Pengertian I’Jazul Qur’An (Kemukjizatan Al-Qur’An)
Tuesday, August 11, 2020
Edit
Al-Qur’an Merupakan Mu’jizat Secara etimologi kata Mu’jizat berbentuk (isim fi’il) yang berasal dari kata: A’Jaza, Ya’jizu, i’jazan, Mu’jizun. yang berarti melemahkan atau mengalahkan lawan. Mu’jizat juga diartikan sebagai sesuatu yang menyalahi tradisi atau kebiasaan (sesuatu yang luar biasa).
Secara terminologi, Manna’ Al-Qathan mendefinisikan mukjizat sebagai berikut:
“Mu’jizat ialah sesuatu yang menyalahi kebiasaan disertai dengan tantangan dan selamat dari perlawanan.”
Jika kata Mu’jizat dilekatkan dengan kitab suci al-Qur’an, ia sanggup mempunyai dua konotasi.
Pertama, lemahnya insan untuk merumuskan suatu ungkapan atau kalimat yang sanggup menandingi ayat-ayat al-Qur’an, baik secara individual maupun secara kolektif.
Kedua, ia mempunyai sifat menantang insan dan jin untuk menciptakan semacam al-Qur’an, hingga munculnya kesadaran mereka untuk mengakui kelemahan diri sendiri dikala berhadapan dengan ayat-ayat al-Qur’an.
Mu’jizat al-Qur’an bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran pada insan bahwa al-Qur’an ialah wahyu Allah Swt. dan sekaligus merupakan bukti kerasulan Muhammad Saw.
Dalam hal ini Imam al-Suyuti, sebagaimana dikutip oleh Syahrin Harahap, mengungkapkan bahwa :
“Adanya i’jaz al-Qur’an itu ada kaitannya dengan persepsi yang salah dari pihak orang Arab terhadapnya. Sehingga al-Qur’an memberi balasan terhadap persepsi mereka yang keliru itu, dengan cara nenawarkan semoga mereka menunjukkan kekuatan argumentasi dan kebenarannya.
Akan tetapi orang Arab sama sekali tidak sanggup menandakan kebenaran mereka, sementara al-Qur’an secara meyakinkan menunjukkan kebenarannya. Di sinilah letak i’jaz (kemu’jizatan) alQur’an itu.”
Baca Juga :
Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan perihal pengertian i’jazul Qur’an. Dengan demikian sanggup disimpulkan bahwa yang dimaksud i’jazul Qur’an ialah menetapkan kelemahan insan dan jin baik secara individual maupun kolektif untuk mendatangkan semisal al-Qur’an. Kunjungilah selalu www.bacaanmadani.com semoga bermanfaat. Aamiin.
Secara terminologi, Manna’ Al-Qathan mendefinisikan mukjizat sebagai berikut:
“Mu’jizat ialah sesuatu yang menyalahi kebiasaan disertai dengan tantangan dan selamat dari perlawanan.”
Jika kata Mu’jizat dilekatkan dengan kitab suci al-Qur’an, ia sanggup mempunyai dua konotasi.
Pertama, lemahnya insan untuk merumuskan suatu ungkapan atau kalimat yang sanggup menandingi ayat-ayat al-Qur’an, baik secara individual maupun secara kolektif.
Kedua, ia mempunyai sifat menantang insan dan jin untuk menciptakan semacam al-Qur’an, hingga munculnya kesadaran mereka untuk mengakui kelemahan diri sendiri dikala berhadapan dengan ayat-ayat al-Qur’an.
Mu’jizat al-Qur’an bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran pada insan bahwa al-Qur’an ialah wahyu Allah Swt. dan sekaligus merupakan bukti kerasulan Muhammad Saw.
Dalam hal ini Imam al-Suyuti, sebagaimana dikutip oleh Syahrin Harahap, mengungkapkan bahwa :
“Adanya i’jaz al-Qur’an itu ada kaitannya dengan persepsi yang salah dari pihak orang Arab terhadapnya. Sehingga al-Qur’an memberi balasan terhadap persepsi mereka yang keliru itu, dengan cara nenawarkan semoga mereka menunjukkan kekuatan argumentasi dan kebenarannya.
Akan tetapi orang Arab sama sekali tidak sanggup menandakan kebenaran mereka, sementara al-Qur’an secara meyakinkan menunjukkan kebenarannya. Di sinilah letak i’jaz (kemu’jizatan) alQur’an itu.”
Baca Juga :
Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan perihal pengertian i’jazul Qur’an. Dengan demikian sanggup disimpulkan bahwa yang dimaksud i’jazul Qur’an ialah menetapkan kelemahan insan dan jin baik secara individual maupun kolektif untuk mendatangkan semisal al-Qur’an. Kunjungilah selalu www.bacaanmadani.com semoga bermanfaat. Aamiin.