Menerapkan Tabiat Terpuji Dan Pola Tabiat Terpuji Dalam Pergaulan Remaja

Dalam pergaulan sehari-hari di tengah masyarakat, seorang dewasa harus mempunyai prinsip yang besar lengan berkuasa di antaranya ;

1. Memiliki kemampuan controlling dan membawa diri di mana berada. Sesuai yang disabdakan Rasulullah Saw. dalam hadis yang artinya "Bertaqwalah dimanapun kau berada."

2. Mencari mitra yang saleh dan sanggup memotivasi untuk berbagi kemampuan diri.

3 Mengembangkan sikap konsisten, disiplin, bertanggung jawab terhadap semua kiprah yang diemban sehingga sanggup mempersiapkan masa depan yang gemilang.

4. Mengembangkan kemampuan diri untuk mencapai prestasi ataupun kematangan diri sehingga mempunyai kemampuan dan modal yang cukup untuk menyongsong masa depan.

5. Tidak gampang larut dalam kesenangan dan pergaulan bebas, lantaran kebiasaan ini akan menguras segala kemampuan dan sanggup menghancurkan masa depan.

6. Menutup aurat dan berbusana sepantasnya sesuai dengan norma-norma sosial, budbahasa dan agama.

Contoh Akhlak Terpuji dalam Pergaulan Remaja.
Dalam bergaul, etika atau akhlakpun juga harus diperhatikan. Etika yang jelek dalam bergaul akan merusak pergaulan. Etika yang baik akan memperkuat dan menciptakan baik pergaulan tersebut. Berikut ini yaitu referensi tabiat terpuji dalam:

1. Ta’aruf dan Tafahum.
Ta'aruf yaitu saling mengenal dan mengetahui. Seorang dewasa harus mengetahui dan mengenal temannya. Mengetahui namanya, sifat-sifatnya, kebiasaan-kebiasaannya dan kondisi kehidupannya. Setelah mengetahui itu semua, seornag dewasa pun harus saling memahami itu semua. Seperti referensi di bawah ini:

Ahmad sedang susah dalam menghadapi duduk perkara hidupnya. Ia kesulitan dengan biaya sekolahnya, orang bau tanah Ahmad miskin, mau bekerja canggung lantaran tidak mempunyai bekal ilmu yang memadai, tapi ia mempunyai sahabat yang kaya dan baik hati, Teman tersebut mengetahui kondisi Ahmad ia memberi kesempatan kepada Ahmad untuk bekerja di sore hari sesudah pulang sekolah di perusahaan ayahnya. Dengan demikian ia sanggup membantu mengatasi duduk perkara hidup yang dihadapi Ahmad.

2. Contoh Ta’awun (saling tolong menolong dalam kebaikan ) dan Tasamuh (toleran)
Adapun referensi bantu-membantu dalam kebaikan adalah:

a. Meringankan beban hidup, menutupi aib, dan memperlihatkan tunjangan kepada seseorang. Seperti Hadis Nabi Muhammad Saw. berikut ini:

"Barangsiapa melapangkan seorang mukmin dari suatu kesulitan dunia maka Allah akan melapangkannya dari kesusahan pada hari kiamat. Barangsiapa yang meringankan suatu penderitaan seseorang maka Allah akan meringankan penderitaannya di dunia dan akhirat. Dan barang siapa yang menutupi malu seorang muslim maka Allah akan menutupi aibnya di dunia dan akhirat. Allah akan selalu memberi pertolongankepada seseorang selama orang tersebut suka menolong saudaranya." (HR. Abu Daud)

b. Mengunjungi saudaranya pada ketika ia sakit, menyerupai Hadits Nabi berikut ini :

"Hak muslim atas muslim lainnya ada lima macam, menjawab salam, mengunjungi orang yang sakit, mengiringi mayit kekuburnya, memenuhi ajakan dan mendoakan orang yang bersin." (HR. Bukhari).

Adapun referensi Tasamuh dalam kehidupan sehari-hari yaitu :

a. Tidak mengganggu ketenangan tetangga.
b. Tidak melarang tetangga yang ingin menanam pohon di batas kebunnya. Hadits Nabi Muhammad Saw. yang berbunyi :

Artinya : "Janganlah kau melarang tetangga menanam tanaman di kebunnya." (HR. Bukhari)

Menyukai sesuatu buat tetangganya sebagaimana ia menyukai buat dirinya sendiri. Hadits Nabi Saw. yang berbunyi :

Artinya : "Demi Zat yang saya berada dalam kekuasaan-Nya Tidaklah seorang beriman sehingga ia menyukai tetangganya sebagaimana ia menyukai dirinya sendiri." (HR. Muslim)

3. Contoh Jujur dan Adil.
a. Jika diminta untuk jadi saksi dalam suatu perkara kita harus menyampaikan apa adanya/yang sebenarnya.
b. Tidak berlaku curang hanya lantaran didorong rasa benci dan tidak bahagia kepada orang tersebut.

4. Contoh Amanah dan Menempati Janji.
Menempati kesepakatan berarti berbuat sesuatu sesuai dengan kesepakatan yang telah diucapkan, orang yang tidak menempati kesepakatan disebut ingkar janji. Oleh alasannya yaitu itu bila berjanji dengan orang lain perihal sesuatu maka hendaklah ditepati, lantaran berjanji dengan orang lain pada hakikatnya yaitu juga berjanji kepada Allah Swt.
Baca Juga :


Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan perihal menerapkan tabiat terpuji dan referensi tabiat terpuji dalam pergaulan remaja. Semoga remaja-remaja Islam di jauhkan dari perilaku-perilaku negatif menyerupai di atas. Aamiin. Kunjungilah selalu www.bacaanmadani.com biar bermanfaat. Aamiin.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel