5 Tanggapan Jelek Bagi Orang Yang Sedang Marah

Marah yaitu suatu emosi yang secara fisik mengakibatkan antara lain peningkatan denyut jantung, tekanan darah, serta tingkat adrenalin dan noradrenalin. Rasa murka menjadi suatu perasaan yang mayoritas secara perilaku, kognitif, maupun fisiologi sewaktu seseorang menciptakan pilihan sadar untuk mengambil tindakan untuk menghentikan secara pribadi ancaman dari pihak luar.

Tingkat kesabaran seseorang dalam menghadapi kesulitan hidup memang berbeda-beda. Ada yang bisa menghadapi problem yang sedemikian sulit dengan perasaan tenang. Namun, ada pula orang yang menghadapi problem kecil saja ditanggapinya dengan begitu berat. Semuanya bergantung pada kekuatan ma'nawiyah (keimananan) seseorang.

Adakalanya, seseorang bisa merasa begitu murka dengan seseorang yang menyudutkan dan menghina diri kita dan keluarga kita. Kemarahan kita begitu memuncak seolah jiwa kita terlempar dari kesadaran. Kita begitu merasa tidak bisa mendapatkan penghinaan itu. Kecuali, dengan murka atau bahkan dengan cara menumpahkan darah.

Rasulullah Saw selalu mengajarkan kepada umat Islam semoga selalu sabar dalam menghadapi masalah. Beliau selalu menunjukkan bahwa kesabaran da nrimo itu lebih tinggi nilainya dari pada harta. Ghadhab berarti murka atau pemarah.

Ghadhab termasuk sifat tercela, lantaran murka itu bersumber dari setan. Rasulullah saw. bersabda:

إِنَّ اْلغَضَبَ مِنَ الشَّيْطَانِ وَإِنَّ الشَّيْطَانَ خُلِقَ مِنَ النَّارِ وَإِنَّمَا تُطْفَأُ بِاْلمـَاءِ فَإِذَا غَضَبَ أَحَدُكُمْ فَلْيَتَوَضّأْ

Artinya: "Sesungguhnya murka itu dari setan, dan sungguh, setan itu dijadikan dari api, dan sungguh, api itu sanggup padam dengan air. Jika seseorang kau marah, segeralah berwudu." (HR. Abu Dawud)

Seseorang yang sedang murka mempunyai kecenderungan tidak sanggup mengontrol dirinya.Untuk itulah sebagai orang Islam harus pandai-pandai mengendalikan diri semoga tidak hingga gampang marah.Orang yang sanggup menahan amarah merupakan salah satu ciri orang muttaqin.
Allah Swt.berfirman:

الَّذِينَ يُنفِقُونَ فِي السَّرَّآءِ وَالضَّرَّآءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

"Orang-orang yang menafkahkan, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan orang.Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. Orang-orang yang menafkahkan , baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan." (QS. Ali Imran:134)

Adapun akhir jelek dari sikap marah, antara lain,

1. Tidak sanggup berfikir hening dalam menghadapi permasalahan.
2. Tidak sanggup menuntaskan permasalahan secara baik menurut pertimbangan pikiran sehat,
3. Jika sering marah, sanggup menimbulkan tekanan darah tinggi yang membahayakan kesehatan jasmani dan rohani
4. Sikap ghadhab (marah) sanggup menimbulkan kekecewaan atau sakit hati orang lain.
5. Dapat menimbulkan kerugian materi, jikalau disertai dengan perbuatan anarkis.

Oleh lantaran itu sifat ghadhab (marah) merupakan sifat tercela maka, kita harus berusaha menghindarkan diri dari sifat tersebut. Sebagai orang yang beriman dan bertakwa, harus menghindari rasa marah.Meredam kemarahan dengan kesabaran. Hati yang sabar akan membawa seseorang untuk berpikir secara cermat dalam menghadapi suatu permasalahan.

Demikianlah bacaan madani ulasan ihwal 5 akhir jelek bagi orang yang sedang marah. Mudah-mudahan kita bisa selalu menahan amarah kita, lantaran murka akan mendatngkan kerugian bagi orang yang murka sendiri dan orang yang dimarahi. Kunjungilah selalu www.bacaanmadani.com semoga bermanfaat. Aamiin.
Baca Juga :

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel