Injil) dan Dia mengakibatkan saya seorang nabi.” (Q.S. Maryam/19: 30)
Kitab Injil |
Hanya saja Bibel pun mempunyai nasib yang sama dengan Taurat , yakni sudah mengalami perubahan dan penggantian yang dilakukan oleh tangan manusia. Kitab Bibel yang kini memuat goresan pena dan catatan perihal kehidupan atau sejarah hidupnya Nabi Isa as. Kitab ini ditulis berdasarkan versi penulisnya, yaitu Matius, Markus, Lukas, dan Yahya (Yohana). Mereka bukan dari orang-orang yang bersahabat dengan masa hidupnya Nabi Isa as. Sejarah mencatat sebenarnya masih ada lagi Kitab Bibel versi Barnaba. Isi dari Bibel Barnaba ini sangat berbeda dengan isi keempat Kitab Bibel yang tersebut di atas.
4. Kitab al-Qur’an
Al-Qur’an |
Kitab suci Al Qur’an diturunkan Allah swt. sebagai penyempurna dan membenarkan kitab-kitab sebelumnya. Firman Allah swt. dalam Surah Ali Imran ayat 3 berbunyi:
Artinya: ”Dia menurunkan Al kitab (Al Qur’an) kepadamu dengan sebenarnya, membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil.” (Q.S. Ali Imran/3: 3)
Kitab suci Al Qur’an diturunkan oleh Allah swt. untuk menjadi anutan hidup bagi seluruh umat manusia. Firman Allah swt. dalam Surah al-Furqon ayat 1 berikut ini:
Artinya: ”Maha suci Allah yang telah menurunkan Al-Furqaan (Al Qur’an) kepada hamba-Nya, semoga dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam. (Q.S. al-Furqan/25: 1)
Wahyu terakhir yang diturun ialah Q.S. al-Maidah ayat 3. Ayat tersebut turun di Padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah tahun 10 Hijriyah, ketika itu Rasulullah sedang menunaikan haji wada’ (haji perpisahan). Beberapa hari setelah mendapatkan wahyu tersebut, Nabi Muhammad saw. wafat. Al-Qur’an yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad saw. menghapus sebagian syariat yang tertera dalam kitab-kitab terdahulu dan melengkapinya dengan tuntunan yang sesuai dengan perkembangan zaman. Al-Qur’an merupakan kitab suci terlengkap dan universal, sehingga berlaku bagi semua umat insan hingga tamat zaman.
Fungsi Iman kepada Kitab-Kitab Allah
Dalam kehidupan sehari-hari, insan memerlukan aturan semoga hidupnya teratur. Manusia membutuhkan tuntunan semoga tidak tersesat. Aturan dan tuntunan itu harus benar dan tidak berubah-ubah. Peraturan yang tidak berubah-ubah ialah kitab yang ditetapkan dan datangnya dari Allah Yang Maha sempurna. Sedangkan kitab karangan insan niscaya banyak kelembaban, ibarat kelemahan insan itu sendiri.Fungsi kepercayaan kepada kitab-kitab Allah ialah sebagai berikut.
- Memperkuat kepercayaan kepada para malaikat. Maksudnya bahwa Allah swt. menurunkan para malaikat untuk menjalankan kiprah Tuhan sebagai pemberi kabar gembira dan peringatan terhadap makhluk-Nya.
- Memperkuat kepercayaan adanya rasul Allah. Maksudnya bahwa para rasul diturunkan Allah swt. merupakan bukti kebenaran adanya mukjizat. Kitab suci merupakan mukjizat bagi rasul yang menerimanya.
- Memperkuat kepercayaan kepada Allah, maksudnya bahwa Allah swt. menurunkan kitab suci melalui rasul-Nya semoga menjadi anutan hidup dan kehidupan selama di dunia.