Kisah Bubuk Bakar As Siddiq Bersusah Payah Memuntahkan Makanan
Saturday, August 15, 2020
Edit
Abu Bakar termasuk di antara orang-orang yang paling awal memeluk Islam atau yang dikenal dengan as-sabiqun al-awwalun. Setelah Nabi Muhammad wafat, Abu Bakar menjadi khalifah Islam yang pertama pada tahun 632 hingga tahun 634 M.
Adapun budpekerti Abu Bakar, Beliau yaitu seorang yang populer dengan kebaikan, keberanian, sangat berpengaruh pendiriannya, bisa berpikir hening dalam keadaan genting sekalipun, penyabar yang mempunyai tekad yang kuat, dalam pemahamannya, paling mengerti garis keturunan Arab.
Abu Bakar populer dengan orang yang bertawakal dengan janji-janji Allah, wara’ dan jauh dari kerancuan pemikiran, zuhud, dan lemah lembut. Ia juga tidak pernah melaksanakan akhlak-akhlak tercela pada masa jahiliyah, semoga Allah Swt meridhainya.
Abu Bakar mempunyai seorang hamba yang menyerahkan sebahagian daripada pendapatan hariannya kepadaNya sebagai tuan. Pada suatu hari hambanya telah membawa makanan yang dimakannya sedikit oleh Abu Bakar.
Hambanya berkata, “Kamu selalu bertanya perihal sumber makanan yang saya bawa, tetapi hari ini kau tidak berbuat demikian ?”
Abu Bakar menjawab, “Aku terlalu lapar sehingga saya lupa bertanya. Terangkanlah kepada saya di mana kau menerima makanan ini ?”
Hamba menjawab, “Sebelum saya memeluk Islam, saya menjadi tukang peramal. Orang-orang yang saya ramal nasibnya adakala dihentikan membayar wang kepadaku. Mereka berjanji membayarnya apabila sudah memperolehinya. Aku berjumpa dengan mereka hari ini. Merekalah yang memperlihatkan saya makanan ini.”
Mendengar kata-kata hambanya, Abu Bakar memekik, “Nyaris-nyaris kau bunuh aku.”
Kemudian Abu bakar mencoba mengeluarkan makanan yang telah ditelannya. Ada orang yang menyarankan supaya Beliau mengisi perutnya dengan air dan kemudian memuntahkan makanan yang telah ditelan Abu Bakar tadi. Saran tersebut diterima dan dilaksanakannya sehingga makanan itu dimuntahkan keluar.
Kata seorang memperhatikan Abu Bakar, “Semoga Allah mencurahkan rahmat ke atasmu. Kamu telah bersusah-payah lantaran makanan yang sedikit.”
“Aku sudah niscaya memaksanya keluar walaupun dengan berbuat demikian saya mungkin kehilangan jiwaku sendiri.
Aku mendengar Nabi berkata, “Badan yang tumbuh subur dengan makanan haram akan merasai api neraka. Oleh kerana itulah maka saya memaksa makanan itu keluar takut kalau-kalau ia menyuburkan badanku.”
Demikianlah sobat bacaan madani kisah kewara’kan Abu Bakar as Siddiq. Sampai hingga dia bersusah payah mengeluarkan makanan dari perutnya, lantaran makanan tersebut tidak halal. Ini merupakan pola tauladan untuk kita semuanya supaya kita menjauhi perbuatan yang menghasilkan yang haram. Semoga kita selalu di jauhkan dari perbuatan yang haram. Aamiin. Kunjungilah selalu www.bacaanmadani.com semoga bermanfaat. Aamiin.
Baca Juga :
Adapun budpekerti Abu Bakar, Beliau yaitu seorang yang populer dengan kebaikan, keberanian, sangat berpengaruh pendiriannya, bisa berpikir hening dalam keadaan genting sekalipun, penyabar yang mempunyai tekad yang kuat, dalam pemahamannya, paling mengerti garis keturunan Arab.
Abu Bakar populer dengan orang yang bertawakal dengan janji-janji Allah, wara’ dan jauh dari kerancuan pemikiran, zuhud, dan lemah lembut. Ia juga tidak pernah melaksanakan akhlak-akhlak tercela pada masa jahiliyah, semoga Allah Swt meridhainya.
Abu Bakar mempunyai seorang hamba yang menyerahkan sebahagian daripada pendapatan hariannya kepadaNya sebagai tuan. Pada suatu hari hambanya telah membawa makanan yang dimakannya sedikit oleh Abu Bakar.
Hambanya berkata, “Kamu selalu bertanya perihal sumber makanan yang saya bawa, tetapi hari ini kau tidak berbuat demikian ?”
Abu Bakar menjawab, “Aku terlalu lapar sehingga saya lupa bertanya. Terangkanlah kepada saya di mana kau menerima makanan ini ?”
Hamba menjawab, “Sebelum saya memeluk Islam, saya menjadi tukang peramal. Orang-orang yang saya ramal nasibnya adakala dihentikan membayar wang kepadaku. Mereka berjanji membayarnya apabila sudah memperolehinya. Aku berjumpa dengan mereka hari ini. Merekalah yang memperlihatkan saya makanan ini.”
Mendengar kata-kata hambanya, Abu Bakar memekik, “Nyaris-nyaris kau bunuh aku.”
Kemudian Abu bakar mencoba mengeluarkan makanan yang telah ditelannya. Ada orang yang menyarankan supaya Beliau mengisi perutnya dengan air dan kemudian memuntahkan makanan yang telah ditelan Abu Bakar tadi. Saran tersebut diterima dan dilaksanakannya sehingga makanan itu dimuntahkan keluar.
Kata seorang memperhatikan Abu Bakar, “Semoga Allah mencurahkan rahmat ke atasmu. Kamu telah bersusah-payah lantaran makanan yang sedikit.”
“Aku sudah niscaya memaksanya keluar walaupun dengan berbuat demikian saya mungkin kehilangan jiwaku sendiri.
Aku mendengar Nabi berkata, “Badan yang tumbuh subur dengan makanan haram akan merasai api neraka. Oleh kerana itulah maka saya memaksa makanan itu keluar takut kalau-kalau ia menyuburkan badanku.”
Demikianlah sobat bacaan madani kisah kewara’kan Abu Bakar as Siddiq. Sampai hingga dia bersusah payah mengeluarkan makanan dari perutnya, lantaran makanan tersebut tidak halal. Ini merupakan pola tauladan untuk kita semuanya supaya kita menjauhi perbuatan yang menghasilkan yang haram. Semoga kita selalu di jauhkan dari perbuatan yang haram. Aamiin. Kunjungilah selalu www.bacaanmadani.com semoga bermanfaat. Aamiin.
Baca Juga :
- Jasa Abu Bakar yang Luar Biasa Terhadap Umat Islam
- Ketika Umar bin Khattab Mengakui tidak Bisa Melebihi Abu Bakar Shiddiq
- Nasehat Abu Bakar Meluluhkan Umar bin Khattab Saat Rasulullah Wafat
Sumber : www.bacaanmadani.com