Perilaku Mulia Orang Yang Beriman Kepada Rasul-Rasul Allah Swt

Keimanan seseorang itu tidak sah hingga dia mengimani semua Nabi dan Rasul Allah Swt. dan membenarkan bahwa Allah Swt. telah mengutus mereka untuk membimbing dan mengeluarkan insan dari kegelapan kepada cahaya kebenaran.

Allah Swt. juga mewajibkan setiap orang Islam supaya beriman kepada semua rasul yang diutus oleh-Nya, tanpa membeda-bedakan antara rasul yang satu dan yang lainnya.

Di antara para rasul itu, ada yang diceritakan dalam al-Qur’an dan ada pula yang tidak diceritakan. Adapun rasul-rasul yang diceritakan dalam al-Qur’an berjumlah dua puluh lima orang. Pada setiap umat pasti ada rasul sebagai contoh hidup yang harus diikuti ajarannya dan diteladani jejaknya.

Mengimani rasul-rasul Allah Swt. merupakan kewajiban hakiki bagi seorang muslim alasannya merupakan bab dari rukun doktrin yang tidak sanggup ditinggalkan. Sebagai perwujudan doktrin tersebut, kita wajib mendapatkan pedoman yang dibawa rasul-rasul Allah Swt. tersebut.

Perilaku mulia yang dicerminkan oleh orang yang beriman kepada rasul ialah menyerupai berikut.

1. Menjunjung tinggi risalah (ajaran Allah Swt. yang disampaikan rasul-Nya). Allah Swt. berfirman:

وَمَا آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوا ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۖ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ

Artinya: “...Apa yang diberikan rasul kepadamu, maka terimalah. dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukuman-Nya.” (QS. al-Hasyr : 7)

2. Melaksanakan seruannya untuk beribadah hanya kepada Allah Swt. Firman Allah Swt.:

وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا

Artinya: “Sembahlah Allah dan janganlah kau mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun...” (QS. an-Nisa': 36)

3. Giat dan rajin bekerja mencari rezeki yang halal, sesuai dengan keahliannya. Orang-orang yang beriman kepada rasul tidak akan menjadi orang-orang yang malas bekerja, duduk berpangku tangan, tidak mau berusaha sehingga hidupnya menjadi beban orang lain. Mereka menyadari bahwa memenuhi kebutuhan diri sendiri jauh lebih terhormat daripada alasannya belas kasihan dan derma orang lain.

4. Selalu mengingat, memahami, dan berperilaku sesuai dengan tuntunan Rasulullah Saw.

5. Melakukan usaha-usaha supaya kualitas hidupnya meningkat ke derajat yang lebih tinggi. Usaha-usaha itu, contohnya menyerupai berikut.

a. Memelihara dan meningkatkan doktrin dan takwa kepada Allah Swt.
b. Memelihara dan meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani.
c. Meningkatkan ilmu pengetahuan yang bermanfaat. Misalnya, ilmu pengetahuan wacana pertanian, perikanan, peternakan, teknologi, kedokteran, perdagangan, industri, transportasi, dan ekonomi. Ilmu-ilmu pengetahuan tersebut hendaknya dipakai sebagai bekal dalam beribadah dan perjuangan menyejahterakan umat manusia. Allah Swt. berfirman:

يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ ۚ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

Artinya: “...niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha teliti apa yang kau kerjakan”. (QS. al-Mujadilah : 11)

6. Terus berdakwah supaya pedoman yang dibawa rasul tidak sirna.

Baca Juga :



Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan wacana Perilaku mulia yang dicerminkan oleh orang yang beriman kepada Rasul Swt. Mudah-mudahan kita selalu istiqamah beriman kepada Rasul-rasul Allah Swt. Aamiin. Kunjungilah selalu www.bacaanmadani.com semoga bermanfaat. Aamiin.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel