Kandungan Al-Qur’An Surat Al-An’Am Ayat 70 Perihal Tanggung Jawab Insan Terhadap Masyarakat

Pada hakekatnya insan tidak sanggup hidup tanpa pemberian insan lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai mahluk sosial. Karena membutuhkan insan lain maka ia harus berkomunikasi dengan insan lain. Sehingga dengan demikian insan disini merupakan anggota masyarakat yang tentunya memiliki tanggung jawab menyerupai anggota masyarakat yang lain biar sanggup melangsungkan hidupnya dalam masyrakat tersebut.

Al-Qur’an Surat Al-An’am Ayat 70.

وَذَرِ الَّذِينَ اتَّخَذُوا دِينَهُمْ لَعِبًا وَلَهْوًا وَغَرَّتْهُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا ۚ وَذَكِّرْ بِهِ أَنْ تُبْسَلَ نَفْسٌ بِمَا كَسَبَتْ لَيْسَ لَهَا مِنْ دُونِ اللَّهِ وَلِيٌّ وَلَا شَفِيعٌ وَإِنْ تَعْدِلْ كُلَّ عَدْلٍ لَا يُؤْخَذْ مِنْهَا ۗ أُولَٰئِكَ الَّذِينَ أُبْسِلُوا بِمَا كَسَبُوا ۖ لَهُمْ شَرَابٌ مِنْ حَمِيمٍ وَعَذَابٌ أَلِيمٌ بِمَا كَانُوا يَكْفُرُونَ

“ Dan tinggalkanlah orang-orang yang menimbulkan agama mereka sebagai mainmain dan senda gurau, dan mereka telah ditipu oleh kehidupan dunia. Peringatkanlah (mereka) dengan Al-Quran itu biar masing-masing diri tidak dijerumuskan ke dalam neraka, lantaran perbuatannya sendiri. tidak akan ada baginya pelindung dan tidak pula pemberi syafa’at selain daripada Allah. dan jikalau ia menebus dengan segala macam tebusanpun, pasti tidak akan diterima itu daripadanya. mereka Itulah orang-orang yang dijerumuskan ke dalam neraka. bagi mereka (disediakan) minuman dari air yang sedang mendidih dan azab yang pedih disebabkan kekafiran mereka dahulu.” (QS. Al-An’am: 70)

Memahami Isi Kandungan Al-Qur’an Surat Al-An’am Ayat 70.
Munasabah (keterkaitan) dengan ayat sebelumnya (QS. Al-An’am: 68-69) yang memerintahkan kepada Nabi Muhammad Saw dan kaum muslimin untuk meninggalkan majelis siapapun yang melecehkan agama. Perintah itu bukan secara total. Kaum muslimin tidak dihentikan bergabung dalam majelis mereka, apabila mereka melaksanakan pembicaraan yang lain. Ayat ini turun di Mekkah dikala umat Islam masih dalam posisi lemah.

Pada ayat ke 70 ini Allah Swt melarang Rasulullah Saw biar tidak mengajak duduk berdiskusi dengan orang yang mengejek/mengolok-olok/melecehkan ayat-ayat Allah Swt. Apalagi menyangkut problem aqidah, maka harus bersikap tegas dengan mereka.

Al-Qur’an memberi tuntunan kepada Rasulullah Saw dan ummat Islam biar dalam berdiskusi/berdialog mengenai fatwa Islam hendaklah cermat menentukan kawan dialog, jikalau pembicaraan mengarah pada tindakan cemooh/mengejek fatwa Islam, maka sebaiknya menghindarkan diri, apalagi kalau kekuatan umat Islam dalamkondisi tidak menguntungkan atau lemah.

Tugas Rasulullah dan umat Islam yakni tidak putus-putusnya mendakwahkan fatwa Islam kepada siapapun dengan cara yang santun dan tegas. Tugas ini merupakan cuilan dari mewujudkan kehidupan masyarakat yang baik.
Baca Juga :


Balasan bagi orang-orang yang suka mengolok-olok atau melecehkan ayat-ayat Allah Swt yaitu azab neraka. Kalau dalam konteks kehidupan masyarakat sekarang, orang yang melecehkan dan menistakan fatwa Islam akan di “siksa” di dunia dengan eksekusi penjara.

Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan ihwal isi kandungan Al-Qur’an surat Al-Qur’an Surat Al-An’am Ayat 70 ihwal tanggung Jawab insan terhadap masyarakat. Sumber buku Tafsir Ilmu Tafsir Kementerian Agama Republik Indonesia, 2016. Kunjungilah selalu www.bacaanmadani.com semoga bermanfaat. Aamiin

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel