Pengertian Ihrazul Mubahat, Khalafiyah, Ihyaul Mawat, Syarat, Aturan Dan Macamnya

Ihrazul Mubahat. 
Pengertian Ihrazul Mubahat (Barang bebas)
Pengertian Ihrazul Mubahat maksudnya ialah bolehnya seseorang mempunyai harta yang tidak bertuan (belum dimiliki oleh seseorang atau kelompok).

Syarat Ihrazul Mubahat.
Syarat untuk terpenuhinya ihrazul mubahat ialah sebagai berikut :

a. Benda atau harta yang ditemukan itu belum ada yang memilikinya.

b. Benda atau harta yang ditemukan itu memang dimaksudkan untuk dimilikinya. Contohnya : burung yang menyasar dan masuk ke rumah.

Khalafiyah.
Pengertian Khalafiyah.
Khalafiyah ialah bertempatnya seseorang atau sesuatu yang gres ditempat yang usang yang sudah tidak ada dalam banyak sekali macam hak.

Macam-macam Khalafiyah.
a) Khalafiyah Syakhsyun ’an syakhsyin (seseorang terhadap seseorang) ialah kepemilikan suatu harta dari harta yang ditinggalkan oleh pewarisnya, sebatas mempunyai harta bukan mewarisi hutang si pewaris.

b) Khalafiyah syai’un ‘an syai’in (sesuatu terhadap sesuatu) ialah kewajiban seseorang untuk mengganti harta / barang milik orang lain yang dipinjam alasannya ialah rusak atau hilang sesuai harga dari barang tersebut.

Ihyaul Mawat (Membuka Lahan Baru).
Pengertian Ihyaul.
Mawat Ihyaul Mawat ialah upaya untuk membuka lahan gres atas tanah yang belum ada pemiliknya. Misalnya, membuka hutan untuk lahan pertanian, menghidupkan lahan tidur menjadi produktif yang berasal dari rawa-rawa yang tidak produktif atau tanah tidur lainnya semoga menjadi produktif.

Hukum Ihyaul Mawat.
Menghidupkan lahan yang mati hukumnya boleh (mubah) menurut hadits Rasulullah Saw., sebagai berikut :

“Barang siapa yang menghidupkan tanah mati, maka tanah itu menjadi haknya, orang yang mengalirkan air dengan dzalim tidak mempunyai haknya.” (HR. Abu Daud, Nasa’i dan Tirmidzi)

Syarat Membuka Lahan Baru.
1. Tanah yang dibuka itu cukup hanya untuk keperluannya saja, apabila lebih orang lain boleh mengambil sisanya.

2. Ada kesanggupan dan cukup alat untuk meneruskannya, bukan semata-mata sekedar untuk menguasai tanahnya saja.

Hikmah Ihyaul Mawat.
1). Mendorong insan untuk bekerja keras dalam mencari rezeki.
2). Munculnya rasa kemandirian dan percaya diri bahwa di dalam jagad raya ini terdapat potensi alam yang sanggup dikembangkan untuk kemaslahatan hidup.
3). Termanfaatkannya potensi alam sebagai manifestasi rasa syukur kepada Allah atas kemampuan insan dalam bidang IPTEK.
Sumber, Buku Fikih Kelas X MA, Kementerian Agama Republik Indonesia.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel